Indonesia-Australia Saling Contek Metode Pembelajaran Daring yang Efektif

Sabtu, 13 Februari 2021 - 00:09 WIB
loading...
Indonesia-Australia...
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Aris Junaidi. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ditjen Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia menyelenggarakan Indonesia-Australia Virtual Online Higher Education Policy Dialogue: Designing Online Learning Materials. Webinar tersebut digelar untuk mendiskusikan kebijakan pendidikan tinggi baik di Indonesia maupun Australia terkait dengan pembelajaran daring .

Acara yang digelar virtual ini menghadirkan beberapa akademisi seperti dari UGM, Universitas Negeri Makassar dan Universitas Tanjungpura. Sementara dari Australia yakni dari University of Southern Queensland, Maqcuiarie University, Griffith University dan University of Western Australia.



Direktur Pembelajaran dan Kemahasiwaan Ditjen Dikti Kemendikbud Aris Junaidi mengatakan, pandemic memberi dampak pada dunia pendidikan untuk beradaptasi sehingga metode pembelajaran daring menjadi salah satu cara penting dalam beradaptasi di masa pandemi.

Berbagai upaya telah dilakukan Ditjen Pendidikan Tinggi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara daring dengan baik. Seperti dengan memberikan konten pembelajaran yang berkualitas dan materi pembelajaran yang menarik dan tepat sasaran untuk mendukung pencapaian hasil belajar.

“Di tengah ketidakpastian akibat pandemi ini, pembelajaran online tidak bisa dihindari. Ditambah dengan program Kampus Merdeka, mari bersama-sama kita tingkatkan kualitas pembelajaran online dengan membuat materi pembelajaran yang baik dan berkualitas,” katanya melalui siaran pers, Jumat (12/2/2021).



Di samping itu, Aris menambahkan, keterbatasan dalam pembelajaran online tidak dapat mengabaikan pentingnya metode penyampaian materi, isi dan keterikatan dalam proses pembelajaran untuk menunjang efektivitas sehingga menjadi prioritas penting untuk meningkatkan pembelajaran.

“Penguatan kapasitas dosen dalam melakukan pembelajaran secara online, termasuk bagaimana membuat materi pembelajaran yang baik, meningkatkan keterikatan dengan mahasiswa dan menjamin kualitas pembelajaran dan efektivitas proses pembelajaran,” ujarnya.

Education & Science Councellor Australian Government Department Of Education, Skills and Employment (DESE) Elizabet Campbell Dorning mengatakan, keadaan saat ini membuat kita harus berpikir dengan cara berbeda. Selain itu menciptakan peluang dengan waktu yang menantang secara daring sehingga metode pembelajaran daring harus berkualitas dengan potensi dari pengalaman mahasiswa, keterampilan dosen, materi pembelajaran dan teknologi.

Director Of Engagement, Australian Tertiary Education Quality and Standarts Agency (TEQSA) Karen Treloar mengungkapkan beberapa universitas di Australia sudah sangat baik dalam melakukan pembelajaran online dan ada juga yang masih kesulitan. Sehingga dalam meningkatkan pembelajaran online TEQSA telah menyediakan website yang berisi materi dari pakar-pakar global yang memiliki kontribusi dalam pembelajaran online.

“Untuk melihat praktik pembelajaran yang baik dalam menyediakan materi pembelajaran online kami akan terus berupaya mengumpulkan sumber daya dari seluruh dunia sehingga pembelajaran secara online dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa dan kami membutuhkan dukungan dan interaksi dari civitas academica,” jelas Karin.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2337 seconds (0.1#10.140)