Top, Mahasiswa President University Juarai Kompetisi Dunia BeachHack Tanjung Lesung 2024

Rabu, 13 November 2024 - 12:34 WIB
loading...
Top, Mahasiswa President...
Mahasiswa President University raih juara pertama Kompetisi Hackathon internasional BeachHacks 2024 yang berlangsung di KEK Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Mahasiswa President University sukses mengukir prestasi membanggakan. Adalah Abdurrahman Khairi dan Setiadjie Rifqy, mahasiswa Prodi IT (Teknologi Informasi) President University berhasil menjadi juara pertama Kompetisi Hackathon internasional "BeachHacks 2024" yang berlangsung di KEK Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.

"Saya sangat bersyukur dan gembira bisa meraih Juara 1 di BeachHacks 2024, ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti kompetisi hackathon, dan rasanya sungguh luar biasa bisa langsung meraih juara pertama," ujar Khairi dalam keterangan resminya, Selasa (12/11/2024).

Baca juga: Mahasiswa President University Ikuti Seminar Reksa Dana Having Fund dari MNC Sekuritas dan Avrist Asset Management

Kompetisi BeachHacks 2024 di KEK Tanjung Lesung diikuti oleh 20 peserta yang terbagi dalam beberapa tim. Para peserta merupakan mahasiswa terpilih dari President University, Indonesia dan Chung-Ang University, Korea Selatan.

Selain Khairi dan Rifqy yang tercatat sebagai mahasiswa IT President University angkatan tahun 2022, terdapat pula dua mahasiswa dari Chung-Ang University, Korea Selatan yakni Hyuna Lee dan Jihwan Park. Mereka tergabung dalam tim bernama "HeartLink".

"Nama 'HeartLink' kami pilih karena mencerminkan tujuan utama kami: menghubungkan hati orang tua dan anak, meskipun terpisah jarak dan waktu," ungkap Khairi.

Baca juga: Fakultas Bisnis Presuniv Sukses Gelar ICFBE 2024 di Dua Kota Filipina

Khairi mengungkapkan tim HeartLink ini berhasil merancang khusus sebuah aplikasi solusi untuk sebuah keluarga yang dimana kedua orang tua bekerja sementara anak-anak mereka ditinggal dirumah.

"Aplikasi HeartLink merupakan sebuah layanan yang menggabungkan teknologi IoT (Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligence) untuk membantu mendekatkan orang tua dan anak," kata Khairi.

Sebagai informasi, menurut Harpell (1984), dual earner family adalah kondisi dimana baik ayah maupun ibu sama-sama bekerja untuk mencari nafkah. Fenomena ini muncul dan semakin meningkat setiap tahunnya lantaran tuntutan ekonomi yang semakin tinggi.

"Berdasarkan penelitian kami, pada tahun 2023 lalu lebih dari setengah keluarga di Korea Selatan atau sekitar 58% dan di keluarga Indonesia sekitar 56% adalah keluarga dengan kedua orang tua bekerja meninggalkan anak-anak dirumah. Jadi aplikasi Heartlink ini kami ciptakan untuk menjadi solusi untuk keluarga tetap terhubung meski kedua orang tua bekerja ataupun tinggal berjauhan di luar kita bahkan diluar negeri," jelas Khairi.

Menurutnya, aplikasi ini sendiri terdiri dari dua komponen utama, yakni boneka pintar dan aplikasi khusus di smartphone untuk orang tua.
Boneka di sini sendiri tidak hanya menjadi teman bermain bagi anak dirumah, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi berkamera canggih yang dapat menangkap suara dan ekspresi wajah anak.

Data ini kemudian masuk dianalisis oleh sistem AI untuk dapat memberikan feedback kepada orang tua yang memantau melalui aplikasi.

"Cara kerjanya relatif sederhana namun efektif. Boneka pintar kami akan berinteraksi dengan anak melalui percakapan yang dipandu AI, sambil mengamati respons dan ekspresi anak. Orang tua dapat memantau perkembangan emosional anak mereka kapan saja melalui aplikasi, bahkan di sela-sela kesibukan kerja sekalipun," jelas Khairi.

"Sekali lagi, kemenangan ini tentunya akan menjadi portofolio yang sangat berharga untuk karir saya ke depan. Namun lebih dari itu, pengalaman berkolaborasi, networking dan pembelajaran yang didapat selama kompetisi di BeachHacks 2024 ini jauh lebih berharga," tutup Khairi.

Wakil Rektor untuk Bidang Akademik, Penelitian, dan Inovasi President University, Dr. Adhi Setyo Santoso sangat mengapresiasi kegiatan BeachHacks 2024 di KEK Tanjung Lesung ini. Menurutnya ajang kompetisi teknologi berskala internasional ini dapat melahirkan Para inovator muda di bidang teknologi.

"Kami sebagai penyelenggara sangat mengapresiasi seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Dari kompetisi ini kita bisa melihat kemampuan, kreativitas dan inkvasi canggih para mahasiswa. Mereka bukan hanya mampu memunculkan ide tali lebih dari itu bisa memberikan bukti solusi dari berbagai permalahan yang dihadapi masyarakat," tandas Adhi.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)