2 Mahasiswa UIN Bandung Sabet Juara Karya Ilmiah COVID-19

BANDUNG - Dua mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ani Yulistiani dan Nuha Nur Syahidah berhasil meraih juara pada Lomba Karya Tulis Ilmiah tentang COVID-19 yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat.

Ani Yulistiani meraih juara berkat karya tulisnya yang berjudul "Interaksi Simbolik dalam Kegiatan Stay Save di Rumah Aja Guna Putus Rantai Covid-19". Dia meraih juara lima pada kompetisi ini. (Baca juga: Era Industrialisasi, UIN Perlu Membuka Politeknik )

Kemudian Nuha Nur Syahidah atas karyanya yang berjudul "Kajian Tanpa Audience (Khalayak) Sebagai Solusi Alternatif Komunikasi Dakwah Dimasa Physical Distancing Saat Pandemi COVID-19". Mahasiswi semester 3 ini meriah juara enam.

Sekretaris Jurusan KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung Uwes Fatoni mengapresiasi prestasi mahasiswa ini. Meski mereka saat ini sedang kuliah dari rumah karena pandemi, tidak mengurangi kreativitas dan produktivitas mereka dalam berkarya dan mengasah kompetensi. Jurusan KPI menurut Uwes, akan terus membina mahasiswa agar terasah keterampilan menulisnya.

"Alhamdulillah, dari ke 21 finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah itu, lebih dari setengahnya mahasiswa KPI. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Untuk itu, para mahasiswa ini harus terus dibina dan dibimbing agar semakin terasah kemampuannya," kata Uwes.(Baca juga: Unpad Masuk Daftar Peringkat Universitas Terbaik Dunia )

Wakil Dekan 3 bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung Dadan Suherdiana mengaku, prestasi ini merupakan salah satu bentuk arah dari jurusan KPI yang concern mengembangkan kompetensi mahasiswa dan lulusannya. Salah satunya keahlian kitabah atau menulis naskah dan jurnalisme dakwah.

Diketahui, Lomba Karya Tulis Ilmiah ini mengangkat tema politik; sosial dan humaniora; Sains dan Teknologi; Ekonomi dan Pembangunan; Agrokomplek; Hukum dan Pertahanan; serta Kesehatan.

Sebelum ditetapkan enam pemenang, sebanyak 21 karya dinyatakan masuk finalis. Mereka kemudian diuji dengan mempresentasikan karyanya secara virtual.