Tim Spektronics ITS Pertahankan Juara Chem-E-Car Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah vakum mengikuti perlombaan Chem-E-Car selama hampir setahun dikarenakan pandemi, tim kebanggaan ITS Tim Spektronics yang diwakili Spektronics XX berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai juara.
Kali ini subtim Spektronics XX muncul sebagai juara pertama pada kompetisi Chem-E-Car internasional, yaitu Indonesia Chem-E-Car Competition (ICECC) 2021.
Tim Spektronics XX terdiri dari Michael Adrian (Teknik Kimia 2018) selaku ketua tim, Lulu Sekar Taji (Teknik Kimia Industri 2019) selaku penanggung jawab dalam pengolahan data, Delvin Theodorus (Teknik Kimia 2019) selaku runner mobil.
Selain itu juga ada Rafli Revansyah (Teknik Kimia 2020) sebagai penanggung jawab chemical, dan Abdul Quddus Al Kahfi (Teknik Kimia 2020) sebagai penanggung jawab mechanical.
Pada kompetisi Chem-E-Car yang digelar secara daring di kampus ITS ini, masing masing tim diharuskan membuat prototipe mobil dengan bahan bakar dari reaksi kimia.
Mobil tersebut harus berhenti pada jarak lintasan yang ditentukan selagi membawa beban. Pada kompetisi tersebut, Spektronics XX berhasil meraih nilai race nyaris sempurna dan tertinggi di antara 21 tim lainnya yang berasal dari universitas dalam dan luar negeri.
Lulu menjelaskan, mobil Spektronics XX ini dapat bergerak karena tekanan dari gas oksigen (O2) yang diperoleh dari reaksi dekomposisi hidrogen peroksida (H2O2). Gas oksigen ini kemudian melewati pressure regulator set yang berfungsi untuk menyaring gas yang dihasilkan, mengatur keluaran tekanan, dan mengontrol kecepatan aliran gas.
Setelah melewati alat tersebut, oksigen akan masuk ke pneumatik yang berfungsi sebagai mesin penggerak.
“Gerakan pneumatic ini akan menggerakkan roda dengan memanfaatkan pulley dan belt sebagai perantara, sehingga dapat mengurangi error dari putaran ban dan meningkatkan torsi dari mobil,” lanjut mahasiswi kelahiran tahun 2000 ini.
Menurut Lulu, keberhasilan mobil Spektronics XX pada Race ICECC 2021 tersebut dikarenakan fitur-fitur unik yang dimilikinya. “Ada tiga fitur yang membedakan mobil Spektronics XX dengan mobil tim yang lain yaitu, transducer, timing pulley, dan material,” jelasnya.
Lebih lanjut, gadis asal Batam ini memaparkan, transducer tersebut merupakan sensor pembaca tekanan yang dihubungkan dengan micro-controller berupa Arduino dan juga LCD. Data yang terbaca oleh transducer tersebut dikirm ke Arduino, kemudian Arduino mengirimkan output ke LCD.
“Penggunaan transducer ini meningkatkan keakuratan dari pembacaan tekanan yang dihasilkan gas oksigen dibanding menggunakan pressure gauge,” imbuhnya.
Fitur timing pulley dalam mobil Spektronics XX memiliki fungsi untuk mengurangi kesalahan jarak yang disebabkan oleh rotasi dari Camshaft. “Fitur unik lainnya, yaitu material yang digunakan pada mobil Spektronics XX yang berupa penggunaan bahan berkualitas tinggi dan sesuai untuk mecegah terjadinya korosi,” jelas satu-satunya anggota perempuan di tim tersebut.
Dalam proses pengerjaannya, Lulu mengatakan bahwa timnya memiliki keterbatasan waktu untuk menyiapkan perlombaan ICECC 2021 dikarenakan sedang menyiapkan proyek yang lain. “Namun, dengan keuletan dan kerja sama antar anggota tim, Spektronics XX sukses berlaga di ICECC 2021,” tandasnya bangga.
Ke depan, Tim Spektronics ITS akan terus berusaha agar dapat melahirkan ide-ide yang lebih inovatif. “Sehingga kami dapat terus mempertahankan gelar juara pada ajang Chem-E-Car lainnya dan juga dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa ITS,” tutup Lulu penuh harap.
Kali ini subtim Spektronics XX muncul sebagai juara pertama pada kompetisi Chem-E-Car internasional, yaitu Indonesia Chem-E-Car Competition (ICECC) 2021.
Tim Spektronics XX terdiri dari Michael Adrian (Teknik Kimia 2018) selaku ketua tim, Lulu Sekar Taji (Teknik Kimia Industri 2019) selaku penanggung jawab dalam pengolahan data, Delvin Theodorus (Teknik Kimia 2019) selaku runner mobil.
Selain itu juga ada Rafli Revansyah (Teknik Kimia 2020) sebagai penanggung jawab chemical, dan Abdul Quddus Al Kahfi (Teknik Kimia 2020) sebagai penanggung jawab mechanical.
Pada kompetisi Chem-E-Car yang digelar secara daring di kampus ITS ini, masing masing tim diharuskan membuat prototipe mobil dengan bahan bakar dari reaksi kimia.
Mobil tersebut harus berhenti pada jarak lintasan yang ditentukan selagi membawa beban. Pada kompetisi tersebut, Spektronics XX berhasil meraih nilai race nyaris sempurna dan tertinggi di antara 21 tim lainnya yang berasal dari universitas dalam dan luar negeri.
Lulu menjelaskan, mobil Spektronics XX ini dapat bergerak karena tekanan dari gas oksigen (O2) yang diperoleh dari reaksi dekomposisi hidrogen peroksida (H2O2). Gas oksigen ini kemudian melewati pressure regulator set yang berfungsi untuk menyaring gas yang dihasilkan, mengatur keluaran tekanan, dan mengontrol kecepatan aliran gas.
Setelah melewati alat tersebut, oksigen akan masuk ke pneumatik yang berfungsi sebagai mesin penggerak.
“Gerakan pneumatic ini akan menggerakkan roda dengan memanfaatkan pulley dan belt sebagai perantara, sehingga dapat mengurangi error dari putaran ban dan meningkatkan torsi dari mobil,” lanjut mahasiswi kelahiran tahun 2000 ini.
Menurut Lulu, keberhasilan mobil Spektronics XX pada Race ICECC 2021 tersebut dikarenakan fitur-fitur unik yang dimilikinya. “Ada tiga fitur yang membedakan mobil Spektronics XX dengan mobil tim yang lain yaitu, transducer, timing pulley, dan material,” jelasnya.
Lebih lanjut, gadis asal Batam ini memaparkan, transducer tersebut merupakan sensor pembaca tekanan yang dihubungkan dengan micro-controller berupa Arduino dan juga LCD. Data yang terbaca oleh transducer tersebut dikirm ke Arduino, kemudian Arduino mengirimkan output ke LCD.
“Penggunaan transducer ini meningkatkan keakuratan dari pembacaan tekanan yang dihasilkan gas oksigen dibanding menggunakan pressure gauge,” imbuhnya.
Fitur timing pulley dalam mobil Spektronics XX memiliki fungsi untuk mengurangi kesalahan jarak yang disebabkan oleh rotasi dari Camshaft. “Fitur unik lainnya, yaitu material yang digunakan pada mobil Spektronics XX yang berupa penggunaan bahan berkualitas tinggi dan sesuai untuk mecegah terjadinya korosi,” jelas satu-satunya anggota perempuan di tim tersebut.
Dalam proses pengerjaannya, Lulu mengatakan bahwa timnya memiliki keterbatasan waktu untuk menyiapkan perlombaan ICECC 2021 dikarenakan sedang menyiapkan proyek yang lain. “Namun, dengan keuletan dan kerja sama antar anggota tim, Spektronics XX sukses berlaga di ICECC 2021,” tandasnya bangga.
Ke depan, Tim Spektronics ITS akan terus berusaha agar dapat melahirkan ide-ide yang lebih inovatif. “Sehingga kami dapat terus mempertahankan gelar juara pada ajang Chem-E-Car lainnya dan juga dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa ITS,” tutup Lulu penuh harap.
(mpw)