FSB Jaring Talenta Muda Bidang Sains dan Seni
loading...
A
A
A
JAKARTA - Festival Sains dan Budaya (FSB) 2021 telah membuka pendaftaran peserta. FSB akan digelar tahun depan secara daring. Dimana peserta bidang sains akan menjadi delegasi Indonesia di kompetisi sains internasional.
Ketua Panitia FSB 2021 Dwi Prajitno Wibowo mengatakan, FSB ajang yang menggabungkan dua program besar yaitu Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya. Dwi menjelaskan, meski masih akan digelar pada Februari nanti namun pihaknya telah menetapkan dari sekarang untuk menyelenggarakannya secara dalam jaringan (daring). (Baca juga: 300 Proposal Penelitian Madrasah Masuk Babak Presentasi Myres 2020 )
Dwi menerangkan, meski disaat pandemi namun dengan adanya FSB dia ingin menumbuhkan semangat para pelajar dengan mempertandingkan para pelajar akan kemampuan seni dan sains mereka. Dwi mengatakan, meski banyak keterbatasan di tengah pandemi namun kondisi ini bukan menjadi halangan untuk tetap berkreasi dan berkarya untuk bangsa. "Tema tahun ini Kreativitas Menembus Batas. Kita angkat tema ini sebagai penyemangat buat anak-anak bahwa mereka bisa berkreativitas menembus batas," katanya pada konferensi pers peluncuran FSB 2021 secara virtual, Sabtu (17/0).
Dwi menjelaskan, FSB untuk kategori ISPO akan mempertandingkan enam kategori yakni teknologi, lingkungan, kimia, fisika , biologi dan komputer. Sedangkan di OSEBI kategorinya tidak banyak berbeda dengan tahun sebelumnya yakni menulis puisi, menulis cerita pendek, menulis esai, menyanyi, tari kreatif dan penampilan puisi. Berbeda dengan tahun lalu, katanya, tahun ini lomba tari grup tidak dipertandingkan dan hanya memperlombakan tari tunggal saja untuk menghindari kerumunan.
Dwi menuturkan, bagi peserta yang menjadi jawara ISPO akan diikutsertakan sebagai perwakilan Indonesia di ajang olimpiade internasional. Seperti kompetisi bidang komputer Infomatrix di Rumania, Genius Olympiad di Amerika untuk bidang sains dan teknologi, Hong Kong Student Science Project Competition (HKSSPC) di Hongkong yang juga untuk bidang sains dan teknologi. Lalu ada ASEAN Student Science Project Competition (ASPC) di Thailand dan Mostratec di Brazil. (Baca juga: Pendidikan Guru Penggerak Diikuti 2.800 Guru )
FSB membuka pendaftaran sejak 9 Oktober hingga Desember melalui laman resmi FSB. Pengumuman finalis akan dilangsungkan pada 23 Desember. Sementara pameran virtual, penilaian dan penghargaan akan dilaksanakan pada 19-21 Februari.
Sementara, Presiden ISPO Riri Fitri Sari menjelaskan, pendekatan project based learning yang dipakai pada ISPO adalah pendekatan yang membantu siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam mencari solusi dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul. Para peserta akan menggunakan internet, ataupun big data ataupun dibantu dengan robot untuk mencari solusi dari masalah yang diajukan dan menuliskannya dalam laporan yang terstruktur.
"Harapan kami tahun ini akan kita saring banyak generasi muda yang akan memperlihatkan kreativitas dan inovasinya dan juga semangat tidak kenal menyerah. FSB tahun ini akan menjadi forum berkumpulnya siswa Indonesia di dalam satu kesatuan untuk menyebarkan semangat meneliti, semangat mengembangkan diri untuk meraih cita-cita bersama," harapnya.
Sementara Presiden OSEBI Liliana Muliastuti berharap, melalui FSB dapat menciptakan interaksi sosial dari pertemuan antara berbagai anak-anak dari seluruh provinsi. Juga menjadi ajang silaturahmi sesama pelajar meskipun diadakan secara virtual.
Ketua Panitia FSB 2021 Dwi Prajitno Wibowo mengatakan, FSB ajang yang menggabungkan dua program besar yaitu Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya. Dwi menjelaskan, meski masih akan digelar pada Februari nanti namun pihaknya telah menetapkan dari sekarang untuk menyelenggarakannya secara dalam jaringan (daring). (Baca juga: 300 Proposal Penelitian Madrasah Masuk Babak Presentasi Myres 2020 )
Dwi menerangkan, meski disaat pandemi namun dengan adanya FSB dia ingin menumbuhkan semangat para pelajar dengan mempertandingkan para pelajar akan kemampuan seni dan sains mereka. Dwi mengatakan, meski banyak keterbatasan di tengah pandemi namun kondisi ini bukan menjadi halangan untuk tetap berkreasi dan berkarya untuk bangsa. "Tema tahun ini Kreativitas Menembus Batas. Kita angkat tema ini sebagai penyemangat buat anak-anak bahwa mereka bisa berkreativitas menembus batas," katanya pada konferensi pers peluncuran FSB 2021 secara virtual, Sabtu (17/0).
Dwi menjelaskan, FSB untuk kategori ISPO akan mempertandingkan enam kategori yakni teknologi, lingkungan, kimia, fisika , biologi dan komputer. Sedangkan di OSEBI kategorinya tidak banyak berbeda dengan tahun sebelumnya yakni menulis puisi, menulis cerita pendek, menulis esai, menyanyi, tari kreatif dan penampilan puisi. Berbeda dengan tahun lalu, katanya, tahun ini lomba tari grup tidak dipertandingkan dan hanya memperlombakan tari tunggal saja untuk menghindari kerumunan.
Dwi menuturkan, bagi peserta yang menjadi jawara ISPO akan diikutsertakan sebagai perwakilan Indonesia di ajang olimpiade internasional. Seperti kompetisi bidang komputer Infomatrix di Rumania, Genius Olympiad di Amerika untuk bidang sains dan teknologi, Hong Kong Student Science Project Competition (HKSSPC) di Hongkong yang juga untuk bidang sains dan teknologi. Lalu ada ASEAN Student Science Project Competition (ASPC) di Thailand dan Mostratec di Brazil. (Baca juga: Pendidikan Guru Penggerak Diikuti 2.800 Guru )
FSB membuka pendaftaran sejak 9 Oktober hingga Desember melalui laman resmi FSB. Pengumuman finalis akan dilangsungkan pada 23 Desember. Sementara pameran virtual, penilaian dan penghargaan akan dilaksanakan pada 19-21 Februari.
Sementara, Presiden ISPO Riri Fitri Sari menjelaskan, pendekatan project based learning yang dipakai pada ISPO adalah pendekatan yang membantu siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam mencari solusi dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul. Para peserta akan menggunakan internet, ataupun big data ataupun dibantu dengan robot untuk mencari solusi dari masalah yang diajukan dan menuliskannya dalam laporan yang terstruktur.
"Harapan kami tahun ini akan kita saring banyak generasi muda yang akan memperlihatkan kreativitas dan inovasinya dan juga semangat tidak kenal menyerah. FSB tahun ini akan menjadi forum berkumpulnya siswa Indonesia di dalam satu kesatuan untuk menyebarkan semangat meneliti, semangat mengembangkan diri untuk meraih cita-cita bersama," harapnya.
Sementara Presiden OSEBI Liliana Muliastuti berharap, melalui FSB dapat menciptakan interaksi sosial dari pertemuan antara berbagai anak-anak dari seluruh provinsi. Juga menjadi ajang silaturahmi sesama pelajar meskipun diadakan secara virtual.
(mpw)