UIN Bandung Dorong Penerbitan Jurnal Mahasiswa Doktoral

Jum'at, 06 November 2020 - 22:37 WIB
loading...
UIN Bandung Dorong Penerbitan...
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Workshop tata kelola jurnal doktoral. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung mendorong mahasiswa doktoral lebih aktif lagi dalam penerbitan jurnal bereputasi nasional atau internasional. Tata kelola jurnal juga penting untuk menunjang publikasi tersebut.

Direktur Pascasarjana UIN Bandung Supiana mengatakan, tata kelola jurnal penting dilakukan secara profesional. Berkolaborasi dengan semua pihak, sehingga cita-cita menembus Scopus pada jurnal bereputasi nasional, internasional akan segera tercapai. (Baca juga: Keren, ITB Borong Juara di Kontes Robot Terbang Indonesia )

"Jadi bukan hanya melakukan strategi submit, kiat penulisan dan etikanya, sampai pada gaya selingkungnya. Kalau bagi dosen sudah sangat jelas, karya ilmiahnya dalam bentuk jurnal terakreditasi sudah menjadi kemestian, terutama bagi Lektor Kepala," kata dia pada workshop tata kelola jurnal sebagaimana siaran persnya, Jumat (6/11/2020).

Oleh karenanya, kata dia, workshop penting digelar dalam kerangka meningkat mutu pendidikan Islam. Sehingga mutu lulusan doktor mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain yang dibuktikan dengan aktif menuliskan gagasannya, hasil penelitian pada jurnal terakreditasi dan bereputasi.

Dekan FPBS UPI Dadang S. Anshori, menguraikan tentang ciri dan sifat jurnal ilmiah itu harus objektif, rasional, kritis, pembaharuan dan uptodate. Setidaknya mempunyai bentuk, struktur dan isi dengan sifat tertentu. Kemudian penulisannya mengikuti kaidah, pola dan teknik tertentu. Terakhir, kaidah, pola dan teknik penulisan yang mungkin dipengaruhi gaya seningkung yang telah ditetapkan. (Baca juga: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Global )

Mengenai keberhasilan penerbitan jurnal, menurut dia, menjadi kinerja prima pengelolaan berkala, keseriusan penulis artikel, kerja sama yang baik antara penulis dengan pengelola berkala. Penulis harus mendukung pengelola berkala agar dapat terakreditasi dengan mengikuti aturan penulisan.

Masalah utama dalam melakukan pengelolaan jurnal, kata dia, minimnya jumlah artikel, naskah yang diterima tidak sesuai dengan selingkung jurnal. "Naskah yang direvisi jarang kembali, pengelola terbatas dan kurang kompak, riviver kurang kerja sama, tertib tidak teratur dan proses yang relatif komplek,” tegasnya.

Caranya agar diterima artikel harus mempelajari selingkung jurnal yang dituju, pelajari topik, isu tulisan yang diminati jurnal, perhatikan bidang ilmu, spesifikasi yang dikehendaki jurnal, perhatikan model sitasi dan penulisan daftar pustaka, dan lainnya.

Pemateri lainnya, Mohamad Erihadiana, mengatakan, mengapa etika penulisan menjadi penting. Sebuah tulisan adalah sumber materi yang memuat berbagai perspektif tentang suatu masalah. Etika penulisan menunjukkan tingkat inklusi, penghargaan, dan pengakuan atas keberagaman.

“Etika penulisan tidak hanya berkaitan dengan plagiarisme, tetapi juga menghindari bias dan bahasa eksklusif seperti seksis, rasis, dll. Ini semua untuk memperkuat tingkat kredibilitas dan argumen penulis,” jelasnya.

Untuk itu penting argumentasi dalam penulisan. Mengingat tujuan penulisan jurnal ilmiah adalah mencari jawaban tanpa terlalu dipengaruhi oleh kepercayaan pribadi penulis atau prasangka tentang topik tersebut.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
Lulusan Sastra Indonesia...
Lulusan Sastra Indonesia Bisa Kerja di Mana Saja? Bukan Cuma Jadi Sastrawan
MNC University Kerja...
MNC University Kerja Sama dengan LSP SDM TIK untuk Tingkatkan Kompetensi Dosen dan Mahasiswa
MNC University-MarkPlus...
MNC University-MarkPlus Institute Perkuat Sinergi Akademik dan Industri
Pengembangan Soft Skills...
Pengembangan Soft Skills Mahasiswa, Kunci Meningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Hima Persis Diharapkan...
Hima Persis Diharapkan Beri Karya Monumental untuk Kemajuan Agama dan Bangsa
Forum Alumni Telkom...
Forum Alumni Telkom University Dukung Asta Cita Pendidikan Tinggi
BWI Dukung Wakaf Perguruan...
BWI Dukung Wakaf Perguruan Tinggi untuk Pembiayaan Tridharma Pendidikan
Rekomendasi
Pangeran William dan...
Pangeran William dan Harry Bersatu Kembali karena Duka Kehilangan Orang Tercinta
Harga iPhone Terancam...
Harga iPhone Terancam Naik 43 Persen Gara-gara Trump, Lebih Mahal Dibanding MacBook!
Klasemen Piala Asia...
Klasemen Piala Asia U-17 2025: Indonesia di Puncak, Lolos ke Piala Dunia!
Hasil Babak I Piala...
Hasil Babak I Piala Asia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Unggul atas Yaman 2-0
Trump Bikin Apple Panik:...
Trump Bikin Apple Panik: Harga iPhone Bakal Naik Drastis, Sementara Penjualan Sedang Lesu
Hancurkan Yaman 4-1,...
Hancurkan Yaman 4-1, Timnas Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia U-17
Berita Terkini
Siapa Mahasiswa Pertama...
Siapa Mahasiswa Pertama di UGM? Ini Profil Prof Hardjoso Prodjopangarso
21 jam yang lalu
13 Pantun Halalbihalal...
13 Pantun Halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1446 H untuk Acara di Sekolah
22 jam yang lalu
Lembab atau Lembap,...
Lembab atau Lembap, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
1 hari yang lalu
13 Rektor ITS dari Masa...
13 Rektor ITS dari Masa ke Masa, Dokter, Militer, hingga yang Diangkat Jadi Menteri
1 hari yang lalu
10 Sekolah Kedinasan...
10 Sekolah Kedinasan Gratis yang Banyak Diburu di 2024, Lulus Jadi PNS
1 hari yang lalu
Ayah Maia Estianty Ternyata...
Ayah Maia Estianty Ternyata Mantan Rektor ITS dan Arsitek Legendaris, Ini Profilnya
1 hari yang lalu
Infografis
3 Alasan Komisi Eropa...
3 Alasan Komisi Eropa Dorong UE Miliki Blok Pertahanan Baru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved