WHO Sebut Lab Terpadu FK UIN Jakarta sebagai Jejaring Pemeriksaan PCR Terbaik

Jum'at, 02 April 2021 - 17:08 WIB
loading...
WHO Sebut Lab Terpadu FK UIN Jakarta sebagai Jejaring Pemeriksaan PCR Terbaik
Laboratorium Terpadu FK UIN Jakarta memperoleh penilaian terbaik dari WHO sebagai jejaring pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) Covid-19. Foto/Dok/Humas UIN
A A A
JAKARTA - Prestasi baru diraih Fakultas Kedokteran (FK) UIN Jakarta . Laboratorium Terpadu milik FK memperoleh penilaian tertinggi (100) atau terbaik dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO sebagai jejaring pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) Covid-19.

Kepala Lab Terpadu dr Erike Anggraini mengatakan, penilaian terhadap Lab Covid-19 oleh lembaga penjaminan mutu WHO dilakukan sejak Desember 2020.



“Tesnya dilaksanakan dan di-submit pada Desember tahun lalu, namun hasilnya baru keluar pada akhir Februari 2021. Alhamdulillah hasilnya membanggakan,” ujar dr Erike Anggraini dalam keterangannya seperti dilansir dari laman resmi UIN Jakarta, Jumat (2/4/2021).

Erike mengatakan, hasil akreditasi Lab Covid-19 dengan nilai tertinggi dari WHO dinilai sebagai sebuah prestasi besar, bukan hanya bagi FK UIN Jakarta melainkan juga bagi negara secara nasional dan bahkan internasional.
WHO Sebut Lab Terpadu FK UIN Jakarta sebagai Jejaring Pemeriksaan PCR Terbaik

Prestasi besar itu beralasan, sebab tidak semua Lab Covid-19 milik universitas atau fakultas kedokteran lainnya memiliki nilai mutu bagus dan telah diakui oleh WHO.



“Dari sekitar 600 Lab Covid-19 di Indonesia, hanya 170 saja yang telah diakui oleh WHO dan dengan nilai yang bervariasi,” katanya.

Menurut Erike, sejak diresmikan penggunaannya pada Juni 2020 hingga Maret 2021, Lab Terpadu Covid-19 FK UIN Jakarta telah melakukan tes sebanyak 9.723 spesimen. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.847 (39 persen) spesimen positif dan 5.777 (61 persen) spesimen negatif.

Erika berharap dengan adanya pengakuan baik dari WHO, Lap Terpadu FK UIN Jakarta ke depan akan selalu mendapat dukungan dari semua pihak. Dukungan lebih banyak terutama dalam upaya pengembangan riset molekuler, baik untuk diagnosis infeksi maupun non infeksi.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0909 seconds (0.1#10.140)