Mahasiswa Unpad Temukan Senyawa Ekstrak Kulit Manggis untuk Anti COVID-19
loading...

Mahasiswa Unpad menemukan senyawa kulit manggis untuk obat anti COVID-19 yang memiliki khasiat sebagai anti-peradangan dan antioksidan. Foto/Dok/Humas Unpad
A
A
A
BANDUNG - Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menemukan senyawa kulit manggis untuk obat anti COVID-19. Senyawa bernama alfa mangostin ini memiliki khasiat sebagai anti-peradangan dan antioksidan.
Studi awal dilakukan oleh tiga orang mahasiswa Unpad yaitu Syahrul Hidayat (Farmasi), Namira Assyfa Nuazizah (Pendidikan Dokter), dan Kelvin Fernando Pratama (Farmasi).
Dalam siaran persnya, studi ini didasarkan atas penelitian tentang beberapa senyawa yang memiliki potensi berinteraksi dengan virus SARS-CoV-2. Sumber senyawa tersebut berasal dari bahan alam. Senyawa bahan alam ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya toksisitasnya yang rendah. (Baca juga: Pesan Rektor IPB University ke Wisudawan: Jadilah Pembelajar Tangguh )
Keunggulan lainnya dengan risiko terjadinya efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan kimia yang dibuat di pabrikan. “Selain itu, sampai saat ini pengelolaan COVID-19 masih seputar mengobati gejala karena belum ada obat atau vaksin yang secara definitif mampu mengatasi COVID-19 itu sendiri. Ini menjadi peluang menemukan senyawa baru yang lebih baik,” ujar Syahrul.
Salah satu senyawa sumber alam yang dilirik Syahrul dan teman-temannya adalah alfa mangostin. Ini didasarkan atas penelitian lain yang menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi kulit buah manggis ini memiliki aktivitas antivirus yang mirip dengan Nelfinavir, atau obat anti-HIV yang digunakan sebagai salah satu pengobatan gejala COVID-19. (Baca juga: Dukung Kampus Merdeka Belajar, UI-PNJ Jalin Kerja Sama )
Studi awal dilakukan oleh tiga orang mahasiswa Unpad yaitu Syahrul Hidayat (Farmasi), Namira Assyfa Nuazizah (Pendidikan Dokter), dan Kelvin Fernando Pratama (Farmasi).
Dalam siaran persnya, studi ini didasarkan atas penelitian tentang beberapa senyawa yang memiliki potensi berinteraksi dengan virus SARS-CoV-2. Sumber senyawa tersebut berasal dari bahan alam. Senyawa bahan alam ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya toksisitasnya yang rendah. (Baca juga: Pesan Rektor IPB University ke Wisudawan: Jadilah Pembelajar Tangguh )
Keunggulan lainnya dengan risiko terjadinya efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan kimia yang dibuat di pabrikan. “Selain itu, sampai saat ini pengelolaan COVID-19 masih seputar mengobati gejala karena belum ada obat atau vaksin yang secara definitif mampu mengatasi COVID-19 itu sendiri. Ini menjadi peluang menemukan senyawa baru yang lebih baik,” ujar Syahrul.
Salah satu senyawa sumber alam yang dilirik Syahrul dan teman-temannya adalah alfa mangostin. Ini didasarkan atas penelitian lain yang menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi kulit buah manggis ini memiliki aktivitas antivirus yang mirip dengan Nelfinavir, atau obat anti-HIV yang digunakan sebagai salah satu pengobatan gejala COVID-19. (Baca juga: Dukung Kampus Merdeka Belajar, UI-PNJ Jalin Kerja Sama )
Lihat Juga :