Budayawan: Pancasila Tak Bisa Terlepas dari Nilai dan Unsur Budaya

Selasa, 01 Juni 2021 - 23:34 WIB
loading...
Budayawan: Pancasila Tak Bisa Terlepas dari Nilai dan Unsur Budaya
Sutradara dan Budayawan Garin Nugroho Riyanto (kanan), Komposer dan Konduktor Musik Addie MS (kiri) dalam talkshow & seni yang dipandu oleh Rano Karno. Foto/BKNP
A A A
JAKARTA - Pancasila dalam sudut pandang Seni dan Budaya menjadi topik diskusi hangat dalam talkshow & seni yang diselenggarakan oleh Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan. Acara ini helat dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno, pada Selasa (1/6/2021).

Talkshow ini dibuka oleh Panitia Pengarah Bulan Bung Karno PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat. Ia menjelaskan bahwa bahwa acara ini dihelat dalam rangka mengajak anak muda Indonesia untuk berani secara kreatif dan cerdas, memaknai Pancasila dalam bentuk kekinian dan modern tanpa meninggalkan spirit sejarah.



"Bulan Bung Karno, menjadi cara PDIP mengajak anak muda untuk memaknai pancasila dalam bentuk kekinian, modern, tanpa meninggalkan spirit sejarah," Jelas Djarot

Selain itu, seorang musisi sekaligus komposer Addie MS, juga Garin Nugroho Riyanto seorang sutradara dan budayawan menjadi Narasumber utama dalam talkshow perdana Bung Karno Series ini.

Addie MS pada posisinya sebagai musisi mengutarakan, bahwa Pancasila sampai kapanpun akan menjadi solusi untuk negeri Indonesia yang bhinneka ini, dengan adanya sila ke-tiga persatuan Indonesia merupakan sebuah solusi untuk Indonesia di masa kini dan masa yang akan datang.



"Justru lebih perlu lagi, kalau kita lihat teknologi informasi di era globalisasi ini membanjiri masyarakat, apapun informasi yang di inginkan akan datang sendiri. Dengan adanya Pancasila, ini sebagai alat pemersatu, bahwa dengan informasi apapun yang kita dapat, jangan lupa akan persatuan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalua Pancasila itu tidak ada,” Jelas Addie.

Selain itu, dirinya menambahkan bahwa memanggil Pancasila yang sudah ada di bumi Indonesia dengan cara yang halus dan tajam, sehingga apa yang para seniman lakukan sekarang ini adalah memekarkan atau mengharumkannya Kembali di masyarakat.

Kemudian ia mencontohkan lagu anak-anak yang berjudul Pelangi-pelangi, sudah jarang terdengar di televisi-televisi, beda dengan zaman dulu Ketika disiarkan oleh TVRI semuanya ikut satu suara menyanyikan. Namun sekarang tidak bisa lagi seperti itu, karena zaman sudah semakin modern dan sudah majemuk, kemudian hal ini sudah terejawantahkan pada porsi geraknya masing-masing sesuai dengan perannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2569 seconds (0.1#10.140)