JAKARTA - Sesuai dengan tujuan Institut Pertanian Bogor (IPB) University 2019-2024, komitmen untuk menghasilkan lulusan techno sociopreneur unggul terus digenjot. CEO School akan dilaksanakan selama empat hari mulai 28 November sampai dengan 1 Desember 2020.
Technopreneur dapat berarti mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta inovasi untuk pengembangan bisnis. Sementara, sociopreneur dapat diartikan sebagai upaya diseminasi iptek dan inovasi dalam pendampingan usaha masyarakat, petani, dan nelayan. (Baca juga: UGM Kembali Juara Umum Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasiona 2020 )
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier IPB University melaksanakan kegiatan CEO School yang diikuti sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari mahasiswa IPB, alumni muda dan perwakilan dari pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Jawa Barat.
Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University,Alim Setiawan Slamet, mengatakan, kegiatan CEO School akan dilaksanakan selama empat hari mulai 28 November sampai dengan 1 Desember 2020. Secara umum, materi yang diberikan dalam kegiatan CEO School mencakup Future Practice Business for CEO, Mindset and Skillset for CEO, Agrotech and Innovation for CEO dan CEO for BUMDES.
Pemateri berasal dari akademisi IPB University, praktisi dan unsur pemerintah seperti Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Provinsi Jawa Barat. (Baca juga: Plt Rektor UNY: Sarjana Bukan Cari Kerja tapi Pencipta Dunia Kerja )
“Para peserta terpilih akan ditempatkan di enam Kabupaten dan 53 desa yang menjadi binaan IPB University dan Astra International. Nantinya, mereka inilah yang akan mendampingi BUMDES dalam menjalankan bisnisnya melalui Program One Village One CEO,” jelas Alim.
Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, pengembangan usaha pertanian berbasis pedesaan memiliki prospek sangat baik bahkan pada saat pandemi. Pasalnya, hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,15 persen secara tahunan.
“Melalui pendampingan oleh mahasiswa IPB, BUMDES dapat terus memainkan peran strategis sebagai penggerak ekonomi desa selama dan pascapandemi covid-19,” terang Arif.
Technopreneur dapat berarti mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta inovasi untuk pengembangan bisnis. Sementara, sociopreneur dapat diartikan sebagai upaya diseminasi iptek dan inovasi dalam pendampingan usaha masyarakat, petani, dan nelayan. (Baca juga: UGM Kembali Juara Umum Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasiona 2020 )
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier IPB University melaksanakan kegiatan CEO School yang diikuti sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari mahasiswa IPB, alumni muda dan perwakilan dari pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Jawa Barat.
Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University,Alim Setiawan Slamet, mengatakan, kegiatan CEO School akan dilaksanakan selama empat hari mulai 28 November sampai dengan 1 Desember 2020. Secara umum, materi yang diberikan dalam kegiatan CEO School mencakup Future Practice Business for CEO, Mindset and Skillset for CEO, Agrotech and Innovation for CEO dan CEO for BUMDES.
Baca Juga:
Pemateri berasal dari akademisi IPB University, praktisi dan unsur pemerintah seperti Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Provinsi Jawa Barat. (Baca juga: Plt Rektor UNY: Sarjana Bukan Cari Kerja tapi Pencipta Dunia Kerja )
“Para peserta terpilih akan ditempatkan di enam Kabupaten dan 53 desa yang menjadi binaan IPB University dan Astra International. Nantinya, mereka inilah yang akan mendampingi BUMDES dalam menjalankan bisnisnya melalui Program One Village One CEO,” jelas Alim.
Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, pengembangan usaha pertanian berbasis pedesaan memiliki prospek sangat baik bahkan pada saat pandemi. Pasalnya, hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,15 persen secara tahunan.
“Melalui pendampingan oleh mahasiswa IPB, BUMDES dapat terus memainkan peran strategis sebagai penggerak ekonomi desa selama dan pascapandemi covid-19,” terang Arif.
halaman ke-1 dari 2
- 1
- 2
Berita Terkait
- Lulusan Terbaik S2 IPB Teliti Manfaat Daun Bangun-bangun
- Jalur Ketua Osis IPB University Dibuka 1 Februari, Cek Persyaratannya
- IPB University Sediakan 4.250 Kursi untuk Mahasiswa Baru 2021
- IPB University Temukan Teknologi yang Bisa Tingkatkan Produksi Bawang Putih
- Alumni IPB Ini Berbagi Resep Sukses Berkarir di Kancah Internasional
- Wisuda Daring Perdana 2021, Ini 4 Pesan Rektor IPB University untuk Wisudawan
- Begini Tips Merawat Ikan Hias ala Dosen Perikanan Budidaya IPB University
- IPB Selenggarakan Essay Contest tentang Pengetahuan Lokal
- IPB Kembangkan Teknik Pengeringan Sederhana Tanpa Rusak Warna Produk
- Sisihkan 14 Negara, Mahasiswa IPB Menangi Kompetisi Fotografi Internasional

TULIS KOMENTAR ANDA!