Beasiswa Indonesia Maju Disetop, Kantor Puspresnas Digeruduk Puluhan Orang Tua

Rabu, 20 November 2024 - 13:26 WIB
loading...
Beasiswa Indonesia Maju...
Puluhan orang tua penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) menggeruduk kantor Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2024). Foto/SINDOnews/Danandaya Arya Putra.
A A A
JAKARTA - Puluhan orang tua penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) menggeruduk kantor Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2024). Mereka mempertanyakan kejelasan Beasiswa Indonesia Maju yang programnya dihentikan.

Pada bulan November, Kepala Puspresnas mengeluarkan surat yang intinya menghentikan program BIM 4. Hal tersebut tentunya mengejutkan para orang tua siswa.

Baca juga: Hasil Seleksi BPI Beasiswa Indonesia Maju Diumumkan, Cek Akunmu

"Terutama program krusial, yaitu college counseling, dimana itu pembimbingan para siswa ini untuk bisa mendaftar di Universitas luar negeri, kemudian pendampingan atau mentoring untuk pembuatan esai untuk bisa mendaftar di universitas luar negeri sehingga mendapatkan surat semacam Letter of Acceptance," ujar Ketua Forum Komunikasi orang tua siswa penerima BIM 4, Ishandawi, kepada wartawan.

"Kemudian kedua, tidak atau ditiadakan reimbusment biaya pendaftaran di universitas luar negeri," sambungnya.

Adapun, Ishandawi menjelaskan awal mulai program beasiswa ini buka oleh pemerintah pada Januari 2023. Kala itu seluruh siswa se-Indonesia mengikuti tes atau seleksi agar bisa masuk menjadi calon mahasiswa di universitas luar negeri gelombang 4.

Baca juga: Keberlanjutan Beasiswa Indonesia Maju

"Mereka diseleksi seketat dari ribuan yang mendaftar di program Indonesia Maju 4 ini Mereka terseleksi dari prestasi yang mereka miliki, ada prestasi dari olahraga, kemudian dari riset, kemudian dari akademi. Jadi macam-macam sehingga itu yang mereka sebenarnya bersemangat. Untuk bisa mimpi bisa dibiayai negara untuk sekolah atau kuliah di luar negeri," tuturnya.

Setelah proses seleksi selesai, siswa yang tergabung dalam program BIM 4, lantas dipersiapkan oleh negara seperti diberikan pelatihan, contohnya kemampuan berbahasa Inggris yang sesuai standar universitas di luar negeri. Namun di pertengahan jalan program beasiswa ini justru diberhentikan.

"Sebenarnya mereka tetap dibekali, mereka dibekali untuk kursus Bahasa Inggris sampai level tertentu yang menjadi kriteria di universitas di luar negeri, Highlight nya itu sekitar 6 sampai 6,5. Kemudian SAT-nya yang Scholastic Attitude Test itu 1200-1400," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1675 seconds (0.1#10.140)