Kemendikbud Upgrade 334.402 Guru Metode Mengajar Siswa Secara Daring
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) memperkuat ekosistem pendidikan melalui dua program pada masa pandemi, yakni Guru Belajar dan Guru Berbagi.
Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan, Guru Belajar dimulai pada awal Oktober 2020 lalu dimana total pesertanya mencapai 334.402 guru dimana 143.000 lebih telah menyelesaikan diklat bimbingan teknis dan 92.000 menyelesaikan diklat. Iwan menuturkan, awalnya pihaknya tidak optimis banyak guru akan ikut program ini namun ternyata hasilnya sangat bagus. (Baca juga: Ini Alur Registrasi dan Verifikasi Akun SNMPTN 2021 )
"Kami di awalnya tidak begitu optimis sebenarnya, tapi ternyata peserta dari para guru seluruh Indonesia secara voluntary, secara sukarela untuk ikut dalam program Guru Belajar ini sehingga ini menguatkan ekosistem guru Indonesia untuk belajar dengan kebiasaan baru ini,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Ditjen GTK Kemendikbud di gtk.kemdikbud.go.id, Selasa (12/1).
Alumnus Columbia University menuturkan, ada 3 seri Guru Belajar. Pertama adalah Seri Masa Pandemi tentang bagaimana mengimplementasikan kurikulum darurat. Kedua, lanjut Iwan, ialah Seri Pendidikan Kecakapan Hidup dan seri terakhir ialah Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Sementara Guru Berbagi, ujarnya, dimulai pada masa awal pandemi di April 2020 lalu. Platform Guru Berbagi ini telah ada 239.000 pengguna yang bergabung. 7,8 juta pengguna yang mengakses platform Guru Berbagi. Selain itu sebanyak 16 juta lebih unduhan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan ada fitur likenya. (Baca juga: Sepanjang 2020, Pelajar Indonesia Raih 68 Penghargaan Internasional )
Iwan berharap ekosistem pendidikan ini akan terus menguat seiring intensnya para guru dan tenaga kependidikan belajar dan berbagi. “Hal yang tadinya tidak direncanakan, tapi kemudian menjadi menguat, kemudian membentuk sebuah kebiasaan baru guru-guru Indonesia dalam belajar, berbagi, berkolaborasi," pungkasnya.
Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan, Guru Belajar dimulai pada awal Oktober 2020 lalu dimana total pesertanya mencapai 334.402 guru dimana 143.000 lebih telah menyelesaikan diklat bimbingan teknis dan 92.000 menyelesaikan diklat. Iwan menuturkan, awalnya pihaknya tidak optimis banyak guru akan ikut program ini namun ternyata hasilnya sangat bagus. (Baca juga: Ini Alur Registrasi dan Verifikasi Akun SNMPTN 2021 )
"Kami di awalnya tidak begitu optimis sebenarnya, tapi ternyata peserta dari para guru seluruh Indonesia secara voluntary, secara sukarela untuk ikut dalam program Guru Belajar ini sehingga ini menguatkan ekosistem guru Indonesia untuk belajar dengan kebiasaan baru ini,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Ditjen GTK Kemendikbud di gtk.kemdikbud.go.id, Selasa (12/1).
Alumnus Columbia University menuturkan, ada 3 seri Guru Belajar. Pertama adalah Seri Masa Pandemi tentang bagaimana mengimplementasikan kurikulum darurat. Kedua, lanjut Iwan, ialah Seri Pendidikan Kecakapan Hidup dan seri terakhir ialah Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Sementara Guru Berbagi, ujarnya, dimulai pada masa awal pandemi di April 2020 lalu. Platform Guru Berbagi ini telah ada 239.000 pengguna yang bergabung. 7,8 juta pengguna yang mengakses platform Guru Berbagi. Selain itu sebanyak 16 juta lebih unduhan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan ada fitur likenya. (Baca juga: Sepanjang 2020, Pelajar Indonesia Raih 68 Penghargaan Internasional )
Iwan berharap ekosistem pendidikan ini akan terus menguat seiring intensnya para guru dan tenaga kependidikan belajar dan berbagi. “Hal yang tadinya tidak direncanakan, tapi kemudian menjadi menguat, kemudian membentuk sebuah kebiasaan baru guru-guru Indonesia dalam belajar, berbagi, berkolaborasi," pungkasnya.
(mpw)