Gandeng 5 Bupati, IPB University Kembangkan Data Desa Presisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - IPB University bersama lima bupati di Jawa Barat menandatangani kerja sama pengembangan data desa presisi . Lima bupati tersebut adalah bupati Cirebon, Majalengka, Cianjur, Indramayu dan Kuningan.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan data desa presisi telah dipakai di 21 kabupaten di Indonesia. Data desa presisi ini, katanya, akan menjadi data potensial untuk kepentingan pembangunan daerah maupun nasional.
“Data desa presisi ini di dalamnya ada data spasial maupun numerik yang bersifat partisipatif. Oleh karena itu, pengembangan data desa presisi diharapkan terus bergulir dan banyak yang memanfaatkan baik oleh masyarakat maupun pemerintah,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (19/4).
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, beserta Forum Rektor Indonesia (FRI) telah menandatangani kerja sama dengan IPB University untuk mengembangkan data desa presisi. Bahkan Presiden RI, Joko Widodo juga mengapresiasi kehadiran inovasi data desa presisi ini.
“Ini salah satu inovasi IPB University yang dapat menjadi solusi dalam memecahkan masalah di masyarakat. Oleh karena itu, kami mengajak pemerintah daerah dan perguruan tinggi di daerah untuk mengembangkan data desa presisi,” tambah Prof Arif Satria.
Lebih lanjut ia mengatakan, kehadiran data desa presisi ini diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan terutama pembangunan pertanian. Pasalnya, pembangunan pertanian saat ini memerlukan data akurat sehingga diperlukan inovasi seperti data desa presisi. Dengan demikian pembangunan yang akurat dapat terwujud dengan data yang akurat juga.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Ernan Rustiadi mengatakan data presisi merupakan hasil dari salah satu penelitian yang dilakukan oleh IPB University. Ia mengatakan, data desa presisi ini dapat diintegrasikan dengan program kuliah kerja nyata tematik (KKNT).
“Sejak tahun lalu atau sejak kehadiran pandemi COVID-19, pelaksanaan KKNT dilakukan secara domisili di wilayah tempat tinggal mahasiswa masing-masing. Kami siap akan membantu pelaksanaan KKNT dengan mengintegrasikan data desa presisi di dalamnya,” ujar Dr Ernan.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan data desa presisi telah dipakai di 21 kabupaten di Indonesia. Data desa presisi ini, katanya, akan menjadi data potensial untuk kepentingan pembangunan daerah maupun nasional.
“Data desa presisi ini di dalamnya ada data spasial maupun numerik yang bersifat partisipatif. Oleh karena itu, pengembangan data desa presisi diharapkan terus bergulir dan banyak yang memanfaatkan baik oleh masyarakat maupun pemerintah,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (19/4).
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, beserta Forum Rektor Indonesia (FRI) telah menandatangani kerja sama dengan IPB University untuk mengembangkan data desa presisi. Bahkan Presiden RI, Joko Widodo juga mengapresiasi kehadiran inovasi data desa presisi ini.
“Ini salah satu inovasi IPB University yang dapat menjadi solusi dalam memecahkan masalah di masyarakat. Oleh karena itu, kami mengajak pemerintah daerah dan perguruan tinggi di daerah untuk mengembangkan data desa presisi,” tambah Prof Arif Satria.
Lebih lanjut ia mengatakan, kehadiran data desa presisi ini diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan terutama pembangunan pertanian. Pasalnya, pembangunan pertanian saat ini memerlukan data akurat sehingga diperlukan inovasi seperti data desa presisi. Dengan demikian pembangunan yang akurat dapat terwujud dengan data yang akurat juga.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Ernan Rustiadi mengatakan data presisi merupakan hasil dari salah satu penelitian yang dilakukan oleh IPB University. Ia mengatakan, data desa presisi ini dapat diintegrasikan dengan program kuliah kerja nyata tematik (KKNT).
“Sejak tahun lalu atau sejak kehadiran pandemi COVID-19, pelaksanaan KKNT dilakukan secara domisili di wilayah tempat tinggal mahasiswa masing-masing. Kami siap akan membantu pelaksanaan KKNT dengan mengintegrasikan data desa presisi di dalamnya,” ujar Dr Ernan.