Angkat Isu Forest Healing, Mahasiswa IPB Raih Dua Penghargaan Internasional

Sabtu, 24 April 2021 - 13:12 WIB
loading...
Angkat Isu Forest Healing, Mahasiswa IPB Raih Dua Penghargaan Internasional
Inovasi karya mahasiswa IPB University berhasil meraih Grand Award dan The Most Outstanding Pitch di Kreative Innovation Award 2021. Foto/Dok/Humas IPB
A A A
JAKARTA - Inovasi karya mahasiswa IPB University berhasil meraih Grand Award dan The Most Outstanding Pitch di Kreative Innovation Award 2021. Muhammad Farhan Dirhami, mahasiswa dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan tim membuat alternatif terapi kesehatan mental melalui sumber daya alam hutan berbasis teknologi internet of things (IoT).

Penghargaan sebagai pemenang Grand Award dan “ The Most Outstanding Pitch ” diberikan kepada keduanya pada malam penganugerahan inovasi oleh Krya Global tepat pada hari kreativitas dan inovasi dunia.



International Kreative Innovation Award adalah platform kompetisi dan kolaborasi dalam unjuk kreativitas serta inovasi yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kompetisi tersebut diikuti sedikitnya 182 kontestan dari 25 negara di seluruh dunia.

“Ide ini sangat erat dengan pengalaman pribadi saya yang pada saat itu mendapatkan tekanan dari banyak sisi, sehingga kondisi ini membuat saya merasa stres dan mencoba untuk mencari solusinya. Singkatnya, tim kami mengembangkan model awal untuk menyelesaikan permasalahan stres dengan bantuan sumber daya alam di hutan yaitu forest healing. Ide ini juga sempat memenangkan medali emas di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) tahun 2020,” ujar Farhan.

Forest healing merupakan penelitian terbaru dalam pemanfaatan sumberdaya hutan untuk kesehatan dan peningkatan nilai ekosistem hutan. Forest healing merupakan alternatif baru di Indonesia untuk intervensi kesehatan fisik dan mental yang dapat membantu mengurangi stres di masyarakat.



Dalam perjalanan pengembangan inovasinya, Farhan mengaku pengalaman pribadi menjadi faktor yang memotivasinya untuk mengembangkan solusi alternatif permasalahan stres di masyarakat yang kian meningkat selama pandemi didukung dengan latar belakangnya di bidang ilmu komputer.

Farhan menyampaikan bahwa tim pengembang yang terlibat memiliki latar belakang yang berbeda. “Syukur Alhamdulillah tim kami memiliki latar belakang yang sangat mendukung di tiap lini pengembangan produk. Ada Rio Kevin dari Sekolah Bisnis, Aldi Lesmana dari Departemen Fisika, Muhammad Rifqi Janjani dari Kedokteran Hewan dan saya sendiri dari studi Ilmu Komputer. Kolaborasi ini yang membuat kami unik, beda dari tim yang lain,” ujarnya.

Selama mengikuti kompetisi ini, ia dan tim menghadapi beberapa kendala yaitu sulitnya berkoordinasi secara jarak jauh dan keterbatasan dari segi perangkat yang dimiliki. Namun demikian, permasalahan tersebut dapat diatasi dengan dukungan yang baik dari banyak pihak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2221 seconds (0.1#10.140)