Mendikbudristek Resmikan Merdeka Belajar Episode 11, Kampus Merdeka Vokasi

Rabu, 26 Mei 2021 - 08:02 WIB
loading...
Mendikbudristek Resmikan...
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim. Foto/Neneng Zubaidah
A A A
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim meresmikan Merdeka Belajar episode 11 yang dikhususkan untuk dunia pendidikan vokasi yakni Kampus Merdeka Vokasi .

Mendikbudristek menjelaskan, visi untuk pendidikan vokasi adalah untuk memastikan adanya integrasi yang semakin erat antara pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja.



Menurutnya, lulusan perguruan tinggi vokasi yang kompetitif harus diwujudkan agar mereka mendapat kesempatan pekerjaan yang sama dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.

"Kita harus menjadikan lulusan perguruan tinggi vokasi yang jauh lebih produktif dan kompetitif," katanya pada peluncuran Merdeka Belajar episode 11: Kampus Merdeka Vokasi secara daring, Selasa (25/5).

Fokus utama Kampus Merdeka Vokasi, jelasnya, ada dua yakni Dana Kompetitif Kampus Vokasi (Competitive Fund Vokasi). Dana yang disediakan mencapai Rp90 miliar. Menurutnya, dana kompetitif ini untuk pembiayaan dua program.



Pertama, ujarnya, adalah untuk program SMK D2 Jalur Cepat. "Program ini untuk memperbesar program-program D2 yang tersambung ke SMK untuk menjadikan talenta siap masuk dunia kerja profesional," ujarnya.

Program kedua untuk dana kompetitif ini adalah untuk mendukung prodi-prodi yang mau mengupgrade D3nya menjadi sarjana terapan atau D4 untuk memperkuat potensi lulusan sehingga mendapat pekerjaan di sektor industri strategis.

Alumnus Harvard Business School ini mengatakan, untuk dana kompetitif ini kementerian menargetkan 50 program studi bisa ikut SMK D2 Jalur Cepat. Sementara untuk program D3 menjadi sarjana terapan ditargetkan ada 80 program studi.



Sedangkan untuk program kedua dari Kampus Merdeka Vokasi ini adalah Dana Padanan Kampus Vokasi (Matching Fund Vokasi) dengan nilai anggaran Rp180 miliar. "Untuk dana Matching Fund ini targetnya 59 kampus vokasi," Nadiem menjelaskan.

Nadiem menjelaskan, dana padanan ini akan diberikan untuk 3 menu. Pertama jika kampus vokasi ingin mengembangkan pusat riset atau pusat unggulan teknologi. Kedua jika ingin melakukan komersialisasi atau hilirisasi produk riset terapan dan ketiga adalah membangun startup atau perusahaan yang dibangun dengan kemitraan dengan dunia kerja.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2593 seconds (0.1#10.140)