Guru dan Tenaga Kesehatan adalah Pahlawan di Masa Pandemi Covid-19

Rabu, 25 November 2020 - 21:15 WIB
loading...
Guru dan Tenaga Kesehatan adalah Pahlawan di Masa Pandemi Covid-19
Duta Besar LBPP RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Guru dan tenaga kesehatan adalah dua profesi yang patut disebut sebagai pahlawan di masa pandemi. Sebab, mereka berjuang pantang menyerah demi bangsa.

Duta Besar LBPP RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur mengatakan, para guru dan tenaga kesehatan patut diberikan penghargaan setinggi-tingginya. Sebab guru dan tenaga kesehatan telah mempersembahkan pengabdian mereka untuk mendidik dan bekerja keras sesuai profesi masing-masing. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mencerdaskan generasi muda, membangun dan menyehatkan masyarakat serta memajukan Indonesia. (Baca juga: Hari Guru Nasional, Mendikbud Apresiasi Perjuangan Guru di Tengah Pandemi )

Al Busyra Basnur mengatakan, guru dan tenaga kesehatan dan juga banyak profesi mulia lain pun berjuang tanpa pamrih untuk kemanusiaan. "Guru dan tenaga kesehatan adalah pahlawan di tengah pandemi Covid-19 ini," katanya melalui streaming Youtube The B Siblings, Rabu (25/11).

Al Busyra Basnur menerangkan, meski pandemi Covid-19 menerpa dengan hebat namun proses belajar mengajar tidak boleh terhenti secara formal. Sebab jika berhenti, katanya, akan dapat mempengaruhi proses pencerdasan para generasi muda Indonesia.

"Pandemi tidak boleh membuat kita bangsa Indonesia menyerah kalah. Pemerintah bersama-sama masyarakat Indonesia terus berjuang untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan sebaik-baiknya," ujarnya. (Baca juga: Ini Apresiasi Kemendikbud untuk Guru Inovatif dan Inspiratif )

Dia melanjutkan, tenaga kesehatan pun di masa pandemi ini menjadi garda terdepan. Menurutnya, tantangan yang dihadapi keduanya sangat berat dan harus diakui bersama bahwa perjuangan guru dan tenaga kesehatan di saat pandemi ini tidaklah mudah.

"Setidaknya dengan memberikan perhatian ruang dan jalan bagi kelancaran tugas-tugas mereka karena tugas-tugas bangsa adalah tugas kita bersama, berat sama dipikul ringan sama di jinjing," katanya.

Dia menuturkan, guru pun tidak hanya bekerja pada jam-jam tugas resmi di sekolah. Namun seringkali guru justru bekerja keras pada hari libur untuk menyiapkan materi pembelajaran untuk semester berikutnya. Perjuangan guru pun dapat terlihat ketika mereka datang ke sekolah lebih awal dan pulang paling akhir. (Baca juga: Masa Kontrak PPPK Guru Bisa Sampai Batas Usia Pensiun, Ini Ketentuanya )

Guru, jelasnya, ketika ada murid yang memiliki persoalan di rumah termasuk persoalan dengan orang tua mereka maka guru pun tidak hanya bertindak sebagai pendidik. Namun juga sebagai orang tua yang baik di sekolah maupun di luar jam kerja.

Meski demikian, katanya, guru juga sering disorot tajam apabila ada murid yang tidak mendapat nilai bagus atau gagal dalam belajar. "Padahal faktor lingkungan terutama pendidikan awal di rumah sangatlah menentukan," terangnya.

Mengenai tenaga kesehatan, Al Busyra Basnur menuturkan, tenaga kesehatan berada di barisan terdepan dalam upaya mengatasi krisis pandemi. Mereka bekerja dalam waktu yang sangat panjang dan tekanan psikologis yang tidak ringan.

Dia menjelaskan, WHO pun mengatakan resiko yang dihadapi petugas kesehatan di masa pandemi ini jauh lebih besar dibanding biasanya. Dia mengatakan, tidak ada satupun negara atau rumah sakit di dunia yang mampu mengamankan pasien dengan baik apalagi jika tenaga kesehatan tidak dijaga dengan baik kesehatannya.

"Selamat bekerja dan berjuang untuk guru dan tenaga kesehatan yang telah bekerja sepenuh hati, tidak kenal lelah dan senantiasa mengabdi untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara," pungkasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3844 seconds (0.1#10.140)