Pulihkan Pendidikan, Selandia Baru Buka Pintu Mahasiswa Internasional

Rabu, 03 Februari 2021 - 23:41 WIB
loading...
Pulihkan Pendidikan,...
Menteri Pendidikan Selandia Baru memperbolehkan mahasiswa internasional untuk kembali ke Selandia Baru untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Education New Zealand menyambut baik pengumuman Menteri Pendidikan Selandia Baru , Chris Hipkins yang memperbolehkan pengecualian sampai dengan 1.000 mahasiswa internasional tingkat sarjana atau lebih tinggi untuk kembali ke Selandia Baru demi menyelesaikan pendidikan mereka. Ini mengisyaratkan komitmen Selandia Baru pada pendidikan internasional.

Pengecualian untuk masuk ke Selandia Baru ini mengikuti dan merupakan tindak lanjut dari pengumuman sebelumnya tentang pengecualian untuk 250 mahasiswa level doktoral dan magister yang kini tengah mengonfirmasi visa mereka sebelum kembali ke Selandia Baru.

Chief Executive Education Selandia Baru, Grant McPherson menyatakan, pendidikan internasional memiliki jangkauan manfaat yang luas, dan kembalinya mahasiswa dalam kelompok-kelompok kecil yang dikelola dengan hati-hati seperti ini merupakan bagian dari rencana pemulihan untuk pendidikan internasional dari pemerintah.

"Selandia Baru memiliki pandangan yang luas dari perbedaan sudut pandang yang dibawa oleh para mahasiswa internasional ke ruang kelas, gedung perkuliahan, dan masyarakat," kata Grant McPherson dalam siaran persnya, Selasa (2/2).

"Reputasi Selandia Baru untuk menghadirkan pendidikan yang berfokus pada masa depan menjadi semakin relevan bagi mahasiswa yang ingin merespon dampak tren global dan penyebab disrupsi –seperti COVID-19, yang tengah membentuk ulang dunia kita," sambungnya.

Mahasiswa yang memenuhi syarat akan terdaftar di berbagai lembaga pendidikan tinggi termasuk universitas, politeknik atau institut teknologi, wānanga (institusi pendidikan tinggi dengan konteks budaya lokal Māori), lembaga pelatihan swasta, dan akan kembali ke Selandia Baru dalam beberapa fase demi mengatur ketersediaan fasilitas karantina dan isolasi terkelola (Managed Isolation & Quarantine).

Penyedia pendidikan di Selandia Baru akan mengidentifikasi dan menominasikan mahasiswa terpilih yang memenuhi kriteria sehingga mahasiswa tidak perlu mendaftar untuk mendapatkan kesempatan ini.

Agar memenuhi syarat, mahasiswa harus memegang atau pernah memegang visa yang berlaku untuk belajar pada tahun 2020 dan telah menjalani perkuliahan di Selandia Baru pada 2019 atau 2020. Mahasiswa dengan kriteria ini dapat kembali untuk menyelesaikan studi di kampus tempat mereka belajar saat ini.

"Pengumuman ini tidak hanya mengisyaratkan komitmen pemerintah untuk sektor pendidikan internasional, tapi juga pada mahasiswa internasional yang terdampak pandemi. Kami sangat senang melihat pemerintah melanjutkan proses kembalinya mahasiswa internasional ke Selandia Baru dengan aman," ungkap Grant McPherson.

"Ini adalah tahap lanjutan yang baik, dan kami menantikan untuk dapat menyambut lebih banyak mahasiswa segera setelah waktunya tepat," katanya lagi.

Setiap orang yang memasuki Selandia Baru akan mengikuti seluruh persyaratan keamanan dan kesehatan COVID-19, termasuk tinggal selama 14 hari di fasilitas karantina dan isolasi terkelola atau managed isolation & quarantine.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pendaftaran Kuliah ke...
Pendaftaran Kuliah ke Universitas Al Azhar Mesir 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Juknisnya
Profil Mohsen Mahdawi,...
Profil Mohsen Mahdawi, Mahasiswa Pro Palestina yang Ditahan Otoritas Imigrasi AS
Deep Learning Dimulai...
Deep Learning Dimulai Tahun Ajaran 2025/2026, Mendikdasmen: Belum Wajib untuk Semuanya
5 Contoh Teks Pidato...
5 Contoh Teks Pidato Hardiknas 2025 yang Menginspirasi dan Penuh Makna
10 Lagu Wajib dan Penuh...
10 Lagu Wajib dan Penuh Makna untuk Hari Pendidikan Nasional 2025 Beserta Liriknya
250 Mahasiswa UIN Suska...
250 Mahasiswa UIN Suska Riau Diajari Melek Sektor Keuangan
BPK Penabur Dukung Siswa...
BPK Penabur Dukung Siswa Bersiap Hadapi Era Society 5.0
Raker PP KAUJE di Madiun,...
Raker PP KAUJE di Madiun, Resmikan Beasiswa Kakak Asuh dan Gagas Kampus UNEJ
8 Beasiswa SMA Luar...
8 Beasiswa SMA Luar Negeri Terbaik 2025, Mana Negara Favoritmu?
Rekomendasi
Profil Duta Sheila On...
Profil Duta Sheila On 7 yang Ultah ke-45, Tetap Awet Muda dan Tampil Sederhana
Minat Investor RI Tumbuh...
Minat Investor RI Tumbuh ke Pasar Global, Trading Saham AS dalam Genggaman
Nestapa Pekerja Indonesia,...
Nestapa Pekerja Indonesia, Saksikan di One On One Bersama Immanuel Ebenezer Besok Malam
Arus Modal ke Bitcoin...
Arus Modal ke Bitcoin Capai Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Tembus USD150.000
Kado May Day dari Khofifah:...
Kado May Day dari Khofifah: Tambah Kuota Sekolah Gratis Khusus Anak Buruh
Kemnaker Akan Koordinasi...
Kemnaker Akan Koordinasi dengan Imigrasi Deportasi WN China yang Aniaya Warga Batam
Berita Terkini
ITB Tindak Tegas Mahasiswanya...
ITB Tindak Tegas Mahasiswanya yang Terlibat Perjokian di UTBK 2025
3 jam yang lalu
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
3 jam yang lalu
Teks Pidato Mendikdasmen...
Teks Pidato Mendikdasmen pada Hari Pendidikan Nasional 2025 dan Naskah Doa
5 jam yang lalu
Menulis Tangan Tingkatkan...
Menulis Tangan Tingkatkan Literasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
8 jam yang lalu
Pendaftaran Kuliah ke...
Pendaftaran Kuliah ke Universitas Al Azhar Mesir 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Juknisnya
9 jam yang lalu
Alasan Mulyono Tinggalkan...
Alasan Mulyono Tinggalkan UGM, Ternyata Tak Masuk Kuliah 3 Bulan karena Hal Ini
9 jam yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved