7 Kampus Indonesia dan 3 Kampus Asing Bentuk Konsorsium Dukung Kampus Merdeka

Rabu, 03 Maret 2021 - 12:28 WIB
loading...
7 Kampus Indonesia dan...
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kapasitas pimpinan di perguruan tinggi di Indonesia , 7 perguruan tinggi nasional dan 3 perguruan tinggi asing membentuk konsorsium Indonesia Higher Education Leader (iHiLead) untuk mendukung implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka .

iHiLead adalah sebuah konsorsium yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui reformasi kepemimpinan di lingkungan perguruan tinggi. Sasaran akhir dari konsorsium ini adalah agar lulusan perguruan tinggi semakin mampu menjawab kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).



Konsorsium ini berada di bawah supervisi Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud dan melibatkan 7 perguruan tinggi dari Indonesia dan 3 perguruan tinggi asing dari Uni Eropa.

Tujuh perguruan tinggi Indonesia tersebut adalah President University, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran dan STIE Malangkucecwara. Sementara, 3 perguruan tinggi asing terdiri dari University of Gloucestershire, International School for Business and Social Studies (ISBSS) dari Slovenia, dan University of Granada dari Spanyol.

Dalam pelaksanaannya, konsorsium iHiLead mendapat dukungan dari Education, Audiovisual and Culture Executive Agency (EACEA), sebuah badan di bawah Erasmus+ dari Uni Eropa. Erasmus+ adalah sebuah komisi di Uni Eropa yang mendukung berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, pelatihan, kepemudaan dan olahraga di berbagai negara di dunia.



Dalam masa pandemi Covid-19, Kick Off Meeting iHiLead dilangsungkan secara virtual, Selasa (2/3) malam yang dihadiri Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket dan Director Master of Arts Higher Education Leadership and Management dari University of Gloucestershire (UoG), United Kingdom David Dawson

Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam menjelaskan, Kemendikbud terus berupaya untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi agar selaras dengan kebutuhan industri. Salah satunya melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini kampus perlu memberikan kemerdekaan bagi mahasiswanya untuk mengikuti program magang di perusahaan-perusahaan.

Menurutnya, selama ini banyak keluhan dari kalangan dunia usaha mengenai kualitas lulusan perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, keluhan terkait materi kuliah yang diajarkan di kampus. Untuk itu, Nizam meminta perguruan-perguruan tinggi di Indonesia untuk merombak sistem pendidikannya dari pola Industri 3.0 ke pola Industri 4.0, atau bahkan industri 5.0.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1506 seconds (0.1#10.140)