Tim Mahasiswa ITS Gagas Thorium untuk Bahan Bakar PLTN

Selasa, 12 Januari 2021 - 08:40 WIB
loading...
Tim Mahasiswa ITS Gagas Thorium untuk Bahan Bakar PLTN
Anggota Tim Inventhor ITS yang menggagas PLTN dengan bahan bakar Thorium (dari kiri) Kenny Santoso, Michael Adrian Subagio, dan Brian Setiawan. Foto/Dok/Humas ITS
A A A
JAKARTA - Tim mahasiswa Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Tim Inventhor berinovasi memanfaatkan penggunaan Thorium sebagai bahan bakar alternatif yang merupakan sumber energi terbarukan .

Ketua Tim Inventhor Michael Adrian Subagio mengatakan, gagasan inovasi ini berawal krisis energi bersih terbarukan dan perubahan iklim dunia yang ditandai dengan Global Temperature Rise. Presiden Jokowi pun pernah menyatakan akan ambil bagian mengurangi jumlah emisi gas karbon di Indonesia dengan mengembangkan sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT). (Baca juga: Ini Tahapan Pengisian PDSS, Jadi Syarat Wajib Agar Terdaftar di SNMPTN )

Untuk itu, Michael dan kedua rekannya berfokus pada pemanfaatan sumber energi yang bersih, terbarukan, serta lebih aman untuk bahan bakar PLTN dibandingkan dengan energi dari batubara, gas alam, dan biomassa. Dari hasil analisis, Michael dan tim mendapati bahwa Thorium dapat digunakan untuk menggantikan Uranium.

“Efisiensi konversinya menjadi energi listrik sendiri dapat mencapai 50 persen, dibandingkan Uranium yang hanya 30 persen,” katanya melalui siaran pers, Selasa (12/1/2021)

Nilai tersebut, lanjut Michael, merupakan yang terbesar dibandingkan pembangkit listrik lainnya, sehingga menghasilkan limbah padat radioaktif yang lebih sedikit. Untuk diketahui, reaktor PLTN memanfaatkan reaksi fisi dari senyawa radioaktif yang menghasilkan steam sebagai penggerak turbin untuk produksi listrik. (Baca juga: Catat! Ini Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru di UI )

“Dalam hal ini, Thorium lebih aman karena reaksi fisinya tidak membentuk senyawa yang berpotensi disalahgunakan untuk bom nuklir,” ungkapnya.

Cadangan Thoruium di Indonesia ternyata melimpah. Eksplorasi Pusat Sumber Daya Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan adanya cadangan Monasit (mineral yang mengandung Thorium) terbesar di Kepulauan Bangka Belitung. “Kadar Thorium-nya sangat besar, berkisar antara 62,9-85,7 ppm per gram,” bebernya.

Melihat potensi tersebut, Tim Inventhor mengusulkan pendirian PLTN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan memperhatikan beberapa aspek. Berkaitan dengan aspek geologis, Michael menyebutkan bahwa daerah tersebut relatif aman dari gempa dan tsunami. Selain itu, terdapat pasokan air yang cukup untuk sistem utilitas PLTN karena dekat dengan perairan Natuna dan Laut Jawa. “Hal ini berkaitan dengan on-line processing Monasit menjadi Thorium Oksida,” tambahnya.

Berkat kreativitasnya, gagasan milik Michael bersama kedua rekannya, Kenny Santoso dan Brian Setiawan ini berhasil menyabet medali emas pada ajang National Applied Science Project Olympiad (NASPO) dalam bidang Renewable Energy, beberapa waktu lalu.

Atas kemenangannya tersebut, Tim Inventhor dibiayai penuh untuk berpartisipasi di salah satu gelaran yang diadakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), yaitu World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2021.

Gagasannya pun didukung penuh oleh para juri yang menginginkan agar PLTN Thorium ini dapat segera berjalan di Indonesia. Hal ini mengingat hingga sekarang, belum ada satupun PLTN yang menggunakan Thorium di dunia dan PLTN di Indonesia sendiri masih belum beroperasi karena masih dalam tahap eksplorasi bahan.

"Mungkin bila perlu dan memungkinkan, kami dapat berkonsultasi langsung dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mengenai kondisi dan potensi nuklir Thorium di Indonesia di masa depan," cetus mahasiswa asal Surabaya tersebut.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4115 seconds (0.1#10.140)