Selama Kuliah Makan Pakai Keripik, Lulus Cum Laude dan Dapat Beasiswa S2
loading...
A
A
A
BANDUNG - Siti Rodiah mungkin salah satu mahasiswa yang mampu membuktikan bahwa cita cita pendidikan bisa diraih kendati memiliki keterbatasan ekonomi. Dia mampu lulus cum laude dan mendapatkan beasiswa S2 kendati selama menempuh pendidikan dilaluinya dengan keprihatinan.
Ya, mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini lulus dengan IPK 3,75. Dia lulus sebagai mahasiswa inspiratif dari jurusan pendidikan matematika. Bahkan, saat lulus Rektor UIN memberikan hadiah notebook dan beasiswa S2.
(Baca Juga : Israel Rilis 650 Perintah Penghancuran Fasilitas Palestina pada 2020 )
(Baca juga: Peminat Tinggi, Seleksi Jalur Seleksi Mandiri ITB 15 Banding 1 )
Kini, Siti sedang proses pendaftaran untuk menempuh S2 bidang manajemen pendidikan di kampus yang sama. Siti akan mendapatkan beasiswa pendidikan dari UIN Bandung. Cita-citanya selama ini ingin menjadi dosen, setidaknya sudah di depan mata.
"Alhamdulillah, ini sesuai cita cita saya ingin terus melanjutkan pendidikan. Kalau ada kesempatan kenapa enggak. Apalagi masih semangat belajar," kata perempuan kelahiran Maret 1998 ini.
(Baca juga : Ingin Samakan Frekuensi, Jokowi Sentil Gubernur dengan Kasus Covid Tinggi )
Kendati begitu, perjuangannya bisa menyelesaikan pendidikan S1 dan akhirnya bisa melanjutkan S2 bukan tanpa keringat dan air mata. Semua dilakukan Siti dengan penuh kerja keras dan perjuangan tanpa malu, tanpa kenal lelah, apalagi gengsi. (Baca juga: 4 Tahun, UGM Duduki Peringkat I Bidang Kemahasiswaan Nasional )
Siti sadar, orang tuanya yang hanya buruh serabutan dan penjual gorengan di Garut, tidak akan mampu membiayai pendidikan di Bandung. Apalagi, kedua orang tuanya telah berusia senja. Namun semua itu tak menyurutkan niatnya untuk kuliah.
Dia mengaku, rela mengorbankan waktu nongkrong bersama teman sebayanya. Waktu luang yang tersisa usia kuliah, dia manfaatkan untuk mencari penghasilan tambahan. Bahkan, untuk sekedar berorganisasi pun dia rela abaikan.
"Selesai kuliah, sore atau malam saya pakai untuk mengajar private atau membantu di tempat foto kopi. Saya juga sempat menjadi staf tata usaha, apapun yang bisa menambah pemasukan untuk membayar uang kuliah atau makan sehari hari," kisahnya. (Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Beasiswa LPDP akan Dibuka Maret 2021 )
Ya, mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini lulus dengan IPK 3,75. Dia lulus sebagai mahasiswa inspiratif dari jurusan pendidikan matematika. Bahkan, saat lulus Rektor UIN memberikan hadiah notebook dan beasiswa S2.
(Baca Juga : Israel Rilis 650 Perintah Penghancuran Fasilitas Palestina pada 2020 )
(Baca juga: Peminat Tinggi, Seleksi Jalur Seleksi Mandiri ITB 15 Banding 1 )
Kini, Siti sedang proses pendaftaran untuk menempuh S2 bidang manajemen pendidikan di kampus yang sama. Siti akan mendapatkan beasiswa pendidikan dari UIN Bandung. Cita-citanya selama ini ingin menjadi dosen, setidaknya sudah di depan mata.
"Alhamdulillah, ini sesuai cita cita saya ingin terus melanjutkan pendidikan. Kalau ada kesempatan kenapa enggak. Apalagi masih semangat belajar," kata perempuan kelahiran Maret 1998 ini.
(Baca juga : Ingin Samakan Frekuensi, Jokowi Sentil Gubernur dengan Kasus Covid Tinggi )
Kendati begitu, perjuangannya bisa menyelesaikan pendidikan S1 dan akhirnya bisa melanjutkan S2 bukan tanpa keringat dan air mata. Semua dilakukan Siti dengan penuh kerja keras dan perjuangan tanpa malu, tanpa kenal lelah, apalagi gengsi. (Baca juga: 4 Tahun, UGM Duduki Peringkat I Bidang Kemahasiswaan Nasional )
Siti sadar, orang tuanya yang hanya buruh serabutan dan penjual gorengan di Garut, tidak akan mampu membiayai pendidikan di Bandung. Apalagi, kedua orang tuanya telah berusia senja. Namun semua itu tak menyurutkan niatnya untuk kuliah.
Dia mengaku, rela mengorbankan waktu nongkrong bersama teman sebayanya. Waktu luang yang tersisa usia kuliah, dia manfaatkan untuk mencari penghasilan tambahan. Bahkan, untuk sekedar berorganisasi pun dia rela abaikan.
"Selesai kuliah, sore atau malam saya pakai untuk mengajar private atau membantu di tempat foto kopi. Saya juga sempat menjadi staf tata usaha, apapun yang bisa menambah pemasukan untuk membayar uang kuliah atau makan sehari hari," kisahnya. (Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Beasiswa LPDP akan Dibuka Maret 2021 )