Puncak Bukit Lurah Dalam, Saksi Bisu Suri Kuliah dan Lulus S2 dari UGM

Rabu, 11 November 2020 - 20:56 WIB
loading...
Puncak Bukit Lurah Dalam,...
Wahyu Suri Yani, lulusan S2 Program Studi Sejarah, FIB UGM terpaksa harus mengikuti prosesi wisuda dari puncak Bukti Lurah Dalam, Sumbar. Foto/ist
A A A
YOGYAKARTA - Kegembiraan wisuda adalah momen kebahagiaan setiap mahasiswa setelah dinyatakan lulus dari studi. Kegembiraan bersama keluarga saat prosesi wisuda adalah peristiwa yang selalu dinanti.

Itu pula yang menjadi dambaan Wahyu Suri Yani, lulusan S2 Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya UGM . Semula ia sudah merencanakan jauh hari akan memboyong keluarga besarnya ke Yogyakarta untuk menghadiri wisuda di Kampus UGM.

“Apa daya wabah Covid-19 mengubah semua. Wisuda tidak bisa di Graha Sabha UGM, tapi di rumah sendiri didampingi mama dan papa," katanya, Rabu (11/11). (Baca juga: ITB, UGM dan IPB Perguruan Tinggi Terinovatif 2020 Versi Kemristek/BRIN )

Tepat pada 21 Oktober 2020 di rumahnya Air Dingin di Jorong Koto Baru, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, ia pun mengikuti wisuda Program Pascasarjana UGM secara virtual.

Meski di rumah, ia pun menyiapkan 3 jubah baju wisuda. Ia membuat simulasi wisuda dengan menempatkan sang ayah sebagai Rektor UGM dan ibu sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM. Di pagi itu, ia sudah mempersiapkan laptop pada posisi stand by menunggu konfirmasi zoom dibuka. (Baca juga: UGM Peringkat II Perguruan Tinggi Inovatif versi Kemenristek/BRIN )

“Deg-degan kedap-kedip, listrik sudah memberikan tanda alamat signal akan off hari ini. Dan benar saja, jam 7.46 WIB satu menit menjelang wisuda dimulai, signal hilang total, alamat wisuda tidak bisa di rumah," ucapnya.

Sebagai solusi, ia pun dengan cepat segera pergi ke bukit depan rumah. Sebuah bukit tertinggi di dekat ladang kopi milik papanya, yaitu Bukit Lurah Dalam.

Meski tahu sudah terlambat, adik bungsunya Aulia Rahman telah menyiapkan motornya lengkap dengan sepatu boots ke ladang. Ia mengingatkan untuk mempersiapkan minum dan payung. (Baca juga: Lulusan Perguruan Tinggi Perlu Miliki Smart Skills dan Sharp Skills )

Aulia Rahman adalah mahasiswa Universitas Maritim Ali Haji Kepulauan Riau. Ia pun sudah terbiasa ngezoom dari atas bukit untuk kuliah.

“Uni pegang Rahman erat-erat ya. Begitu ucap Rahman saat saya akan membonceng, sudah lebih dari satu tahun nggak ke ladang ternyata medan yang harus dilewati semakin parah, sempit, berlumpur dan terjal. Kalau tidak karena dah siap-siap mau wisuda, saya tidak akan sampai mendaki bukit. Apalagi jalannya sungguh terlalu," gerutu Suri dalam ceritanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2659 seconds (0.1#10.140)