Layak Dicoba, Inovasi Bisnis Mahasiswa ITS Ini Menangkan Kompetisi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil memanfaatkan food waste ikan makarel dari industri olahan ikan kalengan menjadi produk makanan lezat dengan nama Ngebul Darjo.
Tim Ngebul Darjo ini terdiri dari 5 mahasiswa yakni Fakhrudin Naufal Ansori dan Hafizh Muhammad Rozaan dari Teknik Infrastruktur Sipil, Adella Fajrin Nafiah dan Fandhi Al Idrus Dwi Saputra dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), serta Anisa Luthfiah Amalia dari Departemen Manajemen Bisnis ITS .
Ketua Tim Fakhrudin Naufal Ansori menyampaikan, nama Ngebul Darjo berasal dari kata ‘kebul’ yang berarti asap, sedangkan Darjo diambil dari nama kota Sidoarjo yang merupakan asal makanan tersebut.
“Adapun produk kami adalah ikan makarel asap dan ikan makarel suwir pedas,” jelas mahasiswa asal Sidoarjo ini melalui siaran pers, Rabu (26/5).
Menariknya, lanjut Fakhrudin, dalam bisnis ini mereka memanfaatkan food waste dari industri olahan ikan kalengan yang dijual oleh pengepul di Sidoarjo. Di mana ikan makarel dari industri tersebut banyak tereliminasi karena ukuran yang tidak memenuhi standar industri.
“Meskipun begitu, sebenarnya ikan ini memiliki nutrisi yang sama, masih segar, dan layak diolah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fakhrudin menyampaikan bahwa inovasi dari Ngebul Darjo ini adalah dari pengolahannya. Biasanya ikan asap menggunakan ikan cakalang atau ikan tuna. Namun Ngebul Darjo mampu mengolah ikan makarel tersebut menjadi ikan asap yang memiliki cita rasa khas dibandingkan dengan olahan ikan asap pada umumnya.
Fakhrudin menambahkan, Ngebul Darjo menggunakan pengawetan asap batok kelapa yang menjadikan produk mereka memiliki aroma asap yang khas dari ikan makarel. Untuk ketahananya jika disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga dua bulan. “Adapun harganya, kami mematok mulai Rp20 ribu sampai Rp40 ribu,” ucapnya.
Tim Ngebul Darjo ini terdiri dari 5 mahasiswa yakni Fakhrudin Naufal Ansori dan Hafizh Muhammad Rozaan dari Teknik Infrastruktur Sipil, Adella Fajrin Nafiah dan Fandhi Al Idrus Dwi Saputra dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), serta Anisa Luthfiah Amalia dari Departemen Manajemen Bisnis ITS .
Ketua Tim Fakhrudin Naufal Ansori menyampaikan, nama Ngebul Darjo berasal dari kata ‘kebul’ yang berarti asap, sedangkan Darjo diambil dari nama kota Sidoarjo yang merupakan asal makanan tersebut.
“Adapun produk kami adalah ikan makarel asap dan ikan makarel suwir pedas,” jelas mahasiswa asal Sidoarjo ini melalui siaran pers, Rabu (26/5).
Menariknya, lanjut Fakhrudin, dalam bisnis ini mereka memanfaatkan food waste dari industri olahan ikan kalengan yang dijual oleh pengepul di Sidoarjo. Di mana ikan makarel dari industri tersebut banyak tereliminasi karena ukuran yang tidak memenuhi standar industri.
“Meskipun begitu, sebenarnya ikan ini memiliki nutrisi yang sama, masih segar, dan layak diolah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fakhrudin menyampaikan bahwa inovasi dari Ngebul Darjo ini adalah dari pengolahannya. Biasanya ikan asap menggunakan ikan cakalang atau ikan tuna. Namun Ngebul Darjo mampu mengolah ikan makarel tersebut menjadi ikan asap yang memiliki cita rasa khas dibandingkan dengan olahan ikan asap pada umumnya.
Fakhrudin menambahkan, Ngebul Darjo menggunakan pengawetan asap batok kelapa yang menjadikan produk mereka memiliki aroma asap yang khas dari ikan makarel. Untuk ketahananya jika disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga dua bulan. “Adapun harganya, kami mematok mulai Rp20 ribu sampai Rp40 ribu,” ucapnya.