LSF Buka Program Magang untuk Mahasiswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Sensor Film (LSF) mengundang mahasiswa untuk melakukan magang di tempatnya. Program magang inipun tidak terbatas bagi mahasiswa jurusan film namun terbuka untuk jurusan lain.
Wakil Ketua LSF Irfan Ismail mengatakan, setelah pengurus LSF dilantik pihaknya langsung melakukan rapat bahwa LSF harus terbuka oleh publik. Selain itu LSF, katanya, juga harus bisa mengantisipasi perubahan cara belajar mahasiswa melalui program Kampus Merdeka .
"Maka kami memutuskan pada saat itu bahwa LSF harus mampu mengakomodir kepentingan para mahasiswa diseluruh Indonesia," katanya pada pada peluncuran awal (soft launching) Laman Baru LSF dan lagu tema (Jingle) Budaya Sensor Mandiri di Jakarta.
Irfan menjelaskan, terkait dengan magang yang masuk dalam salah satu program Kampus Merdeka, LSF telah menyelenggarakannya 2 kali dengan masa magang selama 3 bulan. Dia menuturkan, magang yang dilakukan para mahasiswa pun bukan sekedar datang ke kantor, fotokopi dan membuat laporan.
Namun, lanjutnya, LSF memiliki harapan melalui magang ini maka LSF akan bisa memberikan kesempatan, ilmu dan mahasiswa bisa membuat karya yang akan berguna bagi masyarakat yang lebih luas. "Kami punya magang spesial. Sudah ada 2 batch dan dilakukan terukur 3 bulan," terangnya.
Dia menjelaskan, setelah magang selesai mahasiswa akan diberikan sertifikat kompetensi tertentu yang bisa diuji oleh dosen. Irfan menjelaskan, magang sebelumnya dilakukan secara online. Dimana mahasiswa dari Yogyakarta bisa magang tanpa perlu datang ke Jakarta.
Tugas yang diberikan kepada mahasiswa magang ini salah satunya ada yang menjadi admin di media sosial LSF yang bertanggung jawab memberikan jawaban dan informasi dan menampung respon dari publik. Dia menuturkan, mahasiswa kemudian ditugaskan menghasilkan karya seperti membuat company profile.
Dia menuturkan, mahasiswa yang magang sebelumnya diutamakan mahasiswa yang mempunyai basis dibidang komunikasi visual, desain grafis dan juga humas. Namun kedepan LSF rencananya akan membuka program magang untuk jurusan lain yang non film.
Wakil Ketua LSF Irfan Ismail mengatakan, setelah pengurus LSF dilantik pihaknya langsung melakukan rapat bahwa LSF harus terbuka oleh publik. Selain itu LSF, katanya, juga harus bisa mengantisipasi perubahan cara belajar mahasiswa melalui program Kampus Merdeka .
"Maka kami memutuskan pada saat itu bahwa LSF harus mampu mengakomodir kepentingan para mahasiswa diseluruh Indonesia," katanya pada pada peluncuran awal (soft launching) Laman Baru LSF dan lagu tema (Jingle) Budaya Sensor Mandiri di Jakarta.
Irfan menjelaskan, terkait dengan magang yang masuk dalam salah satu program Kampus Merdeka, LSF telah menyelenggarakannya 2 kali dengan masa magang selama 3 bulan. Dia menuturkan, magang yang dilakukan para mahasiswa pun bukan sekedar datang ke kantor, fotokopi dan membuat laporan.
Namun, lanjutnya, LSF memiliki harapan melalui magang ini maka LSF akan bisa memberikan kesempatan, ilmu dan mahasiswa bisa membuat karya yang akan berguna bagi masyarakat yang lebih luas. "Kami punya magang spesial. Sudah ada 2 batch dan dilakukan terukur 3 bulan," terangnya.
Dia menjelaskan, setelah magang selesai mahasiswa akan diberikan sertifikat kompetensi tertentu yang bisa diuji oleh dosen. Irfan menjelaskan, magang sebelumnya dilakukan secara online. Dimana mahasiswa dari Yogyakarta bisa magang tanpa perlu datang ke Jakarta.
Tugas yang diberikan kepada mahasiswa magang ini salah satunya ada yang menjadi admin di media sosial LSF yang bertanggung jawab memberikan jawaban dan informasi dan menampung respon dari publik. Dia menuturkan, mahasiswa kemudian ditugaskan menghasilkan karya seperti membuat company profile.
Dia menuturkan, mahasiswa yang magang sebelumnya diutamakan mahasiswa yang mempunyai basis dibidang komunikasi visual, desain grafis dan juga humas. Namun kedepan LSF rencananya akan membuka program magang untuk jurusan lain yang non film.