Tempe, Jaranan, dan Teater Mak Yong Diajukan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

Minggu, 30 Maret 2025 - 13:35 WIB
loading...
Tempe, Jaranan, dan...
Tempe, jaranan, dan Teater Mak Yong resmi diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya takbenda. Foto/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Tempe , jaranan, dan Teater Mak Yong resmi diajukan ke UNESCO oleh Kementerian Kebudayaan sebagai Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan dunia.

Budaya Tempe, Teater Mak Yong (ekstensi Mak Yong Malaysia), dan Jaranan: Seni Pertunjukan dan Ritual (usulan bersama dengan Suriname) diajukan ke UNESCO setelah melalui proses panjang sebelum akhirnya ketiga warisan budaya takbenda.

Tahapan pengajuan telah dimulai dari dukungan komunitas budaya, diikuti dengan penyusunan dokumen nominasi oleh komunitas, akademisi, dan pemerintah daerah yang difasilitasi Kementerian Kebudayaan.

Baca juga: Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Proses ini mencakup kajian literatur, survei lapangan, wawancara, serta dokumentasi mendalam. Dengan tenggat waktu pengiriman naskah usulan hingga 31 Maret 2025, dokumen nominasi telah disusun sesuai persyaratan yang ditetapkan UNESCO dan siap untuk dievaluasi oleh badan evaluasi UNESCO.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon , pada Culture Ministerial Meeting Indonesia-Suriname yang dilaksanakan secara daring menyatakan komitmen Indonesia dalam upaya melestarikan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengan mengusulkannya ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

Baca juga: Airlangga di UNESCO World Engineering Day: Insinyur Tulang Punggung Pembangunan Berkelanjutan

“Indonesia berkomitmen untuk menjaga warisan budaya takbenda dan kami telah meratifikasi Konvensi 2003 untuk menjaga warisan budaya takbenda dan terus secara aktif mendaftarkan berbagai elemen tradisi budaya kita dalam daftar Intangible Cultural Heritage UNESCO. Kami percaya bahwa pengakuan internasional bukanlah tujuan akhir, tetapi cara untuk memastikan bahwa tradisi ini dilestarikan, dirayakan, dan diwariskan”, ujar Menbud.

Proses dan nilai budaya pembuatan tempe telah diwariskan oleh nenek moyang kita dan tetap lestari hingga saat ini. Bukti historis menunjukkan bahwa kata ‘tempe’ telah ditemukan dalam Serat Centhini, naskah sastra Jawa abad ke-19, yang menceritakan kehidupan masyarakat Jawa abad ke-16 yang menandakan bahwa tempe telah dikonsumsi secara luas sejak berabadabad lalu.

Fadli Zon menyebutkan bahwa pengajuan ini adalah langkah besar dalam mendukung tempe sebagai bagian dari identitas budaya nasional yang memiliki dampak luas.

“Tempe bukan sekadar makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga mencerminkan pengetahuan, budaya dan teknologi pangan tradisional yang terus hidup dan berkembang. Masuknya Budaya Tempe dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO akan semakin memperkuat tempe sebagai warisan budaya yang harus dijaga, sekaligus mendorong kesadaran global akan nilai budaya, manfaat gizi dan kesehatan, serta keberlanjutannya,” jelas Menbud.

Baca juga: Kebaya Harus Distandardisasi

Prinsip kerja sama internasional dalam pengajuan beberapa nominasi Teater Mak Yong yang didaftarkan melalui mekanisme ekstensi budaya, merupakan seni pertunjukan tradisional masyarakat Melayu yang memadukan seni peran, musik, vokal, dan gerak tubuh.

Mak Yong dari Malaysia telah masuk dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO pada tahun 2008. Seni pertunjukkan ini menyebar ke Indonesia, khususnya di wilayah Kepulauan Riau sejak awal abad ke-19.

Menbud menyampaikan bahwa nominasi ekstensi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama budaya antara Indonesia dan Malaysia. Nominasi melalui ekstensi budaya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kita dan menumbuhkan rasa saling menghargai antar berbagai bangsa yang memiliki budaya yang sama atau mirip dan menjalin kerja sama internasional.

Adapun prinsip kerja sama internasional selanjutnya turut dikedepankan melalui pengajuan Jaranan, seni pertunjukan dan ritual yang menggabungkan tari, musik, dan unsur spiritual, sebagai warisan budaya takbenda.

Nominasi ini mencakup berbagai varian yang telah masuk sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, seperti Jaran Kepang, Jaran Bodhag, Jaranan Pegon, Jaranan Tril, Jaranan Jur Ngasinan (Jawa Timur), Ebeg Banyumas, Jaranan Margowati Temanggung, Turonggo Seto Boyolali (Jawa Tengah), Jathilan, Jathilan Lancur (Daerah Istimewa Yogyakarta), dan Kuda Gipang (Kalimantan Selatan), serta didukung oleh komunitas kesenian lainnya yang tersebar di beberapa wilayah seperti Kuda Lumping.

Dokumen nominasi bersama untuk Jaranan sebagai bagian dari ICH UNESCO menandai tonggak penting dalam kemitraan budaya Indonesia dan Suriname. Nominasi ini mencerminkan komitmen bersama terhadap ikatan sejarah dan hubungan antar masyarakat yang menghubungkan kedua negara, khususnya melalui budaya Jawa yang terus berkembang di Suriname.

“Pengajuan ini merupakan upaya memperkuat ikatan budaya kita dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya bersama. Saya juga menyampaikan penghargaan terdalam saya atas upaya kolaboratif dan pencapaian signifikan yang telah dicapai oleh kedua belah pihak dalam mempersiapkan nominasi bersama ini,” ungkap Menbud.

Lebih lanjut Menbud menyampaikan bahwa usulan bersama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat diplomasi budaya antara Indonesia dan Suriname.

“Ini membutuhkan peran aktif masyarakat di setiap tahap dari identifikasi hingga perlindungan dan kerja sama yang kuat dengan citra Internasional. Memang menjaga warisan budaya takbenda tidak dapat dilakukan oleh satu negara saja, hal ini menuntut kolaborasi lintas batas yang bermakna dan efektif seperti yang tengah kita lakukan saat ini,” jelasnya.

Jaranan merupakan ekspresi yang hidup dari identitas spiritualitas dan kehidupan komunitas yang dipraktikkan di antara keturunan Jawa di Suriname.

“Kami percaya nominasi ini menawarkan kesempatan untuk merayakan warisan budaya kita di panggung global. Kami juga menyambut dukungan dan kolaborasi berkelanjutan dalam penelitian, dokumentasi, dan promosi sebagai bagian dari upaya perlindungan yang akan datang,” tambah Menbud.

Formulir pengusulan tersebut akan diserahkan ke Sekretariat UNESCO melalui delegasi tetap di Paris sebelum tanggal 31 Maret 2025. Diharapkan, masuknya budaya Indonesia dalam daftar ICH UNESCO tidak hanya meningkatkan kesadaran global akan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan pelindungan tradisi budaya ini bagi generasi mendatang.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pentas Musik Tradisional...
Pentas Musik Tradisional di Ruang Publik Meriahkan Pergantian Tahun 2025
Kemenkebud Serahkan...
Kemenkebud Serahkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada Ahli Waris Maestro Budaya
5 Desa Budaya Raih Penghargaan...
5 Desa Budaya Raih Penghargaan dari Kementerian Kebudayaan
Reog Ponorogo Resmi...
Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
40 Contoh Peribahasa...
40 Contoh Peribahasa Jawa Lengkap dengan Artinya, Cocok untuk Panduan Hidup
YAR-TSRA 2024 Wadahi...
YAR-TSRA 2024 Wadahi Peneliti Muda Hadirkan Solusi Inovatif
Menteri Kebudayaan akan...
Menteri Kebudayaan akan Tambah Daftar Warisan Budaya Indonesia ke UNESCO
Dedikasi untuk Nutrisi...
Dedikasi untuk Nutrisi Ibu dan Anak, Della Rahmawati Terima Penghargaan L'Oreal-UNESCO 2024
Fadli Zon Ditunjuk Jadi...
Fadli Zon Ditunjuk Jadi Menteri Kebudayaan, Ini Jejak Pendidikan, Karier, dan Organisasinya
Rekomendasi
Empat Nelayan Terseret...
Empat Nelayan Terseret Ombak Laut Selatan, Dua Ditemukan Tewas
Ancol Rombak Jajaran...
Ancol Rombak Jajaran Komisaris: Mantan Bos Garuda Jadi Komut, Ada Juga Cak Lontong
Sekjen Perindo Hadiri...
Sekjen Perindo Hadiri Pengukuhan Pengurus DPP Hanura
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
Isu TNI Masuk Kampus...
Isu TNI Masuk Kampus Hanya Gorengan, Akademisi Unindra Ajak Lawan Narasi Pecah Belah Bangsa
Musprov 2025, Mayjen...
Musprov 2025, Mayjen TNI Mar Oni Junianto Terpilih Jadi Ketua Umum TI DKI Jakarta
Berita Terkini
Haier Group Perkuat...
Haier Group Perkuat Hubungan Budaya Lewat Peluncuran Beasiswa di Indonesia
2 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Danjen...
Riwayat Pendidikan Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi, Lulusan Terbaik Akmil 1995
3 jam yang lalu
8 Beasiswa SMA Luar...
8 Beasiswa SMA Luar Negeri Terbaik 2025, Mana Negara Favoritmu?
4 jam yang lalu
Rayakan Hari Kartini,...
Rayakan Hari Kartini, BINUS Shecodes Society dan IAIS Soroti Peran Perempuan di Era AI
7 jam yang lalu
Pedoman Upacara Bendera...
Pedoman Upacara Bendera Hardiknas 2025 Sesuai Aturan Kemendikdasmen
8 jam yang lalu
Pejuang UTBK! Kampus...
Pejuang UTBK! Kampus Maranatha Beri Beasiswa Khusus, Segini Skor Minimumnya
8 jam yang lalu
Infografis
Pesona dan Kharisma...
Pesona dan Kharisma 7 Ibu Negara Tercantik di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved