Essay Gerdunas Membawa Mahasiswa ITS Raih Juara di Economic National
loading...

Ahmat Yulianto, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat essay Gerdunas. Foto/SINDOnews/Ist
A
A
A
SURABAYA - Di tengah pandemi COVID-19 masih banyak jalan untuk terus kreatif. Salah satunya yang dilakukan Ahmat Yulianto, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang memilih membungkus idenya hingga meraih juara III dalam kompetisi Economic National Essay Competition (ENECO) yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) di Wonosobo.
Ia memilih peran mahasiswa terhadap rekonstruksi pembangunan ekonomi pasca pandemi. Ahmat membuat essay berjudul Program Gerdunas (Gerakan Digitalisasi UMKM Nasional) untuk mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat di tengah pandemi.(Baca juga: Pandemi, UI Tetap Berlakukan PJJ pada Tahun Ajaran Baru )
Baginya, kebijakan di masa pandemi ini sangat berdampak luas terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). “Bisa kita amati, semenjak pandemi, pendapatan UMKM jadi berkurang,” ujar Ahmat, Selasa (8/9/2020).
Ia melanjutkan, berdasar risetnya menunjukan UMKM sebenarnya merupakan sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja paling banyak dibanding sektor lainnya. Hanya saja, banyak pelaku UMKM yang masih belum mengenal digital marketing. “Padahal jika mereka (pelaku UMKM, red) mengerti digital marketing, pendapatannya akan jauh lebih meningkat,” kata mahasiswa Departemen Statistika ITS ini. (Baca juga: Sinergikan Industri-Kampus, Kemendikbud Luncurkan Platform Kedai Reka )
Ahmat juga menjelaskan, program Gerdunas ini menjadi salah satu solusi atas turunnya pendapatan pelaku UMKM. Dalam program ini, kerja sama berbagai pihak dibutuhkan, yakni seperti para mahasiswa, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), serta para pelaku UMKM sebagai sasaran utamanya. “Masing-masing elemen ini memiliki perannya masing-masing,” ucapnya.
Ia memilih peran mahasiswa terhadap rekonstruksi pembangunan ekonomi pasca pandemi. Ahmat membuat essay berjudul Program Gerdunas (Gerakan Digitalisasi UMKM Nasional) untuk mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat di tengah pandemi.(Baca juga: Pandemi, UI Tetap Berlakukan PJJ pada Tahun Ajaran Baru )
Baginya, kebijakan di masa pandemi ini sangat berdampak luas terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). “Bisa kita amati, semenjak pandemi, pendapatan UMKM jadi berkurang,” ujar Ahmat, Selasa (8/9/2020).
Ia melanjutkan, berdasar risetnya menunjukan UMKM sebenarnya merupakan sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja paling banyak dibanding sektor lainnya. Hanya saja, banyak pelaku UMKM yang masih belum mengenal digital marketing. “Padahal jika mereka (pelaku UMKM, red) mengerti digital marketing, pendapatannya akan jauh lebih meningkat,” kata mahasiswa Departemen Statistika ITS ini. (Baca juga: Sinergikan Industri-Kampus, Kemendikbud Luncurkan Platform Kedai Reka )
Ahmat juga menjelaskan, program Gerdunas ini menjadi salah satu solusi atas turunnya pendapatan pelaku UMKM. Dalam program ini, kerja sama berbagai pihak dibutuhkan, yakni seperti para mahasiswa, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), serta para pelaku UMKM sebagai sasaran utamanya. “Masing-masing elemen ini memiliki perannya masing-masing,” ucapnya.
Lihat Juga :