Inovasi Mahasiswa UNY Olah Daun Salam Jadi Krim Obat Luka Bakar
loading...
A
A
A
Secara perlahan fase air dicampurkan ke dalam fase minyak, tambahkan nipasol dan nipagin lalu diaduk hingga homogen. Basic cream tersebut kemudian dicampurkan dengan ekstrak daun salam.
“Dari hasil ujicoba di laboratorium diketahui hasil paling efektif untuk mengobati luka bakar adalah pada cream dengan konsentrasi ekstrak daun salam tertinggi yaitu 15%,” terangnya.
Ariftania Madrin menambahkan, krim daun salam ini digunakan untuk penyembuhan anti-inflamasi berupa luka bakar ringan seperti luka bakar derajat I dan II. Luka bakar derajat I yaitu kerusakan jaringan terbatas pada lapisan epidermis (superfisial).
Ciri luka bakar ini yaitu adanya sedikit edema, kulit mengalami hiperemik berupa eritema, tanpa ditemukan adanya bula, dan efek rasa nyeri akibat iritasi ujung saraf sensoris. Pada hari keempat setelah paparan biasanya terjadi pengelupasan kulit.
“Sedangkan luka bakar derajat II adalah kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis dan sebagian lapisan dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Dijumpai pula pembentukan luka, dan nyeri karena pada ujung saraf sensorik mengalami iritasi. Dasar luka berwarna kemerah hingga pucat,” jelasnnya.
“Dari hasil ujicoba di laboratorium diketahui hasil paling efektif untuk mengobati luka bakar adalah pada cream dengan konsentrasi ekstrak daun salam tertinggi yaitu 15%,” terangnya.
Ariftania Madrin menambahkan, krim daun salam ini digunakan untuk penyembuhan anti-inflamasi berupa luka bakar ringan seperti luka bakar derajat I dan II. Luka bakar derajat I yaitu kerusakan jaringan terbatas pada lapisan epidermis (superfisial).
Ciri luka bakar ini yaitu adanya sedikit edema, kulit mengalami hiperemik berupa eritema, tanpa ditemukan adanya bula, dan efek rasa nyeri akibat iritasi ujung saraf sensoris. Pada hari keempat setelah paparan biasanya terjadi pengelupasan kulit.
“Sedangkan luka bakar derajat II adalah kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis dan sebagian lapisan dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Dijumpai pula pembentukan luka, dan nyeri karena pada ujung saraf sensorik mengalami iritasi. Dasar luka berwarna kemerah hingga pucat,” jelasnnya.
(mpw)