JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2021 Rp52,5 triliun. Dana BOS inipun dapat dipakai untuk persiapan pembukaan sekolah di masa pandemi dan asesmen nasional.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, saat ini sudah memasuki proses pelaksanaan pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka di sejumlah daerah. Mendikbud menyampaikan bahwa sekolah semakin siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Ini Alasan Kemendikbud Transfer Langsung Dana BOS ke Rekening Sekolah
Oleh karena itu, untuk menunjang syarat protokol kesehatan maka dana BOS pun bisa menjadi penunjang pembukaan sekolah tersebut. "Dana BOS bisa dan kami anjurkan digunakan untuk segera mengakselerasi proses tatap muka untuk memenuhi segala kebutuhan protokol kesehatan," katanya pada Sosialisasi BOS dan DAK Fisik 2021 secara daring.
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, kebutuhan yang bisa digunakan untuk protokol kesehatan itu sekolah bisa membeli untuk sarana sanitasi, masker dan juga thermogun. Mendikbud juga mempersilahkan sekolah memenuhi berbagai macam kebutuhan lain yang disyaratkan dalam daftar periksa pembelajaran tatap muka.
Alumnus Harvard Business School ini menerangkan, dana BOS juga bisa dipakai untuk membiayai keperluan Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan tahun ini juga. "Pembiayaan apapun honor, transportasi, dan pelaksanaan Asesmen Nasional itu juga bisa digunakan," jelas Nadiem.
Baca juga: DAK Fisik untuk Sekolah 2021 Mencapai Rp17,7 Triliun
Dia menjelaskan, dengan adanya fleksibilitas pemakaian dana BOS ini sekolah yang berada di daerah 3T pun bisa menyesuaikan pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan. Misalnya saja untuk membiayai biaya transportasi bagi anak dan guru yang berdomisil di wilayah kepulauan.
"Jadi ini benar-benar merupakan suatu solusi dari pada kebutuhan masing-masing sekolah di daerah-daerah paling terluar, yang mungkin sangat variatif kebutuhan mereka yang paling urgen," pungkasnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, saat ini sudah memasuki proses pelaksanaan pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka di sejumlah daerah. Mendikbud menyampaikan bahwa sekolah semakin siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Ini Alasan Kemendikbud Transfer Langsung Dana BOS ke Rekening Sekolah
Oleh karena itu, untuk menunjang syarat protokol kesehatan maka dana BOS pun bisa menjadi penunjang pembukaan sekolah tersebut. "Dana BOS bisa dan kami anjurkan digunakan untuk segera mengakselerasi proses tatap muka untuk memenuhi segala kebutuhan protokol kesehatan," katanya pada Sosialisasi BOS dan DAK Fisik 2021 secara daring.
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, kebutuhan yang bisa digunakan untuk protokol kesehatan itu sekolah bisa membeli untuk sarana sanitasi, masker dan juga thermogun. Mendikbud juga mempersilahkan sekolah memenuhi berbagai macam kebutuhan lain yang disyaratkan dalam daftar periksa pembelajaran tatap muka.
Baca Juga:
Alumnus Harvard Business School ini menerangkan, dana BOS juga bisa dipakai untuk membiayai keperluan Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan tahun ini juga. "Pembiayaan apapun honor, transportasi, dan pelaksanaan Asesmen Nasional itu juga bisa digunakan," jelas Nadiem.
Baca juga: DAK Fisik untuk Sekolah 2021 Mencapai Rp17,7 Triliun
Dia menjelaskan, dengan adanya fleksibilitas pemakaian dana BOS ini sekolah yang berada di daerah 3T pun bisa menyesuaikan pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan. Misalnya saja untuk membiayai biaya transportasi bagi anak dan guru yang berdomisil di wilayah kepulauan.
"Jadi ini benar-benar merupakan suatu solusi dari pada kebutuhan masing-masing sekolah di daerah-daerah paling terluar, yang mungkin sangat variatif kebutuhan mereka yang paling urgen," pungkasnya.
(mpw)

Berita Terkait
- Polemik PP 57 tentang Standar Nasional Pendidikan, Ini Tanggapan AGSI
- Beasiswa Merdeka Belajar Semua Jenjang Dibuka 2 Mei, Cek Info Lengkapnya
- Beasiswa LPDP Diperluas, Banyak Pilihan Beasiswa Keren yang Ditawarkan
- Ketimbang Bikin Resah, Kemendikbud Diminta Tarik Semua Kamus Sejarah
- PTM di Jakarta, Kadisdik Jakarta Izin Melanggar Rekomendasi KPAI
- Kemendikbud dan LPDP akan Sediakan Beasiswa S1 untuk Siswa Berprestasi
- Pendidikan Nir Pancasila
- 80 Persen Sekolah di Tangsel Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
- IPNU Minta Nadiem Evaluasi Dirjen dan Bersih-bersih Kemendikbud
- Kasus Korupsi Dana BOS dan BOP 2018 Sebesar Rp7,8 Miliar, Kejari Jakbar Tetapkan 2 Tersangka
TULIS KOMENTAR ANDA!
Berita Rekomendasi
- Nathalie Holscher Tersinggung Dengar Pengakuan Sule yang Anggap Lina Jubaedah Sosok Perempuan Terbaik
- Francesca Kembalikan Valentino Rossi Temukan Jati Dirinya
- Larangan Mudik Dikritik, Netizen: Andaikan Lebaran Bareng Pilkada
- 6 Kelompok OPM Berkumpul di Kabupaten Puncak, Maskapai Swasta Belum Berani Mengudara di Beoga
- Kapal Selam Nanggala-402 Hilang, Ini Daftar Tragedi Kapal Selam Dunia
- Moeldoko Bagikan Cerita Bekerja di KRI Nanggala 402 Sekitar 8 Tahun Lalu
- Pengumuman! Syarat Perjalanan Diperketat Mulai Hari Ini, Hasil Tes Covid Hanya Berlaku 1 Hari