Riset Terapan Vokasi Dorong Peningkatan Kualitas BUMDes

Kamis, 22 Juli 2021 - 14:15 WIB
loading...
A A A
Menurutnya, warga desa bukan sekadar penonton pembangunan. “Banyak anak muda membuat potensi maju jauh lebih besar. Jadi beri kesempatan oleh pemerintah desa. Kalau bisa pengelola BUMDes diberikan kepada anak muda,” ujar Budi.

Link and Match
Budi dan Eko melihat Pendidikan vokasi sangat berkontribusi menyelesaikan masalah ekonomi desa. “Karenanya ketrampilan dan Pendidikan vokasi ini penting, karena pembangunan desa , masalah BUMDes adalah mengenai kelangkaan dan kesenjangan sumber daya yang mumpuni,” ujar Budi.

Eko menambahkan, pendidikan vokasi harus sesuai dengan potensi dari desa masing-masing. “Sehingga anak-anak di desa tidak perlu mencari kerja ke daerah lain setelah mendapatkan pendidikan vokasi. Mereka bisa bekerja di daerah dan membangun daerahnya,” ujarnya.

Otto Purnawarman dari Tim Riset Keilmuan Terapan Kemendikbud Ristek mengatakan program riset terapan berbasis demand driven sehingga berkontribusi dalam menyelesaikan masalah nyata, baik di dunia usaha, industry, dan masyarakat sipil. Masalah yang sehari-hari di masyarakat dan industry bisa terselesaikan,” katanya.

“Solusi yang diselesaikan riset terapan harus meningkatkan produktivitas, akurasi, efisiensi, efektivitas, dan berkontribusi menyelesaikan masalah ekonomi dan sosiak,” kata Otto.

Selain riset terapan, juga bagaimana kurikulum disusun bersama berbasis kebutuhan industry, pembelajaran berbasis project riil yang dihadapi masyarakat baik dunia usaha dan dunia kerja.

Selain itu juga mewajibkan mahasiswa magang atau melakukan praktik kerja di dunia kerja (industry), bagaimana sertifikasi kompetensi, para dosen/guru/instruktur yang mumpuni, serta komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.

Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Arief Daryanto, melihat banyak peluang bagi riset terapan vokasi untuk menggunakan potensi BUMDes yang besar di pedesaan dan sekaligus menyelesaikan tantangannya.

“Jadi pembelajaran harus demand driven dan kurikulum kualitas vokasi harus berbasis outcome base education di mana outcomenya harus dirumuskan sejak awal,” ujar Arief.

Selain itu perlunya assurance of learning dikembangkan di Pendidikan vokasi. “Sehingga jika nanti para lulusan belum capai learning outcome kita harus kontemplasi apa yang yang dilakukan untuk mengembangkan learning outcome yang benar-benar dibutuhkan oleh industri baik learning outcome bersifat hardskill maupun softskill,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1422 seconds (0.1#10.140)