Sinergisitas Pendidikan Vokasi, Dunia Usaha dan Industri Ciptakan SDM Unggul
loading...
A
A
A
Melalui program ini, lanjut Rahmi, akan terbentuk peningkatan kerja sama dengan dunia usaha dan industri. Dengan adanya MOU, akan memperkuat positioning Pendidikan Vokasi UI dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang memiliki keterampilan (skill), knowledge dan attitude yang sesuai dengan kompetensi dan daya saing pasar.
Rahmi menambahkan, pihak industri merupakan laboratorium tempat mahasiswa pendidikan vokasi melakukan magang atau belajar di industri secara real. Sedangkan benefit bagi pihak industri adalah mendapatkan tenaga kerja yang telah terlatih dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Sehingga bagi pihak industri akan tercapainya visi dan misi yang sesuai dengan target.
Manfaat dengan adanya kerjasama antara pihak industri dengan pendidikan vokasi akan memperkuat capaian pembelajaran kurikulum dan pengembangan sarana atau infrasturuktur pada Program Pendidikan Vokasi. Sementara bagi industri memperoleh SDM yang memiliki kompetensi dan siap kerja, sehingga mampu memberikan kontribusi pada pengembangan perusahaan/industri.
Program Pendidikan Vokasi UI adalah salah satu pendidikan tinggi yang menekankan pengembangan kemampuan mahasiswa yang mumpuni dengan sertifikasi kompetensi yang didapatkan selama masa perkuliahannya. Tujuan sertifikasi adalah menciptakan kesesuaian antara capaian atau output kurikulum dengan kompetensi berdasarkan kebutuhan industri atau pasar.
Program Pendidikan Vokasi UI menerapkan kurikulum 3:2:1, dengan komposisi kurikulum selama tiga semester proses belajar mengajar dilakukan di kampus, dua semester di Industri, dan satu semester menyelesaikan Tugas Karya Akhir Komposisi penerapan kurikulum tersebut dengan bobot komposisi 70 persen praktik yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan bobot 30 persen teori.
Melalui Program Mitras Dudi diharapkan memperkuat kerja sama dengan dunia usaha dan industri, serta kapasitas dan kemampuan para pengajarnya, yang terus beradaptasi dengan kebutuhan industri atau menciptakan pasar. Tujuan program kerja sama dengan industri ini, tidak hanya kerja sama namun dapat mencakup tujuan sosial dan ekonomi.
"Pendidikan vokasi dan pihak swasta bersama-sama mengelola penawaran (supply) dan permintaan (demand). Kedua pihak sama-sama terlibat dalam menentukan permintaan dan penawaran atas suatu kegiatan Pendidikan Vokasi, dalam hal ini membangun SDM yang handal dan kompeten. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan inovasi pihak swasta baik itu pedagogi, teknis, atau manajerial yang mungkin tidak tersedia di sektor kerjasama," jelas Rahmi.
Selain itu, memungkinkan inovasi yang lebih maju dalam layanan kerja sama dengan menitikberatkan pada output dan outcome yang diharapkan dari suatu lembaga Pendidikan. Mempertajam iklim kompetisi di sektor kerja sama, sehingga menghasilkan efisiensi dan mendorong inovasi yang lebih luas dalam penyelenggaraan layanan pendidikan.
Lihat Juga: Mendikti Saintek Tunda Implementasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Dosen
Rahmi menambahkan, pihak industri merupakan laboratorium tempat mahasiswa pendidikan vokasi melakukan magang atau belajar di industri secara real. Sedangkan benefit bagi pihak industri adalah mendapatkan tenaga kerja yang telah terlatih dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Sehingga bagi pihak industri akan tercapainya visi dan misi yang sesuai dengan target.
Manfaat dengan adanya kerjasama antara pihak industri dengan pendidikan vokasi akan memperkuat capaian pembelajaran kurikulum dan pengembangan sarana atau infrasturuktur pada Program Pendidikan Vokasi. Sementara bagi industri memperoleh SDM yang memiliki kompetensi dan siap kerja, sehingga mampu memberikan kontribusi pada pengembangan perusahaan/industri.
Program Pendidikan Vokasi UI adalah salah satu pendidikan tinggi yang menekankan pengembangan kemampuan mahasiswa yang mumpuni dengan sertifikasi kompetensi yang didapatkan selama masa perkuliahannya. Tujuan sertifikasi adalah menciptakan kesesuaian antara capaian atau output kurikulum dengan kompetensi berdasarkan kebutuhan industri atau pasar.
Program Pendidikan Vokasi UI menerapkan kurikulum 3:2:1, dengan komposisi kurikulum selama tiga semester proses belajar mengajar dilakukan di kampus, dua semester di Industri, dan satu semester menyelesaikan Tugas Karya Akhir Komposisi penerapan kurikulum tersebut dengan bobot komposisi 70 persen praktik yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan bobot 30 persen teori.
Melalui Program Mitras Dudi diharapkan memperkuat kerja sama dengan dunia usaha dan industri, serta kapasitas dan kemampuan para pengajarnya, yang terus beradaptasi dengan kebutuhan industri atau menciptakan pasar. Tujuan program kerja sama dengan industri ini, tidak hanya kerja sama namun dapat mencakup tujuan sosial dan ekonomi.
"Pendidikan vokasi dan pihak swasta bersama-sama mengelola penawaran (supply) dan permintaan (demand). Kedua pihak sama-sama terlibat dalam menentukan permintaan dan penawaran atas suatu kegiatan Pendidikan Vokasi, dalam hal ini membangun SDM yang handal dan kompeten. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan inovasi pihak swasta baik itu pedagogi, teknis, atau manajerial yang mungkin tidak tersedia di sektor kerjasama," jelas Rahmi.
Selain itu, memungkinkan inovasi yang lebih maju dalam layanan kerja sama dengan menitikberatkan pada output dan outcome yang diharapkan dari suatu lembaga Pendidikan. Mempertajam iklim kompetisi di sektor kerja sama, sehingga menghasilkan efisiensi dan mendorong inovasi yang lebih luas dalam penyelenggaraan layanan pendidikan.
Lihat Juga: Mendikti Saintek Tunda Implementasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Dosen
(mpw)