Merdeka Belajar, Mahasiswa UWKS akan Ngampus di Bank UMKM Jawa Timur

Kamis, 17 Desember 2020 - 13:39 WIB
loading...
Merdeka Belajar, Mahasiswa UWKS akan Ngampus di Bank UMKM Jawa Timur
MoU antara UWKS dan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim Bank UMKM Jawa Timur, Rabu (16/12). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Mulai tahun depan, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) bakal ngampus di PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim Bank UMKM Jawa Timur.

Rektor UWKS, Prof Sri Harmadji, mengatakan kegiatan ngampus di perbankan tersebut merupakan perwujudan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang dikenal dengan “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”.

"Kita ingin menerapkan kurikulum yang dicanangkan oleh kemendikbud, bahwa Perguruan Tinggi sekarang kurikulumnya adalah merdeka belajar dan kampus merdeka," katanya usai penandatanganan MoU antara UWKS dengan BPR Jatim, Rabu (16/12). (Baca juga: Salip 45 Negara, Tim Fisika Indonesia Raih 2 Emas 1 Perunggu pada IdPhO 2020 )

Ia menjelaskan, bahwa program merdeka belajar-kampus merdeka ini untuk menyiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja. Mahasiswa UWKS, khususnya Fakultas Ekonomi Bisnis bakal ngampus selama 2-3 semester di BPR Jatim. Mereka merasakan langsung bagaimana terjun di dunia kerja untuk mengaplikasilan teori yang didapat selama di kampus.

"Kerjasama pertama ini diawali Fakultas Ekonomi dan Fisip. Ke depan bisa Fakultas Pertanian atau Kedokteran Hewan. Kita sesuaikan dengan program yang dimiliki oleh BPR," ujarnya. (Baca juga: Maksimalkan Keterserapan Lulusan Vokasi, Kemendikbud Luncurkan 2 Program Ini )

Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim Bank UMKM Jawa Timur, Yudi Wahyu Maharani, menilai program merdeka belajar dan kampus bisa menjadi jembatan antara perkembangan dunia perbankan dengan dunia pendidikan.

Dari sisi pengetahuan, kata dia, industri perbankan terus mengalami perubahan-perubahan yang cukup signifikan. "Kami siap menfasilitasi teman-teman dari kampus. Nanti programnya apa, dari kita apa, nanti kita gandengkan. Mudah-mudahan nanti di 2021 sudah bisa kita eksekusi," paparnya.

Bank UMKM ini fokusnya di sektor UMKM dan pedesaan. Kebetulan portofilio kami kebetulan 30 persen adalah pertanian.

Selain itu adanya program gubernur jatim millenial job center, itu nanti kita gandengkan dengan kampus. Disitu ada benang merahnya, mulai dari kampus, perbankan kemudian nasabah.

Program ini luar biasa, nyampung antara generasi muda dari kampus, kemudian di perbankan itu sendiri.

Kami siap menfasilitasi teman-teman dari kampus. Nanti programnya apa, dari kita apa, nanti kita gandengkan. Mudah-mudahan nanti di 2021 sudah bisa kita eksekusi.

Sedangkan jumlah mahasiswa yang akan ditampung disesuaikan dengan kebutuhan. Yudi mengatakan, saat ini BPR Jatim sendiri memiliki 32 kantor cabang dan 111 kantor kas tersebar diseluruh wilayah di Jawa Timur.

Nantinya mahasiswa bisa memilih devisi yang diinginkan. Semisal jurusan Fisip, BPR akan menempatkan SDM pada devisi marketing komunikasi. Namun mahasiswa tetap bisa memilih sesuai passion masing-masing sesuai skil yang dimiliki. "Jadi orang akuntansi gak harus di akuntansi, dia bisa saja ke marketing. Untuk pendidikan unlimited," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Wijaya Kusuma Surabaya, Drs. Soedijatmiko, menambahkan dunia kerja menuntut skill yang mumpuni, sehingga mahasiswa tidak bisa hanya mengandalkan ijazah. Mahasiswa harus mengetahui dinamika lapangan yang terus berkembang seiring kian pesatnya dunia digital agar tidak ketinggalan zaman.

"Jadi mainset digital juga harus dikembangkan, apalagi layanan perbankan yang semakin maju dengan digitalisasi juga harus diikuti," tuturnya.

Sebelumnya, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang literasi keuangan dan penerapannya secara profesional dalam pekerjaan dan investasi, serta untuk meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya juga melakukan kerjasama dengan PT. Moduit Digital Indonesia.

"Moduit digital itu ahli reksadana. Jadi selain menguasai seluk beluk UMKM dari BPR, mahasiswa juga menguasai reksanada dari Moduit. Jadi mahasiswa menguasai reksadana dan perbankan biasa," tandasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1698 seconds (0.1#10.140)