Ini Motivasi Mendikbud agar Orang Tua Mau Dampingi Anak PJJ
loading...
A
A
A
PALU - Mendikbud memberikan motivasi kepada orang tua agar mau mendampingi proses belajar anak saat pandemi. Menurutnya, ada dua kunci yang dibutuhkan orang tua agar efektif mendampingi belajar si buah hati.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pun mengaku bahwa dia juga merasakan sendiri betapa sulitnya menyeimbangkan bekerja dan menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah. Diapun mengerti bagaimana para orang tua harus membuat anak di rumah tetap semangat karena mereka sudah mulai bosan di rumah dan kangen bertemu dengan teman-teman sekolahnya. (Baca juga: Alokasi Dana BOS untuk Sekolah 3T Dipastikan Berlipat )
"Jadi yang pertama yang saya ucapkan ke orang tua adalah saya mengerti betapa sulitnya situasi ini. Kita ada krisis kesehatan, ekonomi dan krisis pembelajaran yang terjadi bersamaan.Ini bukan masa yang mudah," katanya saat melakukan diskusi di SDN 15 Palu, Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (5/11).
Mendikbud menjelaskan, meski orang tua tidak dilatih sebagai guru namun orang tua memiliki satu keunggulan sehingga bisa menjadi guru yang baik di rumah. Keunggulan itu adalah kasih sayang atau cinta. Menurutnya, pendidik yang baik harus diawali dengan rasa kasih sayang dan ini merupakan satu keunggulan orang tua untuk mendampingi anaknya saat PJJ.
"Belum tentu semua guru cinta anak (didik)nya tapi semua orang tua seharusnya mayoritas mencintai anaknya. Itu adalah suatu keungulan bagi orang tua," ungkap Mendikbud yang memiliki 3 anak ini. (Baca juga: Kunjungan ke Daerah, Mendikbud Kaget Banyak Sekolah Belum Terima Bantuan Kuota )
Mendikbud mengatakan, hal yang pertama yang dia lakukan adalah bermain dan berinteraksi dengan anak-anaknya. Lalu dari kedekatan yang didapat ini maka akan ditemukan informasi mengenai apa yang disukai dan tidak disukai anak sebagai langkah awal belajar bersama anak.
Mantan petinggi Gojek ini menuturkan, olah rasa cinta itu untuk mencari tahu informasi seperti apa karakter anak anda dan juga rasa ingin tahu bagaimana cara mengajar yang baik bagi anak. "Pada saat itu terjadi disitulah kita akan menjadi orang tua dan pendidik sekaligus," terang Menteri Nadiem.
Alumnus Harvard Business School ini mengatakan, awalnya memang akan terasa berat bertindak sebagai guru di rumah. Akan tetapi, sebagai orang tua pasti akan ada rasa kepuasan yang lebih besar ketika melihat kemampuan anak itu meningkat. Sekaligus juga dengan pendampingan dari orang tua anak bisa tumbuh dengan mental karakter dan emosional yang baik.
"Memang saat ini sulit. Tapi saat keluar dari pandemi ini kita akan menjadi generasi terkuat di Indonesia," pungkas Nadiem.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pun mengaku bahwa dia juga merasakan sendiri betapa sulitnya menyeimbangkan bekerja dan menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah. Diapun mengerti bagaimana para orang tua harus membuat anak di rumah tetap semangat karena mereka sudah mulai bosan di rumah dan kangen bertemu dengan teman-teman sekolahnya. (Baca juga: Alokasi Dana BOS untuk Sekolah 3T Dipastikan Berlipat )
"Jadi yang pertama yang saya ucapkan ke orang tua adalah saya mengerti betapa sulitnya situasi ini. Kita ada krisis kesehatan, ekonomi dan krisis pembelajaran yang terjadi bersamaan.Ini bukan masa yang mudah," katanya saat melakukan diskusi di SDN 15 Palu, Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (5/11).
Mendikbud menjelaskan, meski orang tua tidak dilatih sebagai guru namun orang tua memiliki satu keunggulan sehingga bisa menjadi guru yang baik di rumah. Keunggulan itu adalah kasih sayang atau cinta. Menurutnya, pendidik yang baik harus diawali dengan rasa kasih sayang dan ini merupakan satu keunggulan orang tua untuk mendampingi anaknya saat PJJ.
"Belum tentu semua guru cinta anak (didik)nya tapi semua orang tua seharusnya mayoritas mencintai anaknya. Itu adalah suatu keungulan bagi orang tua," ungkap Mendikbud yang memiliki 3 anak ini. (Baca juga: Kunjungan ke Daerah, Mendikbud Kaget Banyak Sekolah Belum Terima Bantuan Kuota )
Mendikbud mengatakan, hal yang pertama yang dia lakukan adalah bermain dan berinteraksi dengan anak-anaknya. Lalu dari kedekatan yang didapat ini maka akan ditemukan informasi mengenai apa yang disukai dan tidak disukai anak sebagai langkah awal belajar bersama anak.
Mantan petinggi Gojek ini menuturkan, olah rasa cinta itu untuk mencari tahu informasi seperti apa karakter anak anda dan juga rasa ingin tahu bagaimana cara mengajar yang baik bagi anak. "Pada saat itu terjadi disitulah kita akan menjadi orang tua dan pendidik sekaligus," terang Menteri Nadiem.
Alumnus Harvard Business School ini mengatakan, awalnya memang akan terasa berat bertindak sebagai guru di rumah. Akan tetapi, sebagai orang tua pasti akan ada rasa kepuasan yang lebih besar ketika melihat kemampuan anak itu meningkat. Sekaligus juga dengan pendampingan dari orang tua anak bisa tumbuh dengan mental karakter dan emosional yang baik.
"Memang saat ini sulit. Tapi saat keluar dari pandemi ini kita akan menjadi generasi terkuat di Indonesia," pungkas Nadiem.
(mpw)