Mahasiswa ITS Cetuskan Ide Otomatisasi Budidaya Tambak
loading...

(kiri) Muhammad Alfiyan Zulfa dan Danial Farros Maulana menunjukkan user interface aplikasi dan desain sistem PONINTEN rancangannya. Foto/ITS
A
A
A
JAKARTA - Pengelolaan budidaya tambak air laut secara konvensional dinilai masih menghambat produktivitas para petambak. Permasalahan ini melatarbelakangi 2 mahasiswa ITS untuk menciptakan inovasi teknologi pemantauan dan pengendalian tambak air laut secara otomatis.
Mereka adalah Danial Farros Maulana dan Muhammad Alfiyan Zulfa yang masing-masing merupakan mahasiswa Departemen Teknik Infomatika dan Departemen Teknik Sipil ITS angkatan 2020.
Baca juga: Wow, Kampus Unggulan di AS Berikan Beasiswa S1 Senilai Rp114 Juta per Tahun
Keduanya tergabung dalam tim Doa Umi yang mencetuskan ide PONINTEN (Pond Treatment and Monitoring System) sebagai sistem pemantau dan pengendali parameter air tambak laut.
Danial menjelaskan, potensi budidaya di Indonesia yang sangat besar masih belum dikelola dengan baik, terutama budidaya tambak. Proses pengambilan keputusan seperti stabilisasi proses sirkulasi dan aerasi juga masih mengandalkan intuisi petambak. Ketidaktepatan proses tersebut akan berakibat pada kematian ikan, yang lebih lanjut berujung pada gagal panen.
Mereka adalah Danial Farros Maulana dan Muhammad Alfiyan Zulfa yang masing-masing merupakan mahasiswa Departemen Teknik Infomatika dan Departemen Teknik Sipil ITS angkatan 2020.
Baca juga: Wow, Kampus Unggulan di AS Berikan Beasiswa S1 Senilai Rp114 Juta per Tahun
Keduanya tergabung dalam tim Doa Umi yang mencetuskan ide PONINTEN (Pond Treatment and Monitoring System) sebagai sistem pemantau dan pengendali parameter air tambak laut.
Danial menjelaskan, potensi budidaya di Indonesia yang sangat besar masih belum dikelola dengan baik, terutama budidaya tambak. Proses pengambilan keputusan seperti stabilisasi proses sirkulasi dan aerasi juga masih mengandalkan intuisi petambak. Ketidaktepatan proses tersebut akan berakibat pada kematian ikan, yang lebih lanjut berujung pada gagal panen.
Lihat Juga :