Hampir 100 Persen Dosen-Karyawan Berharap Adik Bungsu Mahfud MD Nakhodai Unitomo
loading...
A
A
A
SURABAYA - Hampir 100 persen dosen dan karyawan Universitas Dr. Soetomo Surabaya berharap adik bungsu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam ) Mahfud MD, Siti Marwiyah, menakhodai kampus kerakyatan dan kebangsaan Unitomo Surabaya.
Hal itu terungkat dari hasil e-votting yang dilakukan oleh tim Unitomo Maju dilingkungan kampus pada Kamis (29/4/2021). Diketahui, ada dua kandidat srikandi calon rektor periode 2021-2025 yang akan bertarung pada awal Mei 2021 ini. Yakni Siti Marwiyah dan Meithiana Indrasari.
Meski keberadaan Meithiana cukup kuat dengan pasangan calon wakil rektor dari orang-orang lama di Unitomo, ternyata mayoritas masyarakat kampus menginginginkan adik Mahfud MD yang jadi nahkoda meneruskan Rektor sebelumnya.
Hasil e-votting dari total suara 39 orang tercatat, 92,3 persen karyawan Unitomo menginginkan Siti Marwiyah jadi Rektor Unitomo dan sisanya 7,7 persen memilih Meithiana. Kemudian 96,3 persen dari 44 dosen menghendadi Siti Marwiyah.
Selain itu, hasil polling mahasiswa juga menunjukkan angka yang cukup signifikan mendukung mantan wakil rektor 1 tersebut. Dari 485 mahasiswa, 71,5 persen menginginkan adik Mahfud MD meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Unitomo.
Sedangkan Meithiana hanya mendapat 28,5 persen. E-votting menakjubkan juga datang dari para alumni. Sebanyak 87,1 persen dari total 140 alumni memilih Siti, sisanya 12,9 persen menitik pada Meithiana.
Siti Marwiyah sangat mengapresiasi para Dosen, Karyawan, Mahasiswa dan Alumni yang menautkan suara pada dirinya, meskipun yang berhak menentukan siapa Rektor selanjutnya adalah Senat Universitas dan Yayasan. "Terima kasih pada dosen, karyawan, mahasiswa dan alumni.
"Mekanisme pemilihan sudah diatur dalam statuta dan hanya mereka yang duduk dalam Senat Universitas dan Yayasan yang memiliki suara sebesar 25 persen untuk menetapkan Rektor. Akan tetapi sebagai civitas akademika Unitomo, tidak berlebihan kiranya kita juga berkontribusi terhadap pemilihan Rekor, agar suara civitas akademika Unitomo didengar dan dipertimbangkan," tegasnya.
Dukungan pada Siti Marwiyah tidak berhenti dari Dosen, Karyawan, Mahasiswa dan Alumni. Pada pendahulu Unitomo seperti Pendiri Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), Setyo Kardi, Bu Saleh yang merupakan istri almarhum Ki Muhammad Saleh sosok pendiri dan Ketua YPCU serta Widyawati, istri Almarhum Bambang Ariadi, sekretaris YPCU.
"Setiap Salat, usai wiridan saya berdoa mudah-mudahan Unitomo tentrem dan yang menggantikan pak Amiq mudah-mudahan Bu Siti," tutur Bu Saleh.
Pendiri Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), Setyo Kardi, berharap Siti Marwiyah tidak melupakan sejarah sebagaimana Ki Muhammad Saleh berpesan pada prasasti yang ia tancapkan disalah satu gedung Unitomo Surabaya. "Kami juga mengharapkan Rektornya nanti itu Bu Siti. Karena kami mengharapkan saya selaku pendiri, Bu Siti Marwiyah itu jangan meninggalkan sejarah. Yang tahu mulai dulu Unitomo ini ya Bu Siti," tegasnya.
Sedangkan Widyawati melihat sosok adik Mahfud MD dari kepemimpinannya. Menurutnya, sabagaimana seorang pemimpin harus dilihat dari ettitude yang bagus, totokromo dan sopan santun. "Bagaimana pemimpin itu mau menerima masukan dari bawah," pungkasnya.
Hal itu terungkat dari hasil e-votting yang dilakukan oleh tim Unitomo Maju dilingkungan kampus pada Kamis (29/4/2021). Diketahui, ada dua kandidat srikandi calon rektor periode 2021-2025 yang akan bertarung pada awal Mei 2021 ini. Yakni Siti Marwiyah dan Meithiana Indrasari.
Meski keberadaan Meithiana cukup kuat dengan pasangan calon wakil rektor dari orang-orang lama di Unitomo, ternyata mayoritas masyarakat kampus menginginginkan adik Mahfud MD yang jadi nahkoda meneruskan Rektor sebelumnya.
Hasil e-votting dari total suara 39 orang tercatat, 92,3 persen karyawan Unitomo menginginkan Siti Marwiyah jadi Rektor Unitomo dan sisanya 7,7 persen memilih Meithiana. Kemudian 96,3 persen dari 44 dosen menghendadi Siti Marwiyah.
Selain itu, hasil polling mahasiswa juga menunjukkan angka yang cukup signifikan mendukung mantan wakil rektor 1 tersebut. Dari 485 mahasiswa, 71,5 persen menginginkan adik Mahfud MD meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Unitomo.
Sedangkan Meithiana hanya mendapat 28,5 persen. E-votting menakjubkan juga datang dari para alumni. Sebanyak 87,1 persen dari total 140 alumni memilih Siti, sisanya 12,9 persen menitik pada Meithiana.
Siti Marwiyah sangat mengapresiasi para Dosen, Karyawan, Mahasiswa dan Alumni yang menautkan suara pada dirinya, meskipun yang berhak menentukan siapa Rektor selanjutnya adalah Senat Universitas dan Yayasan. "Terima kasih pada dosen, karyawan, mahasiswa dan alumni.
"Mekanisme pemilihan sudah diatur dalam statuta dan hanya mereka yang duduk dalam Senat Universitas dan Yayasan yang memiliki suara sebesar 25 persen untuk menetapkan Rektor. Akan tetapi sebagai civitas akademika Unitomo, tidak berlebihan kiranya kita juga berkontribusi terhadap pemilihan Rekor, agar suara civitas akademika Unitomo didengar dan dipertimbangkan," tegasnya.
Dukungan pada Siti Marwiyah tidak berhenti dari Dosen, Karyawan, Mahasiswa dan Alumni. Pada pendahulu Unitomo seperti Pendiri Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), Setyo Kardi, Bu Saleh yang merupakan istri almarhum Ki Muhammad Saleh sosok pendiri dan Ketua YPCU serta Widyawati, istri Almarhum Bambang Ariadi, sekretaris YPCU.
"Setiap Salat, usai wiridan saya berdoa mudah-mudahan Unitomo tentrem dan yang menggantikan pak Amiq mudah-mudahan Bu Siti," tutur Bu Saleh.
Pendiri Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), Setyo Kardi, berharap Siti Marwiyah tidak melupakan sejarah sebagaimana Ki Muhammad Saleh berpesan pada prasasti yang ia tancapkan disalah satu gedung Unitomo Surabaya. "Kami juga mengharapkan Rektornya nanti itu Bu Siti. Karena kami mengharapkan saya selaku pendiri, Bu Siti Marwiyah itu jangan meninggalkan sejarah. Yang tahu mulai dulu Unitomo ini ya Bu Siti," tegasnya.
Sedangkan Widyawati melihat sosok adik Mahfud MD dari kepemimpinannya. Menurutnya, sabagaimana seorang pemimpin harus dilihat dari ettitude yang bagus, totokromo dan sopan santun. "Bagaimana pemimpin itu mau menerima masukan dari bawah," pungkasnya.
(mpw)