Unair Dinobatkan Jadi Institusi Terproduktif Bidang Kesehatan dan Obat
loading...
A
A
A
SURABAYA - Konsistensi Universitas Airlangga (Unair) di bidang kesehatan dan obat membuahkan hasil. Tahun ini mereka meraih peringkat ketiga sebagai institusi terproduktif bidang kesehatan dan obat di atas Universitas Padjajaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Penobatan itu diberikan pada Anugerah Hak Kekayaan Intelektual Produktif dan Berkualitas Tahun 2020 Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN). (Baca juga: 3 Mahasiswa ITS Gagas Smart Charging Station Ramah Lingkungan )
Menariknya, sebanyak 90 penulis dari Unair juga mendapat penghargaan individu dalam ajang tersebut. Tiga akademisi meraih penghargaan penulis produktif berkualitas tinggi. Yakni, Moh. Yasin, Iman Harymawan, dan Anis Eliyana. Berikutnya, sebanyak 87 akademisi Unair meraih penghargaan penulis artikel terbaik.
Ketua LIPJP & HAKI Unair Prof. Hery Purnobasuki menuturkan, bagi Unair prestasi itu tergolong peningkatan. Pasalnya, Unair baru pertama kali masuk ke lima besar dibanding tahun sebelumnya.
”Bagi Unair ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawabnya kepada masyarakat. Bahwa kita tidak diam meski masa pandemi COVID-19. Terus berinovasi, terus berprestasi,” kata Prof Hery, Kamis (19/11/2020). (Baca juga: Kemenristek Gelontorkan Rp40 M pada Anugerah HKI Produktif dan Berkualitas )
Kategori terproduktif itu, lanjutnya, ditentukan melalui penilaian dari data base web of science oleh Ristek/BRIN. Berikutnya, rekam jejak dan data keaktifan dalam bidang penelitian dari institusi serta akademisi bakal dilihat. Sementara yang paling berpengaruh adalah produk-produk inovasi dan penelitian dari institusi.
”Dari sisi publikasi, data-data penelitian kita ini penting. Sehingga itu menjadi salah satu bahan pertimbangan penilaian. Termasuk beberapa aktivitas-aktivitas terkait COVID-19 Unair dan vaksin,” ucapnya.
Prof Hery menambahkan, saat ini produk Unair yang memiliki hak paten mencapai lebih dari 150 produk yang sudah tercatat. Tren tiap tahun jumlah itu terus meningkat. Untuk tahun ini, ada tambahan lebih dari 70 produk yang akan dipatenkan.
"Kami bisa membantu dalam pengurusan hak paten bagi sivitas. Ini akan terus kita dorong dan lakukan menuju hilirisasi hasil penelitian. Baik dari skala lab kita dorong sampai pada hilirisasi,” ungkapnya.
Penobatan itu diberikan pada Anugerah Hak Kekayaan Intelektual Produktif dan Berkualitas Tahun 2020 Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN). (Baca juga: 3 Mahasiswa ITS Gagas Smart Charging Station Ramah Lingkungan )
Menariknya, sebanyak 90 penulis dari Unair juga mendapat penghargaan individu dalam ajang tersebut. Tiga akademisi meraih penghargaan penulis produktif berkualitas tinggi. Yakni, Moh. Yasin, Iman Harymawan, dan Anis Eliyana. Berikutnya, sebanyak 87 akademisi Unair meraih penghargaan penulis artikel terbaik.
Ketua LIPJP & HAKI Unair Prof. Hery Purnobasuki menuturkan, bagi Unair prestasi itu tergolong peningkatan. Pasalnya, Unair baru pertama kali masuk ke lima besar dibanding tahun sebelumnya.
”Bagi Unair ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawabnya kepada masyarakat. Bahwa kita tidak diam meski masa pandemi COVID-19. Terus berinovasi, terus berprestasi,” kata Prof Hery, Kamis (19/11/2020). (Baca juga: Kemenristek Gelontorkan Rp40 M pada Anugerah HKI Produktif dan Berkualitas )
Kategori terproduktif itu, lanjutnya, ditentukan melalui penilaian dari data base web of science oleh Ristek/BRIN. Berikutnya, rekam jejak dan data keaktifan dalam bidang penelitian dari institusi serta akademisi bakal dilihat. Sementara yang paling berpengaruh adalah produk-produk inovasi dan penelitian dari institusi.
”Dari sisi publikasi, data-data penelitian kita ini penting. Sehingga itu menjadi salah satu bahan pertimbangan penilaian. Termasuk beberapa aktivitas-aktivitas terkait COVID-19 Unair dan vaksin,” ucapnya.
Prof Hery menambahkan, saat ini produk Unair yang memiliki hak paten mencapai lebih dari 150 produk yang sudah tercatat. Tren tiap tahun jumlah itu terus meningkat. Untuk tahun ini, ada tambahan lebih dari 70 produk yang akan dipatenkan.
"Kami bisa membantu dalam pengurusan hak paten bagi sivitas. Ini akan terus kita dorong dan lakukan menuju hilirisasi hasil penelitian. Baik dari skala lab kita dorong sampai pada hilirisasi,” ungkapnya.
(mpw)