Listrik Bawah Laut, ITS Gagas Pembangkit Listrik Berbasis Hydrothermal Vent
loading...
A
A
A
Setelah dimanfatkan untuk menggerakkan turbin, lanjut Bayu, fluida akan dipompa kembali ke mixing chamber dan bercampur dengan fluida murni yang baru diproses guna menggerakkan turbin. “Untuk transmisi listrik kami menggunakan submarine cable,” tambah mahasiswa kelahiran 2003 ini.
Untuk konstruksi alat menggunakan ballast tank sehingga pembangunan dan perwatan lebih mudah pada kedalaman 1.500-2.000 meter. Di kedalaman laut, faktor-faktor seperti tekanan tinggi, fluktuasi suhu, serta ketahanan guncangan sangat berpengaruh.
“Kubah bergaris adalah solusi dari kendala tersebut karena mampu mengalirkan panas secara merata sehingga tidak terjadi stress di satu titik,” ujarnya.
Terakhir, Bayu menyampaikan harapannya agar inovasi ini mendapat perhatian dan penelitian lebih lanjut mengingat masih sangat kurangnya penelitian mengenai hydrothermal vent ini. “Semoga karya ini dapat diimplementasikan ke masyarakat, terlebih pembangkit ini sangat realistis untuk dibangun,” tuntasnya.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
Untuk konstruksi alat menggunakan ballast tank sehingga pembangunan dan perwatan lebih mudah pada kedalaman 1.500-2.000 meter. Di kedalaman laut, faktor-faktor seperti tekanan tinggi, fluktuasi suhu, serta ketahanan guncangan sangat berpengaruh.
“Kubah bergaris adalah solusi dari kendala tersebut karena mampu mengalirkan panas secara merata sehingga tidak terjadi stress di satu titik,” ujarnya.
Terakhir, Bayu menyampaikan harapannya agar inovasi ini mendapat perhatian dan penelitian lebih lanjut mengingat masih sangat kurangnya penelitian mengenai hydrothermal vent ini. “Semoga karya ini dapat diimplementasikan ke masyarakat, terlebih pembangkit ini sangat realistis untuk dibangun,” tuntasnya.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
(mpw)