Kembangkan Kecerdasan Buatan, ITS Buka PUI-AIHeS
loading...
A
A
A
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menunjukkan keseriusannya untuk berkontribusi bagi bangsa dalam bidang kecerdasan buatan (artifisial) dan kesehatan. Mereka pun membuka secara resmi Pusat Unggulan Ipteks – Artificial Intelligence for Healthcare and Society (PUI-AIHeS), Kamis (15/10).
Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari menuturkan, kecerdasan buatan ini memiliki peran yang sangat strategis dan cakupan yang luas. Meski masih baru, PUI-AIHeS ditargetkan untuk dapat segera memenuhi Technology Readiness Level (TRL) dan Commercial Readiness Level (CRL). (Baca juga: Pesan Rektor IPB University ke Wisudawan: Jadilah Pembelajar Tangguh )
“Hal tersebut mencakup beberapa poin yakni ide, konsep, pembuktian teori, penciptaan prototipe, sertifikasi, hingga produksi massal,” kata Ashari.
Ia melanjutkan, pihaknya setiap tahunnya rutin meluncurkan produk inovasi, pada 2021 akan fokus untuk bidang kesehatan dan kecerdasan buatan. Guru besar Teknik Elektro ITS ini mengharapkan pula bahwa PUI baru ini dapat bekerja sama dengan pusat riset, pusat kajian, dan seluruh laboratorium di ITS.
“Serta dapat membentuk konsorsium, menentukan topik untuk dikerjakan, hingga hilirisasi menghasilkan produk baru,” imbuhnya.
Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerja sama, dan Kealumnian Bambang Pramujati menambahkan, produk dari PUI-AIHeS ini sebenarnya sudah banyak dan tinggal mendesiminasikannya ke masyarakat. Makanya terdapat tiga harapan yakni pengembangan kapasitas dalam sumber daya hingga pendanaan, pengembangan kapasitas research development, dan diseminasi. (Baca juga: Tantangan Wisudawan di Era Pandemi, Harus Siap Menambah Softskill Baru )
Menilik sejarah perjuangan dari PUI-AIHeS ini, Bambang merasa bahwa peresmian ini adalah momen yang ditunggu-tunggu dari berbagai pihak. Ia berharap dapat meningkatkan kemandirian teknologi ITS. “Riset, inovasi, serta produk inovatif itu akan jadi tulang punggung pengembangan institut untuk menjadi kampus yang bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Agus Hatta turut menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan dari Kemenristek-BRIN, sehingga dapat diresmikannya PUI-AIHes ini. PUI yang memiliki karakteristik spesifik dan tidak ada duanya di Indonesia ini dirasa merupakan pilihan yang sangat tepat, karena kecerdasan artifisial telah menjadi topik penting di Industry 4.0 dan Society 5.0.
Kepala PUI-AIHeS Endroyono menyebutkan bahwa PUI ini memiliki lima program pengembangan. Di antaranya yakni penguatan kelembagaan, peningkatan ekselensi, pengkomersialisasian, perumusan isu dan riset strategis, hingga kerja sama dengan industri.
Lanjut Endroyono, PUI-AIHeS diharapkan dapat menjadi pusat dan rujukan dalam pengembangan teknologi di bidang kecerdasan artifisial untuk bidang kesehatan demi kepentingan masyarakat dalam skala nasional maupun internasional. “Launching ini sebagai tanda bukti bahwa PUI-AIHeS sudah menjadi bagian dari ITS untuk mendukung ketercapaian program ITS ID 4.0,” katanya.
Dalam tayangan video peresmiannya, PUI-AIHes ini sudah mengembangkan beberapa produk serta inovasi unggulan yakni Tracing COVID-19 ITS (TRACITS) yang menyediakan akses informasi persebaran pasien COVID-19, rumah sakit rujukan, dan proyeksi persebaran COVID-19. Kemudian ada juga Robot RAISA yang merupakan buah kerja sama ITS dan Unair dalam menanggulangi COVID-19.
Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari menuturkan, kecerdasan buatan ini memiliki peran yang sangat strategis dan cakupan yang luas. Meski masih baru, PUI-AIHeS ditargetkan untuk dapat segera memenuhi Technology Readiness Level (TRL) dan Commercial Readiness Level (CRL). (Baca juga: Pesan Rektor IPB University ke Wisudawan: Jadilah Pembelajar Tangguh )
“Hal tersebut mencakup beberapa poin yakni ide, konsep, pembuktian teori, penciptaan prototipe, sertifikasi, hingga produksi massal,” kata Ashari.
Ia melanjutkan, pihaknya setiap tahunnya rutin meluncurkan produk inovasi, pada 2021 akan fokus untuk bidang kesehatan dan kecerdasan buatan. Guru besar Teknik Elektro ITS ini mengharapkan pula bahwa PUI baru ini dapat bekerja sama dengan pusat riset, pusat kajian, dan seluruh laboratorium di ITS.
“Serta dapat membentuk konsorsium, menentukan topik untuk dikerjakan, hingga hilirisasi menghasilkan produk baru,” imbuhnya.
Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerja sama, dan Kealumnian Bambang Pramujati menambahkan, produk dari PUI-AIHeS ini sebenarnya sudah banyak dan tinggal mendesiminasikannya ke masyarakat. Makanya terdapat tiga harapan yakni pengembangan kapasitas dalam sumber daya hingga pendanaan, pengembangan kapasitas research development, dan diseminasi. (Baca juga: Tantangan Wisudawan di Era Pandemi, Harus Siap Menambah Softskill Baru )
Menilik sejarah perjuangan dari PUI-AIHeS ini, Bambang merasa bahwa peresmian ini adalah momen yang ditunggu-tunggu dari berbagai pihak. Ia berharap dapat meningkatkan kemandirian teknologi ITS. “Riset, inovasi, serta produk inovatif itu akan jadi tulang punggung pengembangan institut untuk menjadi kampus yang bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Agus Hatta turut menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan dari Kemenristek-BRIN, sehingga dapat diresmikannya PUI-AIHes ini. PUI yang memiliki karakteristik spesifik dan tidak ada duanya di Indonesia ini dirasa merupakan pilihan yang sangat tepat, karena kecerdasan artifisial telah menjadi topik penting di Industry 4.0 dan Society 5.0.
Kepala PUI-AIHeS Endroyono menyebutkan bahwa PUI ini memiliki lima program pengembangan. Di antaranya yakni penguatan kelembagaan, peningkatan ekselensi, pengkomersialisasian, perumusan isu dan riset strategis, hingga kerja sama dengan industri.
Lanjut Endroyono, PUI-AIHeS diharapkan dapat menjadi pusat dan rujukan dalam pengembangan teknologi di bidang kecerdasan artifisial untuk bidang kesehatan demi kepentingan masyarakat dalam skala nasional maupun internasional. “Launching ini sebagai tanda bukti bahwa PUI-AIHeS sudah menjadi bagian dari ITS untuk mendukung ketercapaian program ITS ID 4.0,” katanya.
Dalam tayangan video peresmiannya, PUI-AIHes ini sudah mengembangkan beberapa produk serta inovasi unggulan yakni Tracing COVID-19 ITS (TRACITS) yang menyediakan akses informasi persebaran pasien COVID-19, rumah sakit rujukan, dan proyeksi persebaran COVID-19. Kemudian ada juga Robot RAISA yang merupakan buah kerja sama ITS dan Unair dalam menanggulangi COVID-19.
(mpw)