Perhimpunan Pendidikan Meminta Asesmen Nasional pada 2021 Ditunda

Selasa, 20 Oktober 2020 - 11:34 WIB
loading...
Perhimpunan Pendidikan...
Sejumlah murid mengikuti proses belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menunda pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) yang akan dilaksanakan pada 21 Maret 2021.

Koordinator P2G Satriwan Salim mengatakan pelaksanaan AN pada tahun depan dirasakan tidak bijak, terkesan tergesa-gesa, dan tidak tepat momentumnya karena Indonesia tengah menghadapi pandemi COVID-19. Sebagian siswa-siswi dan guru mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan metode pola pembelajaran jarak jauh (PJJ). (Baca juga: Asah Kemampuan Siswa, Kemendikbud Kembali Gelar 2 Kompetisi Debat untuk SMA )

AN ini sebagai pengganti Ujian Nasional (UN). AN memiliki tiga komponen, yakni asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Asesmen kompetensi minimum berisi penilaian siswa mengenai literasi dan numerasi.

Ada enam alasan permintaan penundaan dari P2G. Pertama, banyak guru, siswa, dan orang tua yang masih belum memahami format dan esensi dari AN. Bahkan, masih ada guru dan orang tua yang menganggap UN dan AN sama saja.

“Ada persoalan sosialisasi oleh Kemendikbud yang jauh dari kata maksimal dalam konteks ini. Dalam hal waktu, memang terlihat buru-buru. Sekarang sudah Oktober dan AN dijadwalkan maret 2021, persiapannya singkat,” ujar Satriwan melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (20/10/2020). (Baca juga: Beasiswa Unggulan Kemendikbud Diperebutkan 85.000 Calon, Ini Kisi-kisinya )

Kedua, anggaran yang diajukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam raker dengan DPR untuk program AN ini sekitar Rp1,49 triliun. Uang itu akan digunakan untuk pendampingan kurikulum guru dan tenaga kependidikan sebesar Rp518,8 miliar, pengembangan kurikulum dan perbukuan Rp137,8 miliar, dan implementasi kurikulum pada satuan pendidikan dan daerah Rp346,9 miliar.

Kemudian, dana juga akan digunakan untuk asesmen kompetensi minimum dan akreditasi Rp358,2 miliar, kegiatan pendampingan pemerintah daerah dan tindak lanjut asesmen kompetensi Rp120,2 miliar.

Menurut Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Z Haeri, dana ini sangat fantastis karena melampaui dana program organisasi penggerak (POP) yang menjadi polemic beberapa waktu lalu. “Bagi P2G lebih baik anggaran jumbo ini sementara dialokasi untuk membantu siswa dan guru selama PJJ, baik daring maupun luring,” ujarnya.

Iman mengungkapkan alasan ketiga penundaan adalah PJJ masih bermasalah. Sampai saat ini belum ada perbaikan signifikan. Bantuan, khususnya untuk PJJ luring belum dirasakan kecuali tayangan pembelajaran di TVRI dan RRI.

Keempat, Program AN terlalu dipaksakan karena tidak sesuai kebutuhan siswa saat ini. Kelima, semestinya kebijakan Kemendikbud pada saat pandemi COVID-19 hendaknya berlandaskan sense of crisis.

Terakhir, pandemi COVID-19 ini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Iman menilai jika AN tetap dijalankan, hanya akan menambah persoalan baru. Padahal, Kemendikbud sendiri belum bisa memberikan solusi untuk PJJ.

“Siswa, guru, dan orang tua sangat berpotensi terbebani kembali. Ada beban yang double, sudahlah PJJ membebani, kini ditambah AN pula,” pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
10 Ucapan Wafat Yesus...
10 Ucapan Wafat Yesus Kristus untuk Teman Sekolah, Singkat Penuh Makna
Sekolah Terpadu Sedaya...
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Kembangkan Pendidikan Trilingual
PIP 2025 Sudah Diumumkan...
PIP 2025 Sudah Diumumkan Cair, Tapi Kok Belum Masuk? Ini 5 Alasan Belum Diterima
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Apa Syarat Pengajuan...
Apa Syarat Pengajuan PIP 2025? Cek Dokumen yang Harus Disiapkan
13 Pantun Halalbihalal...
13 Pantun Halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1446 H untuk Acara di Sekolah
Dana PIP 2025 Cair Tanggal...
Dana PIP 2025 Cair Tanggal 10 April! Ini Daftar Penerima dan Cara Pencairannya
Jadwal Pencairan KJP...
Jadwal Pencairan KJP Plus Bulan April 2025, Orang Tua Simak Ya
5 Ucapan Selamat Nyepi...
5 Ucapan Selamat Nyepi 2025 untuk Teman Sekolah, Momen Mempererat Hubungan dengan Sahabat
Rekomendasi
Eks Penyidik KPK Anggap...
Eks Penyidik KPK Anggap Febri Diansyah Tak Bisa Dampingi Hasto di Persidangan
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Trent Alexander-Arnold...
Trent Alexander-Arnold Jadi Pembeda! Liverpool Lumat Leicester 1-0
Viral! Pernikahan Mewah...
Viral! Pernikahan Mewah bak Anak Sultan di Bangkalan Madura, Pengantin Dikalungi Uang Dolar dan Euro
Deretan Menteri Prabowo...
Deretan Menteri Prabowo yang Sowan ke Jokowi, Siapa Saja?
Hasil Pekan 33 Liga...
Hasil Pekan 33 Liga Inggris: Arsenal Menang, Chelsea Comeback, Manchester United Belum Menang!
Berita Terkini
Cara Tarik Dana PIP...
Cara Tarik Dana PIP di Teller Bank: Syarat, Dokumen, dan Prosedur Lengkap
19 jam yang lalu
Dipantau Ketat, Itera...
Dipantau Ketat, Itera Siapkan 196 Pengawas untuk UTBK SNBT 2025
20 jam yang lalu
Ambulan atau Ambulans,...
Ambulan atau Ambulans, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
20 jam yang lalu
10 Ucapan Wafat Yesus...
10 Ucapan Wafat Yesus Kristus untuk Teman Sekolah, Singkat Penuh Makna
21 jam yang lalu
Pendidikan Raja Charles...
Pendidikan Raja Charles III: Lulusan Sekolah Elit, Kini Raja Inggris Tertua Sepanjang Sejarah
1 hari yang lalu
Ini Jalur Masuk UGM...
Ini Jalur Masuk UGM untuk Calon Mahasiswa Tidak Mampu, Cek Jadwal Pendaftarannya
1 hari yang lalu
Infografis
Mengapa Taiwan Khawatir...
Mengapa Taiwan Khawatir akan Diinvasi China pada 2027?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved