Selama Pandemi, Ini Program dan Kompetensi yang Diberikan kepada 1 Juta Lebih Guru PAUD

Minggu, 09 Mei 2021 - 03:27 WIB
loading...
Selama Pandemi, Ini Program dan Kompetensi yang Diberikan kepada 1 Juta Lebih Guru PAUD
Kemendikbudristek meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Inklusif. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Inklusif.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril menyampaikan, layanan digital Guru Belajar dan Berbagi adalah gerakan gotong royong pemerintah, guru, komunitas, serta penggerak pendidikan.



“Ini agar kita terus berdaya menghadapi pandemi, khususnya dalam memastikan bahwa pembelajaran tetap bisa kita upayakan terus berlangsung walaupun dengan semua keterbatasan,” katanya melalui siaran pers, Jumat (7/5).

Sebelumnya, tercatat lebih dari 700 ribu guru mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki, mengevaluasi diri, serta mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, lebih dari 85 ribu RPP telah dibagikan oleh para guru, telah diakses hampir 100 juta kali, dan telah diunduh lebih dari 25 juta kali.

Dijelaskan Dirjen Iwan, lebih dari satu juta guru telah mengikuti berbagai program modul-modul dalam pelatihan maupun bimbingan teknis platform digital seri belajar dan berbagi, seperti Seri Masa Pandemi, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup, Seri Asesmen Kompetensi Minimum, dan Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK.



Harapannya, Seri PAUD ini dapat memberikan para guru pengetahuan dan keterampilan agar lebih profesional merancang, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran.

“Kali ini, kita meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Inklusif. Kita ketahui bersama, anak-anak usia PAUD di nol hingga enam tahun adalah masa emas pertumbuhan dan perkembangan anak dan tidak tergantikan di masa mendatang,” terangnya.

Menurutnya, para pendidik PAUD diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran yang variatif, sesuai kondisi di lapangan, juga terus membimbing, mengasuh dan melindungi siswa PAUD. Program ini menyasar guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan berbagai pemangku kepentingan pendidikan.



“Keteladanan, kreativitas, serta pembelajaran yang menyenangkan dari guru-guru PAUD akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Guru yang dapat mengajak anak bermain sambil belajar, akan menjadikan proses belajar lebih gembira,” tambah Iwan.

Pada kesempatan ini, Ia menekankan kembali bahwa pendidikan inklusif harus dapat memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Termasuk memastikan bahwa penyelenggarakan pendidikan harus menjamin adanya toleransi terhadap keragaman.

Pihaknya terus mendorong agar para pendidik mempunyai jiwa pembelajar sepanjang hayat yang senantiasa gemar belajar dan berbagi ide, wawasan, dan praktik baik. Kolaborasi antar guru bisa berupa saling berbagi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel dan video pembelajaran, maupun webinar.

Iwan berharap, dengan belajar PAUD dan pendidikan Inklusif ini bisa membantu para guru dan kepala sekolah menciptakan lingkungan sekolah aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan serta pembelajaran yang berpusat kepada murid. “Karena tujuan merdeka belajar ada tiga, yaitu murid, murid dan murid,” harapnya.

Informasi lebih lanjut terkait Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK dapat diakses melalui laman https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id/ .
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1896 seconds (0.1#10.140)