137.326 Siswa Diterima di Sekolah Pilihan, Kuota PPDB Tahap I Tersisa 40.623 Kursi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK/SLB Negeri di Provinsi Jawa Barat telah diumumkan, Senin (21/6) kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi menyatakan, pada PPDB tahap pertama tersebut, sebanyak 137.326 siswa telah diterima di sekolah pilihannya masing-masing, sementara kuota yang tersisa sebanyak 40.623 kursi.
"Ini sangat banyak sekali yang mendaftar pada PPDB 2021 Jabar. Pada tahap pertama, jumlahnya (yang mendaftar) 244,588 siswa. Sementara untuk kuotanya 177.949 (kursi)," ungkap Dedi di Bandung, Selasa (26/6/2021).
Dedi menerangkan, Kabupaten Cianjur dan Indramayu menjadi wilayah dengan persentase keterisian sekolah paling rendah dalam PPDB 2021. Persentase keterisian sekolah di dua wilayah tersebut masing-masing 58 persen dan 69 persen.
Adapun persentase keterisian sekolah paling tinggi, hampir menyentuh 100 persen di Kota Depok, Kota Bogor, Kota Cimahi, dan Kota Bandung. Artinya, kata Dedi, para pendaftar PPDB jalur afirmasi dan prestasi ini masih tertuju atau menumpuk di sekolah-sekolah tertentu.
"Kan ini pendaftar membludak, tapi kuota tidak terpenuhi. Solusinya adalah, sisa kuota tersebut akan dilimpahkan ke tahap dua nanti tanggal 25 Juni," jelasnya.
Dedi menambahkan, pelaksanaan PPDB 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pada PPDB 2021 tidak ada ujian nasional. Sehingga, standar penilaian mengacu pada nilai raport dengan perhitungan kalibrasi.
"Saat pendaftaran secara online juga sangat transparans. Setiap nilai yang di-input oleh operator SMP atau sekolah asal adalah nilai versi pendaftaran dan akan dilakukan verifikasi. Nah, pascaverifikasi ini, ada nilai yang turun setelah dilakukan pembuktian dengan rumus yang diseragamkan dalam pola kalibrasi itu," katanya.
Sebelumnya, Dedi menjamin pelaksanaan PPDB 2021 berjalan baik. Disdik Jabar, kata Dedi, akan melakukan upaya secara maksimal agar tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan.
"Mudah-mudahan PPDB tahun ini bisa berjalan lebih baik dari tahun kemarin dan kita optimistis bahwa PPDB di Jawa Barat bisa berjalan dengan baik," tegas Dedi saat memantau PPDB 2021 di SMAN 1 Kota Depok, Jumat (11/6/2021) lalu.
Selain itu, Dedi pun memastikan bahwa server yang menaungi pendaftaran PPDB secara daring berjalan baik tanpa kendala. Terbukti, kata Dedi, pada PPDB Jabar tahap pertama untuk jalur afirmasi dan prestasi, semua data bisa masuk dengan baik.
"Alhamdulillah server juga aman, tidak down. Kalaupun ada kendala, itu di jaringan lokasi sekolah saat melakukan input data, tapi secara keseluruhan untuk tahap pertama ini berjalan dengan baik dan lancar," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi menyatakan, pada PPDB tahap pertama tersebut, sebanyak 137.326 siswa telah diterima di sekolah pilihannya masing-masing, sementara kuota yang tersisa sebanyak 40.623 kursi.
"Ini sangat banyak sekali yang mendaftar pada PPDB 2021 Jabar. Pada tahap pertama, jumlahnya (yang mendaftar) 244,588 siswa. Sementara untuk kuotanya 177.949 (kursi)," ungkap Dedi di Bandung, Selasa (26/6/2021).
Dedi menerangkan, Kabupaten Cianjur dan Indramayu menjadi wilayah dengan persentase keterisian sekolah paling rendah dalam PPDB 2021. Persentase keterisian sekolah di dua wilayah tersebut masing-masing 58 persen dan 69 persen.
Adapun persentase keterisian sekolah paling tinggi, hampir menyentuh 100 persen di Kota Depok, Kota Bogor, Kota Cimahi, dan Kota Bandung. Artinya, kata Dedi, para pendaftar PPDB jalur afirmasi dan prestasi ini masih tertuju atau menumpuk di sekolah-sekolah tertentu.
"Kan ini pendaftar membludak, tapi kuota tidak terpenuhi. Solusinya adalah, sisa kuota tersebut akan dilimpahkan ke tahap dua nanti tanggal 25 Juni," jelasnya.
Dedi menambahkan, pelaksanaan PPDB 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pada PPDB 2021 tidak ada ujian nasional. Sehingga, standar penilaian mengacu pada nilai raport dengan perhitungan kalibrasi.
"Saat pendaftaran secara online juga sangat transparans. Setiap nilai yang di-input oleh operator SMP atau sekolah asal adalah nilai versi pendaftaran dan akan dilakukan verifikasi. Nah, pascaverifikasi ini, ada nilai yang turun setelah dilakukan pembuktian dengan rumus yang diseragamkan dalam pola kalibrasi itu," katanya.
Sebelumnya, Dedi menjamin pelaksanaan PPDB 2021 berjalan baik. Disdik Jabar, kata Dedi, akan melakukan upaya secara maksimal agar tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan.
"Mudah-mudahan PPDB tahun ini bisa berjalan lebih baik dari tahun kemarin dan kita optimistis bahwa PPDB di Jawa Barat bisa berjalan dengan baik," tegas Dedi saat memantau PPDB 2021 di SMAN 1 Kota Depok, Jumat (11/6/2021) lalu.
Selain itu, Dedi pun memastikan bahwa server yang menaungi pendaftaran PPDB secara daring berjalan baik tanpa kendala. Terbukti, kata Dedi, pada PPDB Jabar tahap pertama untuk jalur afirmasi dan prestasi, semua data bisa masuk dengan baik.
"Alhamdulillah server juga aman, tidak down. Kalaupun ada kendala, itu di jaringan lokasi sekolah saat melakukan input data, tapi secara keseluruhan untuk tahap pertama ini berjalan dengan baik dan lancar," katanya.
(mpw)