Pendidikan Vokasi Persiapkan SDM Handal Masuki Dunia Industri

Selasa, 22 September 2020 - 13:41 WIB
loading...
Pendidikan Vokasi Persiapkan SDM Handal Masuki Dunia Industri
Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya, saat membuka Webinar Nasional Vokasi Menembus Batas Langit Industri, Selasa (22/9). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada peningkatan kemampuan atau penguasaan keahlian tertentu memiliki peluang besar memasuki dunia kerja atau industri. Karena itu, jauh-jauh hari Telkom University (Tel-U) telah mempersiapkan mahasiswanya dengan pengetahuan dan kemampuan yang relevan dengan industri saat ini.

Hal tersebut disampaikan Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya, saat membuka Webinar Nasional Vokasi Menembus Batas Langit Industri yang digelar Prodi D3 Digital Marketing Telkom University, Selasa (22/9).

Menurut Adiwijaya, Telkom University sudah mengimplementasikan kurikulum baru yang memberikan mahasiswa kemerdekaan belajar. Untuk sarjana terapan, pihaknya menerapkan 3+1 dan untuk diploma 2+1. (Baca juga: Daftar Aplikasi dan Laman yang Dapat Diakses Bantuan Kuota Kemendikbud )

"Untuk sarjana, 3 tahun belajar kemudian 1 tahun berikutnya sudah harus mampu mengimplementasikan ilmunya di dunia industri. Sedangkan untuk diploma, 2 tahun belajar, 1 tahun berikutnya harus sudah terjun ke dunia kerja," ungkapnya.

Menurut Prof. Adiwijaya, lembaganya sudah mempersiapkan mahasiswa dengan kemampuan dan pengetahuan yang handal sesuai kebutuhan dunia kerja. Harapannya, lulusan vokasi Tel-U akan lebih mudah mendapat pekerjaan dan menyesuaikan diri kebutuhan industri.

"Mahasiswa vokasi Tel-U dikawal dengan baik oleh dunia industri. Jadi bukan sebatas implementasi proses magang di industri tetapi juga melakukan riset pengembangan inovasi. Bagaimana problem di dunia industri kemudian dicarikan solusinya melalui program magang itu," terang Prof. Adiwijaya. (Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan PBOX, Alat Penyalur Logistik Kemanusiaan )

Adiwijaya memastikan, dengan program magang tersebut, lulusan sarjana terapan atau vokasi Tel-U tidak akan menjadi penganguguran. Apalagi, peluang untuk masuk ke dunia profesional atau dunia kerja semakin kecil. Sehingga, calon tenaga kerja harus adaptif memiliki mental entrepreneurship dan mampu mengembangkannya.

Selain mempersiapkan mahasiswa masuk dunia industri dan adaptif dengan dunia entrepreneurship, Tel-U juga mengembangkan digital talent inkubator dan branding digital marketing.

"Ini amanah yang harus ditunaikan bukan hanya label, tapi mahasiswa dan dosen harus paham apalagi disupport kemeninfo dan pengembangan sangat dibutuhkan, Saat ini dgital platform merupakan keniscayaan dimana kita hidup saat ini. Kesepahaman adanya kolaborasi ada kebutuhan semacam petunjuk atau clue bagaimana memasuki dunia kerja," terangnya.

Sementera Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah yang menjadi keynote speaker menegaskan bahwa dunia vokasi sangat penting karena merupakan gambaran di dunia kerja. Saat ini, kata dia, tantangan di dunia kerja sangat besar, dimana pada 2018-2019 jumlah pengangguran dengan latar belakang pendidikan tinggi cukup tinggi.

"Pendidikan vokasi bukan anak tiri namun merupakan ujung tombak untuk memasuki dunia kerja atau industri yang semakin ketet persaingannya," kata Menaker dalam paparan yang dibacakan oleh Sekretaris Ditjen Bina Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenaker, Surya Lukita Warman.

Menurut Menaker, pandemi COVID-19 membentuk tatanan kehidupan baru. Bukan hanya Work From Home (WFH) namun, imbuh dia, pola konsumsi masyarakat berubah sehingga juga merubah tatanan di dunia kerja yang kini sangat bergantung pada teknologi.

"Profil pekerjaan yang dibutuhkan berubah, pekerja dituntut menguasai teknologi. Bahkan beberapa pekerjaan monoton diprediksi akan hilang namun beberapa pekerjaan seperti programmer, analis data, dan perancang kecerdasan buatan akan tumbuh pesat dan akan sangat dibutuhkan," tuturnya.

Tantangan ini, kata dia, membuat pencari kerja yang umumnya generasi muda harus bergerak cepat meningkatkan kompetensi. "Apalagi sebagaimana pesan Presiden, pembangunan sumber daya manusia adalah kunci. Pilar adalah masifikasi pendidikan dan pelatihan vokasi untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di dunia kerja baik di dalam atau luar negeri," tegasnya.

Menaker juga berpesan kepada mahasiswa Telkom University agar terus belajar dengan baik dan jadi pribadi yang kompeten. Selain itu, mahasiswa Tel-U juga harus tetap rendah hati dan tak cepat berpuas diri dan mengembangkan softkills dan budi pekerti yang baik. "Jangan hanya menargetkan diri menjadi pekerja, jadilah entrepreneur yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak," tandasnya.

Dalam webinar ini, hadir juga narasumber dari dunia industri seperti Wakil Ketua BNSP Miftahul Aziz, Managing Director PT Batik Danar Hadi Diana Santoso serta Presiden Direktur PT Duta Intidaya Tbk Watsons Indonesia Lilis Muliawati.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)