Kisah Inspiratif, 21 PMI di Taiwan Berjuang Raih Gelar Sarjana di UT
loading...
A
A
A
JAKARTA - 21 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sedang bekerja di Taiwan meraih gelar sarjana di Universitas Terbuka (UT). Meski sedang bekerja di negeri orang namun para PMI ini berjuang juga untuk tetap bisa kuliah di tengah kesibukannya.
Wisudawan yang mengikuti kegiatan Upacara Penyerahan Ijazah UT (UPI-UT) Taiwan pada Minggu (13/12) tersebut berjumlah 21 orang, 13 wisudawan mengikuti kegiatan UPI secara langsung di Kantor KDEI-Taipeh-Taiwan, dan 8 wisudawan mengikuti UPI dari daerah masing-masing di Indonesia karena telah kembali ke Tanah Air. (Baca juga: Diaspora Talk IPB University: Cerita Sukses Kuliah di Mancanegara )
Dalam sambutannya, Rektor UT Prof Ojat Darodjat menyampaikan rasa bangga terhadap keberhasilan mahasiswa UT di Taiwan. Walaupun sibuk dengan pekerjaan, mereka berhasil menyelesaikan kuliah di UT. Keberhasilan wisudawan UT-Taiwan akan menjadi motivasi bagi para PMI di Taiwan untuk mengikuti jejak mereka dengan mengikuti kuliah di UT.
"Selamat kepada para wisudawan yang telah sukses berhasil menempuh pendidikan di UT. Mereka sukses menempuh pendidikan di UT padahal tantangan yang dihadapi berbeda karena menerapkan sistem PJJ dibanding dengan tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa konvensional," katanya pada Upacara Penyerahan Ijazah bagi Wisudawan UT di Taiwan secara virtual, Selasa (15/12).
Rektor Ojat mengatakan, kegigihan para lulusan UT di Taiwan yang telah berhasil menyelesaikan kuliah merupakan ikhtiar yang luar biasa yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Para PMI ini, kata Ojat, pergi jauh merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah. Bahkan jauh dari keluarga yang dikasihi namun, terangnya, masih mampu menyempatkan belajar. (Baca juga: Pendaftaran SBMPTN Dimulai Maret 2021 )
"Berbagi waktu antara pekerjaan dan kuliah dan berhasil menempuh pendidikan di UT yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Dan ini adalah merupakan sebuah prestasi dari kerja keras Anda selama ini," tambahnya.
Ikut hadir secara daring Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Benny juga mengapresiasi para PMI yang berhasil menyelesaikan studi sambil bekerja. Para PMI yang dinilainya berani meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja mewujudkan mimpi dan harapan itu, katanya, telah menunjukkan kehebatannya karena berani menambah ilmu dengan memilih untuk kuliah.
"Justru ketika pekerja migran yang lainnya memilih untuk menggunakan waktunya untuk istirahat atau berlibur, sebuah perjuangan dari Bapak Ibu sekalian yang lulus yang tentu tidak mudah bahkan dipastikan penuh dengan pengorbanan dan jerih payah untuk terus belajar dan menyelesaikan tugas kuliah," ujarnya.
Benny mengatakan, dengan meraih gelar sarjana maka diharapkan kesempatan kerja yang bisa diraih para PMI ini akan menjadi lebih luas dan beragam. Juga dapat mendapat pekerjaan dengan penghasilan yang lebih tinggi tentunya. Dia pun mengapresiasi UT yang telah bekerjasama dengan BP2MI untuk menyediakan kesempatan bagi para PMI kita untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Lihat Juga: Bangun Inovasi Pengetahuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, FST UT Gelar Seminar Internasional
Wisudawan yang mengikuti kegiatan Upacara Penyerahan Ijazah UT (UPI-UT) Taiwan pada Minggu (13/12) tersebut berjumlah 21 orang, 13 wisudawan mengikuti kegiatan UPI secara langsung di Kantor KDEI-Taipeh-Taiwan, dan 8 wisudawan mengikuti UPI dari daerah masing-masing di Indonesia karena telah kembali ke Tanah Air. (Baca juga: Diaspora Talk IPB University: Cerita Sukses Kuliah di Mancanegara )
Dalam sambutannya, Rektor UT Prof Ojat Darodjat menyampaikan rasa bangga terhadap keberhasilan mahasiswa UT di Taiwan. Walaupun sibuk dengan pekerjaan, mereka berhasil menyelesaikan kuliah di UT. Keberhasilan wisudawan UT-Taiwan akan menjadi motivasi bagi para PMI di Taiwan untuk mengikuti jejak mereka dengan mengikuti kuliah di UT.
"Selamat kepada para wisudawan yang telah sukses berhasil menempuh pendidikan di UT. Mereka sukses menempuh pendidikan di UT padahal tantangan yang dihadapi berbeda karena menerapkan sistem PJJ dibanding dengan tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa konvensional," katanya pada Upacara Penyerahan Ijazah bagi Wisudawan UT di Taiwan secara virtual, Selasa (15/12).
Rektor Ojat mengatakan, kegigihan para lulusan UT di Taiwan yang telah berhasil menyelesaikan kuliah merupakan ikhtiar yang luar biasa yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Para PMI ini, kata Ojat, pergi jauh merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah. Bahkan jauh dari keluarga yang dikasihi namun, terangnya, masih mampu menyempatkan belajar. (Baca juga: Pendaftaran SBMPTN Dimulai Maret 2021 )
"Berbagi waktu antara pekerjaan dan kuliah dan berhasil menempuh pendidikan di UT yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Dan ini adalah merupakan sebuah prestasi dari kerja keras Anda selama ini," tambahnya.
Ikut hadir secara daring Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Benny juga mengapresiasi para PMI yang berhasil menyelesaikan studi sambil bekerja. Para PMI yang dinilainya berani meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja mewujudkan mimpi dan harapan itu, katanya, telah menunjukkan kehebatannya karena berani menambah ilmu dengan memilih untuk kuliah.
"Justru ketika pekerja migran yang lainnya memilih untuk menggunakan waktunya untuk istirahat atau berlibur, sebuah perjuangan dari Bapak Ibu sekalian yang lulus yang tentu tidak mudah bahkan dipastikan penuh dengan pengorbanan dan jerih payah untuk terus belajar dan menyelesaikan tugas kuliah," ujarnya.
Benny mengatakan, dengan meraih gelar sarjana maka diharapkan kesempatan kerja yang bisa diraih para PMI ini akan menjadi lebih luas dan beragam. Juga dapat mendapat pekerjaan dengan penghasilan yang lebih tinggi tentunya. Dia pun mengapresiasi UT yang telah bekerjasama dengan BP2MI untuk menyediakan kesempatan bagi para PMI kita untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Lihat Juga: Bangun Inovasi Pengetahuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, FST UT Gelar Seminar Internasional
(mpw)