Riset UI Kuak Manfaat Jamu Tradisional yang Sangat Dibutuhkan Manusia
loading...
A
A
A
Pembicara terakhir adalah Kusuma Ida Anjani, B.Com., M.Bus., M.AppFin., direktur pengembangan bisnis dan inovasi di PT Mustika Ratu Tbk. yang memaparkan produk dan filosofi Mustika Ratu. Salah satu inovasi Mustika Ratu hasil kerja sama dengan peneliti UI adalah Herbamuno+ yaitu jamu untuk daya tahan tubuh yang di dalamnya terkandung ramuan herbal, termasuk 14 obat herbal pendampingan BPOM sebagai rujukan untuk pengobatan Covid-19.
“Saat ini tengah dilakukan persiapan uji klinis pada Herbamuno+, yang harapannya agar dapat dipergunakan pada pelayanan kesehatan di nasional maupun global. Herbamuno+ mengandung sambiloto, akar manis, meniran, jahe emprit, dan daun jambu mete dimana kelima bahan ini adalah bahan alami yang berasal dari ndonesia,” ujar Ajeng.
Mustika Ratu memiliki produk jamu yang sudah ada selama 30 tahun dengan kemasan siap dikonsumsi, seperti kunyit asam, gula asam, dan beras kencur. Produk inovasi lainnya adalah Mustika Ratu Jejamu yaitu jamu fushion dengan rasa unik yang tidak pahit dengan berbagai pilihan rasa antara lain ginger turmeric latte yang memiliki manfaat sebagai energy booster dan membantu menjaga daya tahan tubuh. “Jejamu ini dapat dikonsumsi anak-anak. Mustika Ratu terus berupaya memperkenalkan produk-produk ini agar jamu dapat dikenal generasi muda dan trust lasting,” ujar Ajeng.
Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur DPPM UI, mengucapkan terima kasih kepada semua pengisi acara. Ia berharap agar webinar seperti ini bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jamu untuk kesehatan publik di masa pandemi. Harapan yang lain adalah kerja sama ini dapat berlanjut dengan pemberian pelatihan kepada masyarakat untuk memperkenalkan jamu yang dapat dijadikan alternatif pengobatan tradisional untuk menjaga kesehatan masyarakat di masa pandemi dan pasca pandemi. “Harapannya, inovasi yang dilakukan UI dan Mustika Ratu dapat mempercepat proses pemulihan bangsa dengan peningkatan daya tahan tubuh masyarakat Indonesia.”
(mpw)