Mahasiswa Unpad Kembangkan 5 Software untuk Pengindraan Jauh dan Fisika Batuan

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 22:14 WIB
loading...
Mahasiswa Unpad Kembangkan...
Pengembang perangkat lunak Indraja Buana. Foto/tangkapan layar laman Unpad
A A A
JAKARTA - Mahasiswa Program Studi Geofisika Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan lima perangkat lunak (software) berbasis portal web untuk mendukung pembelajaran dan penelitian mengenai pengindraan jauh serta untuk mengukur parameter sifat fisis batuan.

Ketua Program Studi Geofisika Unpad Dr. Irwan Ary Dharmawan, M.Si., menjelaskan, pengembangan perangkat lunak tersebut didasarkan guna mempermudah pengguna dalam mengakses beragam data di bidang pengindraan jauh maupun pengukuran sifat fisis batuan.

Baca juga: Inilah 9 Inovasi Teknologi Keren dari Perguruan Tinggi

Pengindraan jauh sendiri merupakan metode paling murah dalam melakukan pemetaan bumi. Pemetaan dilakukan melalui citra yang didasarkan dari data satelit. Selama ini, untuk mengakses citra satelit yang disajikan, salah satunya di Google Earth Engine, masih harus menggunakan bahasa pemograman.

“Kita buat portal sendiri di mana data bisa diakses siapapun tanpa memiliki pengetahuan mengenai bahasa pemograman,” ujar Irwan dilansir dari laman resmi Unpad di unpad.ac.id, Jumat (13/8/2021).

Lima perangkat lunak ini bisa diakses secara gratis oleh seluruh masyarakat, serta membantu bagi seluruh bidang ilmu yang terkait dengan pengindraan jauh maupun pengukuran fisis batuan.

Baca juga: Kemendikbudristek Luncurkan Program Sertifikasi Dosen 2021, Cek Infonya

Perangkat lunak pertama adalah “Indraja Buana” (http://grid.unpad.ac.id/~ijb/). Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Rifky Naufal Hendrawan SP dan tim. Indraja Buana merupakan perangkat untuk melihat berbagai potensi bumi yang diambil dari beragam data satelit yang ditampilkan pada Google Earth Engine.

Melalui perangkat lunak ini, pengguna bisa melihat beragam data seperti penjelajahan wilayah, NDVI dan agroklimat, kualitas udara, hingga tutupan lahan. Sebagai contoh, perangkat lunak ini bisa digunakan untuk melihat bagaimana perubahan polusi udara suatu wilayah sebelum hingga selama masa PSSB tahun lalu.

“Aplikasi ini bisa mencakup data bumi dari seluruh dunia, dengan penggunaan yang user friendly, sehingga orang yang tidak tahu bahasa pemograman bisa melihatnya,” kata Irwan.

Perangkat lunak kedua adalah “Pajabat” (http://grid.unpad.ac.id/~pajabat/). Perangkat lunak yang dikembangkan Viraldi Dyesa, Syifa A. Prasetyo, dan Erik Irawan ini digunakan untuk melihat sifat fisis suatu batuan. Perangkat ini menggunakan berbagai algoritma untuk menghitung parameter sifat fisis batuan di dalamnya.

Perangkat lunak ketiga adalah “Presitas” (http://grid.unpad.ac.id/~presitas/). Perangkat lunak ini merupakan pengembangan dari Pajabat. Kemampuan pengukuran sifat fisis batuan di dalamnya dilengkapi dengan machine learning.

“Dengan machine learning, kita tinggal memotret batuan lalu dapat terlihat sifat fisisnya. Nantinya, Presitas akan dikembangkan menjadi aplikasi pada smartphone,” jelas Irwan.

Sementara perangkat lunak keempat adalah “Bentala Aksa” (http://grid.unpad.ac.id/~ba/). Perangkat ini dikembangkan oleh tim KKN Unpad yang dibimbing oleh Irwan.

Irwan menjelaskan, Bentala Aksa merupakan turunan dari perangkat lunak Indraja Buana. Hanya saja, Bentala Aksa lebih dikhususkan untuk melihat bagaimana potensi pertanian dari lahan yang tersebar di Jawa Barat.

Data dari citra pengindraan jauh dikombinasikan dengan data dari Kementerian Pertanian, sehingga aplikasi ini bisa menentukan bagaimana karakteristik lahan dan potensi tanamannya.

“Kita bisa lihat apakah di suatu wilayah cocok ditanami kelapa, atau rambutan, misalnya, sehingga bisa tahu lahan itu cocoknya buat apa,” papar Irwan.

Perangkat lunak terakhir adalah “MataBDG” (http://grid.unpad.ac.id/~matabdg/). Perangkat ini juga khusus digunakan untuk melihat potensi wilayah di Bandung Raya, mulai dari data indeks (NDVI, NDWI, NDBI dan suhu tanah), hingga data tutupan lahan, dan data kualitas udara.

Perangkat lunak MataBDG dikhususnya untuk menyajikan data pengindraan jauh di Bandung. “Karena kita ada di Bandung dan ingin memberikan kontribusi, sehingga software ini bermanfaat bagi Bandung,” sambungnya.

Irwan mengatakan, sejumlah perangkat lunak sudah pernah dipresentasikan di berbagai pertemuan ilmiah tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, perangkat lunak Indraja Buana dan Pajabat juga pernah memenangkan kompetisi bergengsi yang digelar Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI).

Tidak hanya itu, kelima perangkat lunak ini juga telah memperoleh Surat Pencatatan Hak Cipta dari Direktur Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI untuk kategori jenis ciptaan program komputer.

Ke depan, tim Geofisika Unpad akan terus melakukan pengembangan dan pembaruan, utamanya mengombinasikan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), hingga menambahkan sejumlah parameter lain.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mengenal 3 Jalur Mandiri...
Mengenal 3 Jalur Mandiri Universitas Jember 2025 dan Jadwal Pendaftarannya
28 PTN Resmi Buka Penerimaan...
28 PTN Resmi Buka Penerimaan Mahasiswa Baru lewat SMMPTN Barat 2025
5 PTN Terima Lulusan...
5 PTN Terima Lulusan dengan Ijazah Hingga 10 Tahun Terakhir, Ada Pilihanmu?
UTBK 2025 Diikuti 860.975...
UTBK 2025 Diikuti 860.975 Peserta, Berapa Orang yang Akan Diterima di SNBT?
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
3 Joki UTBK 2025 Ditangkap,...
3 Joki UTBK 2025 Ditangkap, Polda Jabar: Tersangka Beraksi 2 Tahun
Mahasiswa PTN di Malang...
Mahasiswa PTN di Malang Bunuh Diri Lompat dari Jembatan Tunggulmas
Polda Jabar: Dokter...
Polda Jabar: Dokter yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung Sudah Ditahan
Rekomendasi
Cak Imin Terima Kunjungan...
Cak Imin Terima Kunjungan Dubes Senior Timor Leste Ermenegildo Lopes Kupa
Carlos Ghosn Ungkap...
Carlos Ghosn Ungkap Penyebab Utama Gagalnya Nissan Dekati Honda
Prabowo dan PM Australia...
Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese akan Gelar Pertemuan Bilateral
Raja Charles III Tidak...
Raja Charles III Tidak Percaya Sama Sekali pada Pangeran Harry, Hubungan Kian Memburuk
Dulu India Jadi Pendukung...
Dulu India Jadi Pendukung Palestina, tapi Perang Pakistan Mengubah Segalanya
CFD Depok Dilanjutkan,...
CFD Depok Dilanjutkan, Chandra Rahmansyah: Wujud Komitmen Menjaga Lingkungan
Berita Terkini
Kisah Sigra, Siswa Kelas...
Kisah Sigra, Siswa Kelas 3 SD yang Sukses Sabet 35 Juara Olimpiade Matematika dan Sains
44 Tahun Jadi Kampus...
44 Tahun Jadi Kampus Unggulan di Indonesa, UWKS Telah Luluskan 48.000 Sarjana
Pelajar Indonesia Harumkan...
Pelajar Indonesia Harumkan Nama Bangsa di Asia Youth International Model United Nations 17th
Wisuda 2025, Plt Rektor...
Wisuda 2025, Plt Rektor Moestopo Tekankan Lifelong Learning ke Wisudawan
Siswa SMAK 7 Penabur...
Siswa SMAK 7 Penabur Raih Juara di Olimpiade Fisika, Ini Rahasianya
Apakah STIN Buka Pendaftaran...
Apakah STIN Buka Pendaftaran Calon PNS 2025? Lulus Jadi Intel Negara
Infografis
Amerika Serikat dan...
Amerika Serikat dan Houthi Sepakat Melakukan Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved