KPAI: 50 Persen Siswa di Luar Jawa Tak Terlayani PJJ secara Daring

Jum'at, 06 November 2020 - 20:44 WIB
loading...
KPAI: 50 Persen Siswa...
Seorang guru sekolah dasar mengajar sejumlah siswanya dengan cara tatap muka di sebuah rumah. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima laporan jika Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak berjalan optimal. Di luar pulau Jawa, bahkan PJJ tidak dirasakan dengan baik bagi sebagian besar pelajar. "Dari data kami, anak-anak Indonesia yang di luar Jawa lebih dari 50 persen tidak terlayani PJJ secara daring," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listayarti dalam siaran Youtube "Sukses Belajar di Masa Pandemi", Jumat (6/11/2020).

Menurut Retno, salah satu penyebabnya ialah tidak mulusnya program subsidi kuota. Banyak siswa yang tidak memiliki nomor ponsel untuk didaftarkan sebagai penerima manfaat subsidi. "Kalau diisiin pulsa jadinya enggak kepake, itu mending ada nomor jadi bisa diisi. Sekarang juga banyak anak enggak punya gadget dan nomernya juga enggak ada, akhirnya bantuan enggak sampai," terang Retno. (Baca juga: Mendikbud ke Guru Paud: Buatlah Anak Jatuh Cinta dengan Buku dan Sekolah )

Belum lagi jangkauan internet yang tidak menyeluruh. Menurutnya saat ini masih ada beberapa daerah di Indonesia yang menjadi blankspot internet. Bantuan PJJ melalui siaran TVRI ternyata juga dinilai belum efektif. Sinyal TVRI nyatanya belum juga menjangkau tempat tinggal siswa yang berada di pelosok. "Kemudian sinyal ya. Jangankan sinyal internet, orang TV aja enggak dapet, ini fakta loh, kalau Indonesia yang luas problemnya berbeda," terang dia.

KPAI juga melakukan pemantauan di 42 wilayah di Indonesia terkait penerapan kurikulum darurat khusus masa pandemi covid-19. Dalam temuan mereka ternyata masih ada sekolah yang tidak tahu keberadaan kurikulum darurat atau penyederhanaan kurikulum 2013. "Kami mendatangi 42 wilayah dan 42 wilayah kabupaten kota itu mayoritas kepala dinas, guru, kepala sekolahnya enggak tahu peraturan ini," ujarnya. (Baca juga: Borong 70 Medali, Jatim Juara Umum Kompetisi Sains Nasional 2020 )

Padahal kehadiran kurikulum darurat ini sangatlah penting. Gunanya mengurangi beban siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Guru pun tidak perlu menyelesaikan kompetensi dasar yang ada. Menurut Retno butanya sekolah akan kurikulum darurat ini disebabkan beberapa hal. "Kemendikbud tidak memberikan arahan ke dinas, dinas tidak memberikan pengarahan ke sekolah," terang Retno.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Link Pengumuman Hasil...
Link Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Kemendikbud dan Kemenag 2024
Dana PIP Kemdikbud 2024...
Dana PIP Kemdikbud 2024 Cair, Bagaimana Cara Penarikannya?
Mengenal Wahyudi Aksara,...
Mengenal Wahyudi Aksara, Guru Muda yang Nyalakan Pelita di Tanah Borneo
Wahyudi, Guru Inspirator:...
Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lebih dari Sekadar Mengajar,...
Lebih dari Sekadar Mengajar, Wahyudi yang Mendidik dengan Hati
Kemendikbud Sisipkan...
Kemendikbud Sisipkan Pendidikan Literasi Finansial melalui Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek Terbitkan...
Kemendikbudristek Terbitkan Panduan Pendidikan Literasi Finansial
Politikus PKS Respons...
Politikus PKS Respons Positif Kemendikbudristek yang Bakal Dipecah Jadi 3
Rekomendasi
Guru Biologi SMA di...
Guru Biologi SMA di Bandung yang Minta Siswa Gambar Alat Kelamin saat Ujian Minta Maaf
Ruth Sahanaya Terima...
Ruth Sahanaya Terima Indonesia's Beautiful Women 2025 Berkat Dedikasi di Industri Musik
Nurul Arifin Dorong...
Nurul Arifin Dorong Kesejahteraan Prajurit Jadi Prioritas Utama Penguatan Pertahanan Nasional
Rangkul Keberagaman,...
Rangkul Keberagaman, Kementan Gelar Grand Final YAA 2025
Mediasi Gugatan Ijazah...
Mediasi Gugatan Ijazah Alot, Tergugat Tolak Tunjukkan Data Sekolah Jokowi
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
Berita Terkini
Prabowo Panggil Mensos...
Prabowo Panggil Mensos dan Mendikdasmen ke Istana, Bahas Perkembangan Sekolah Rakyat
3 jam yang lalu
Peserta UTBK 2025 di...
Peserta UTBK 2025 di Undip Ketahuan Bawa Transmiter dan Alat Bantu Dengar
4 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Mulyono,...
Riwayat Pendidikan Mulyono, Tinggalkan UGM Hingga Jadi Lulusan Terbaik Sekolah Militer
4 jam yang lalu
USG-Politeknik Kirana...
USG-Politeknik Kirana Jalin MoU, Lulusan Bisa Langsung Kerja di Lion Air Group
5 jam yang lalu
Pendidikan Yakup Hasibuan...
Pendidikan Yakup Hasibuan Kuasa Hukum Jokowi di Kasus Ijazah Palsu, Alumnus FH UI
5 jam yang lalu
Viral di X Keliru Pasang...
Viral di X Keliru Pasang Foto Peserta UTBK 2025 Pakai Joki, Panitia SNPMB Klarifikasi
6 jam yang lalu
Infografis
Zionis Israel Tak Bisa...
Zionis Israel Tak Bisa Hancurkan Hamas secara Militer
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved