Sisihkan 68 Tim, ITB Sabet Juara I Geoteknik Tingkat Nasional 2020
loading...
A
A
A
SURABAYA - Tim Kuya Ab1naya dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil memenangkan Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020. Tim yang beranggotakan Nugraha Seftyan Jody, Amallya Shilla Pradina dan Harli Meidian Rahmanhadi itu berhasil memperoleh nilai 88,04 dan menyabet gelar Juara I mengalahkan 9 tim finalis dan 68 tim peserta lainnya.
Keluar sebagai Juara II adalah Tim Grha Manusa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang beranggotakan Nicholas Hartono, Ria Verensia dan Candra Kusumasari Wisnu Murti dengan perolehan nilai 78,14. Sedangkan Juara III diraih Tim Pacivic Fallcone dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang beranggotakan Cecilia, Fanny Florentini dan Souw Erica Rosaline dengan perolehan nilai 75,82. (Baca juga: ITS Ciptakan Mesin Pencacah Bonggol Jagung untuk Tingkatkan Potensi Desa )
Para pemenang memperoleh hadiah uang sebesar Rp10.000.000 untuk Juara I, Rp7.500.000 untuk Juara II dan Rp5.000.000 untuk Juara III. Selain itu juga memperoleh trophi serta piagam penghargaan dari Panitia Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI).
Koordinator Tim Kuya Ab1naya ITB, Nugraha Seftyan Jody, mengatakan bahwa Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 telah memberikan banyak pembelajaran. Untuk itu dia mengucapkan terima kasih kepada Panitia yang telah mengadakan lomba ini.
“Lomba ini kan kompetisi, jadi saya merasa di-push untuk belajar. Karena studi kasus yang dilombakan adalah perancangan, saya harus banyak belajar dari hulu ke hilir," katanya. “Pokoknya lomba ini sangat berbobot, tapi asyik banget," imbuhnya, Minggu (1/11).(Baca juga: Ini 10 Universitas yang Alumninya Paling Banyak Lulus CPNS 2019 )
Kesan yang agak mengharukan disampaikan Ria Verensia, anggota Tim Grha Manusa dari UGM yang berhasil menyabet gelar Juara II. Dia sudah ada niat akan mengikuti lomba ini sejak setahun yang lalu. Ketika itu, ia ikut suatu seminar di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ria mengatakan, pada saat itu di IPB diputar video dokumentasi Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional sejak tahun 2014 hingga tahun 2019 yang menjadikannya ingin ikut lomba di tahun berikutnya.
“Saat itu saya cuma sebagai peserta seminar dan cuma bisa lihat video lombanya, dan lihat video awarding-nya. Ternyata sekarang saya bisa ikut langsung, walaupun secara online dan nggak nyangka menyabet Juara II. Andaikan nggak online, aku yakin bakal lebih seru lagi," ucapnya.
Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 ini diselenggarakan oleh Mahasiswa Teknik Sipil ITS bekerjasama dengan PT. Teknindo Geosistem Unggul dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI). Lomba yang bertajuk Geotechnical Engineering Competition (GEC) itu diikuti oleh 69 tim yang berasal dari 28 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. (Baca juga: IPB University Bertahan di Posisi 601-800 pada THE WUR 2021 )
Setelah melalui babak penyisihan, tersisa 10 tim yang berhasil maju ke babak final. Kesepuluh tim finalis itu adalah 1 tim dari ITS Surabaya, 3 tim dari ITB Bandung, 1 tim dari UNPAR Bandung, 2 tim dari UGM Yogyakarta, 1 tim dari UNEJ Jember dan 2 tim dari UNDIP Semarang.
Pada babak final Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020, 10 tim finalis saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Selama 4 hari, sejak 28 Oktober 2020, 10 tim finalis harus mengikuti rangkaian babak final secara virtual.
Keluar sebagai Juara II adalah Tim Grha Manusa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang beranggotakan Nicholas Hartono, Ria Verensia dan Candra Kusumasari Wisnu Murti dengan perolehan nilai 78,14. Sedangkan Juara III diraih Tim Pacivic Fallcone dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang beranggotakan Cecilia, Fanny Florentini dan Souw Erica Rosaline dengan perolehan nilai 75,82. (Baca juga: ITS Ciptakan Mesin Pencacah Bonggol Jagung untuk Tingkatkan Potensi Desa )
Para pemenang memperoleh hadiah uang sebesar Rp10.000.000 untuk Juara I, Rp7.500.000 untuk Juara II dan Rp5.000.000 untuk Juara III. Selain itu juga memperoleh trophi serta piagam penghargaan dari Panitia Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI).
Koordinator Tim Kuya Ab1naya ITB, Nugraha Seftyan Jody, mengatakan bahwa Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 telah memberikan banyak pembelajaran. Untuk itu dia mengucapkan terima kasih kepada Panitia yang telah mengadakan lomba ini.
“Lomba ini kan kompetisi, jadi saya merasa di-push untuk belajar. Karena studi kasus yang dilombakan adalah perancangan, saya harus banyak belajar dari hulu ke hilir," katanya. “Pokoknya lomba ini sangat berbobot, tapi asyik banget," imbuhnya, Minggu (1/11).(Baca juga: Ini 10 Universitas yang Alumninya Paling Banyak Lulus CPNS 2019 )
Kesan yang agak mengharukan disampaikan Ria Verensia, anggota Tim Grha Manusa dari UGM yang berhasil menyabet gelar Juara II. Dia sudah ada niat akan mengikuti lomba ini sejak setahun yang lalu. Ketika itu, ia ikut suatu seminar di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ria mengatakan, pada saat itu di IPB diputar video dokumentasi Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional sejak tahun 2014 hingga tahun 2019 yang menjadikannya ingin ikut lomba di tahun berikutnya.
“Saat itu saya cuma sebagai peserta seminar dan cuma bisa lihat video lombanya, dan lihat video awarding-nya. Ternyata sekarang saya bisa ikut langsung, walaupun secara online dan nggak nyangka menyabet Juara II. Andaikan nggak online, aku yakin bakal lebih seru lagi," ucapnya.
Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 ini diselenggarakan oleh Mahasiswa Teknik Sipil ITS bekerjasama dengan PT. Teknindo Geosistem Unggul dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI). Lomba yang bertajuk Geotechnical Engineering Competition (GEC) itu diikuti oleh 69 tim yang berasal dari 28 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. (Baca juga: IPB University Bertahan di Posisi 601-800 pada THE WUR 2021 )
Setelah melalui babak penyisihan, tersisa 10 tim yang berhasil maju ke babak final. Kesepuluh tim finalis itu adalah 1 tim dari ITS Surabaya, 3 tim dari ITB Bandung, 1 tim dari UNPAR Bandung, 2 tim dari UGM Yogyakarta, 1 tim dari UNEJ Jember dan 2 tim dari UNDIP Semarang.
Pada babak final Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020, 10 tim finalis saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Selama 4 hari, sejak 28 Oktober 2020, 10 tim finalis harus mengikuti rangkaian babak final secara virtual.