Di Masa Pandemi, Lembaga Kursus Potensial Hasilkan Tenaga Terampil

Jum'at, 05 Februari 2021 - 15:17 WIB
loading...
Di Masa Pandemi, Lembaga Kursus Potensial Hasilkan Tenaga Terampil
Pengembangan kurikulum yang berbasis industri diperlukan agar lulusan dapat cepat terserap ke dunia kerja. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Lembaga kursus memiliki potensi besar menghasilkan tenaga terampil yang dibutuhkan dunia industri . Oleh karena itu, lembaga kursus didorong menjalin kerjasama dengan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di dunia industri dan dunia kerja.

Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wartanto mengatakan, lembaga kursus merupakan lembaga yang didirikan mandiri oleh masyarakat sehingga harus terus berinovasi. Salah satunya adalah bekerjasama dengan industri sehingga menjadi jaminan lulusannya bisa diserap cepat di dunia kerja.

Baca juga: Simak 10 Prodi Sainstek dengan Tingkat Keketatan Tertinggi di SNMPTN 2020


Dia menyebutkan salah satu lembaga kursus di daerah Ungaran ada lembaga kursus menjahit yang lulusannya banyak langsung diserap industri garmen. Lembaga itu memiliki mesin jahit yang sesuai standar garmen dan juga memiliki instruktur langsung dari dunia industri dan dunia kerja.

"Lembaga kursus yang hebat itu yang bisa bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia kerja. Mereka pun harus terus berinovasi sehingga lulusannya ada jaminan bisa bekerja," kata Wartanto di Jakarta, Jumat (5/2).

Wartanto melanjutkan, ada pula lembaga kursus yang berfokus pada pelatihan dibidang perhotelan dan kapal pesiar yang lulusannya sangat dicari di kedua bidang tersebut. Dia pun menyatakan, Kemendikbud akan terus mendorong link and match antara lembaga kursus dengan dunia industri sehingga semakin banyak menghasilkan tenaga terampil.

Baca juga: Psikolog: Ingat! Ini 2 Pertimbangan Sebelum Menentukan Jurusan Kuliah


Disamping itu, Wartanto menuturkan, meski di tengah pandemi namun lembaga kursus tetap bertahan menyelenggarakan pelatihan. Pelatihan yang dilakukan oleh lembaga kursus yang kecil secara luring. Para peserta kursus masuk kelas secara bergantian dan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sementara, lembaga-lembaga kursus yang besar, lanjut Wartanto, lebih memilih melanjutkan pelatihan melalui daring atau online untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1705 seconds (0.1#10.140)