Wakili Indonesia, Mahasiswa ITB Raih Juara di Ajang Esri Young Scholar Award
loading...
A
A
A
Meskipun begitu, ia juga mengakui bahwa alatnya itu masih membutuhkan beberapa pengembangan, seperti melakukan penginputan data yang lebih banyak dan bervariasi, pembentukan tim pengembangan yang melibatkan berbagai ahli di bidangnya masing-masing, dan penggunaan data dengan periode lebih lama.
“Karena baru dibuat dalam jangka waktu dua bulan, tentu saja alat ini masih membutuhkan banyak input data yang lebih bervariasi, seperti data arus dan data gelombang. Proses ini membutuhkan waktu yang agak lama. Selain itu, kedepannya saya membutuhkan tim yang bisa bekerja sama untuk pengembangan alat ini agar output yang dihasilkan bisa maksimal,” jelasnya.
Di akhir sesi wawancara, Firman menyampaikan harapannya semoga teknologi yang ia rancang saat ini dapat terus dikembangkan lebih lanjut ke depannya sehingga benar-benar bisa dimanfaatkan oleh nelayan di Indonesia.
Ia juga berharap semoga dengan adanya teknologi ini, pemerintah bisa lebih menerapkan kebijakan untuk bidang kelautan berdasarkan studi riset yang ada sehingga bidang ini akan lebih maju untuk ke depannya.
Lihat Juga: Kimberly Tanus, Mahasiswi ITB Jurusan Teknik Fisika yang Meninggal di Kamar Kosan Bandung
(mpw)