Platform Kedaireka akan Bangun Kemitraan Kampus-DUDI

Sabtu, 14 November 2020 - 00:10 WIB
loading...
Platform Kedaireka akan...
Kemendikbud telah meluncurkan Merdeka Belajar episode keenam terkait pendanaan bagi perguruan tinggi. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Kemendikbud telah meluncurkan Merdeka Belajar episode keenam terkait pendanaan bagi perguruan tinggi . Disisi lain disediakan pula platform Kedaireka sebagai platform dari salah satu skema pendanaan di kebijakan terbaru Kemendikbud itu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengatakan, Kedaireka menjadi semangat baru bagi perguruan tinggi dan dunia industri untuk bertransformasi dan membangun solusi bagi negeri. Paristiyanti menuturkan, Kedaireka ini akan segera diluncurkan. Kemendikbud sendiri sudah meluncurkan panduan tentang Kedaireka dengan nama panduannya adalah Program Kompetisi Kampus Merdeka. Panduan ini berisi teknis pendaftaran, cara buat proposal, sharing budget dan sebagainya. (Baca juga: Garap Video Edukasi, Mahasiswa ITS Juarai Lomba Puspiptek )

Sebagaimana diketahui bahwa pada platform Kedaireka telah diluncurkan sebagai tools dari skema pendanaan matching fund pada acara Merdeka Belajar series 6 pekan lalu. Tujuannya adalah membangun ekosistem Kampus Merdeka sebagai upaya untuk menyelesaikan berbagai isu sosial masyarakat, tantangan industri, dan masalah perguruan tinggi melalui kemitraan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri.

“Kedaireka merupakan sebuah platform resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk membangun kemitraan antara Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha/Industri sebelum mengajukan hibah matching fund bersama-sama,” katanya pada FGD Strategi Publikasi Kegiatan Peluncuran Akbar Platform Kedai Reka.

Mantan Atase Pendidikan di KBRI Manila ini menjelaskan, anggaran untuk matching fund yang akan diberikan untuk PTN dan PTS ini disediakan hingga Rp250 miliar. Paristiyanti menuturkan, anggaran sebesar ini untuk satu program yang diberikan ke PTN atau PTS belum pernah ada sebelumnya. Sebab biasanya rata-rata anggaran untuk satu program PTN dan PTS itu rata-rata Rp100 miliar pertahun. (Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Merdeka Vokasi untuk Perbesar Serapan Lulusan ke DUDI )

Dikutip dari kedaireka.id, dengan alokasi dana sebesar Rp250 miliar, Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi dua pihak melalui platform Kedaireka. Dukungan matching fund ini diprioritaskan bagi kolaborasi yang berkontribusi terhadap delapan indikator kinerja utama (IKU) yang ditetapkan Kemendikbud.

Delapan IKU tersebut adalah lulusan pendidikan tinggi mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman diluar kampus, dosen berkegiatan diluar kampus, praktisi mengajar didalam kampus, hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional, program studi kampus bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional.

Bagi dunia industri, program ini bermanfaat untuk membuka peluang kolaborasi dan juga menghimpun ide solutif sesuai kebutuhan industri dari beragam kreasi reka. Selain itu juga industri bisa membuka peluang berjejaring dengan para insan-insan unggul di pendidikan tinggi baik didalam maupun luar negeri. Kolaborasi Reka Cipta yang terjalin pun didukung penuh pemerintah demi kemajuan ekonomi jangka panjang. (Baca juga: Vokasi UI Beri Pelatihan Wirausaha Mandiri Digital Art untuk Anak dan Remaja )

Pada kesempatan tersebut Ade Kadarisman selaku Tim Kerja Akselerasi Reka Cipta Ditjen Dikti menyebutkan bahwa sinergi penta-helix ini dapat menghasilkan tujuan yang saling berkesinambungan.

Ade memaparkan, dengan membawa industri ke kampus, perguruan tinggi dapat mempersiapkan SDM yang relevan dengan kebutuhan dunia industri dan sebaliknya, dunia industri juga dapat mengoptimalkan SDM serta reka cipta yang dihasilkan kampus untuk dimanfaatkan oleh industri.

“Media merupakan bagian dari elemen penta-helix yang memiliki peran besar serta harus terlibat menjadi satu kesatuan dalam ekosistem reka cipta Indonesia yang tercermin melalui platform Kedaireka,” ujarnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)