15 Produk Inovasi UNAIR untuk Penanganan Covid-19 di Tanah Air
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para peneliti di Universitas Airlangga (UNAIR) telah menciptakan berbagai inovasi dalam rangka penanganan Covid-19 di tanah air. Sedikitnya ada 15 inovasi yang dihasilkan UNAIR. Mulai dari rapid test antibody, robot RAISA juga ventilator dan yang saat ini masuk uji klinis adalah vaksin Merah Putih.
Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) UNAIR memiliki peranan penting dalam pembuatan inovasi produk tersebut. BPBRIN merupakan unsur penunjang bagi UNAIR dalam melakukan proses hilirisasi produk inovasi UNAIR, pengembangan bisnis rintisan, inkubator bisnis, alih teknologi, serta pengembangan dan pemasaran usaha yang dijalankan UNAIR.
Sekretaris BPBRIN Mahendra Tri Arif Sampurna menuturkan, setidaknya ada 15 inovasi UNAIR yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. Dalam proses perancangan inovasi tersebut, UNAIR bekerja sama dengan berbagai mitra terkait. “Produk inovasi tersebut beberapa ada yang mendapatkan pendanaan dari LPDP Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan,” katanya melansir laman resmi UNAIR di unair.ac.id, Jumat (3/9/2021).
1. Rapid Diagnostic Test Kit Anti Bodi RI-GHA19
Rapid Diagnostic Test Kit Anti Bodi RI-GHA19 merupakan inovasi hasil kolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada dan Laboratorium Hepatika – Universitas Mataram. Produk Rapid Test Covid-19 buatan Indonesia tersebut bermanfaat untuk mengidentifikasi secara cepat individu yang terpapar Covid-19.
“Saat ini produk Rapid Test Anti Bodi tersebut sudah mendapat izin produksi dan izin edar,” jelasnya.
2. Robot RAISA
RAISA adalah robot yang dapat membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pengawasan dan melayani pasien Covid-19. Produk karya kolaborasi UNAIR dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut diharapkan dapat mencegah penularan virus ke petugas kesehatan.
3. Ruang Isolasi Portable Tipe Tekanan Negatif untuk Pasien Covid-19
Ruang isolasi tipe tekanan negatif merupakan tipe standar untuk penanganan pasien Covid-19. Ruang isolasi portabel karya kolaborasi UNAIR dan ITS tersebut akan mempersingkat waktu instalasi ruang isolasi, dengan tetap memperhatikan kaidah pengendalian dan pencegahan infeksi.
“Ruang isolasi portabel ini memenuhi prinsip-prinsip keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bagi pasien, petugas dan pengunjung, dari panduan Kemenkes,” jelasnya.
Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) UNAIR memiliki peranan penting dalam pembuatan inovasi produk tersebut. BPBRIN merupakan unsur penunjang bagi UNAIR dalam melakukan proses hilirisasi produk inovasi UNAIR, pengembangan bisnis rintisan, inkubator bisnis, alih teknologi, serta pengembangan dan pemasaran usaha yang dijalankan UNAIR.
Sekretaris BPBRIN Mahendra Tri Arif Sampurna menuturkan, setidaknya ada 15 inovasi UNAIR yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. Dalam proses perancangan inovasi tersebut, UNAIR bekerja sama dengan berbagai mitra terkait. “Produk inovasi tersebut beberapa ada yang mendapatkan pendanaan dari LPDP Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan,” katanya melansir laman resmi UNAIR di unair.ac.id, Jumat (3/9/2021).
1. Rapid Diagnostic Test Kit Anti Bodi RI-GHA19
Rapid Diagnostic Test Kit Anti Bodi RI-GHA19 merupakan inovasi hasil kolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada dan Laboratorium Hepatika – Universitas Mataram. Produk Rapid Test Covid-19 buatan Indonesia tersebut bermanfaat untuk mengidentifikasi secara cepat individu yang terpapar Covid-19.
“Saat ini produk Rapid Test Anti Bodi tersebut sudah mendapat izin produksi dan izin edar,” jelasnya.
2. Robot RAISA
RAISA adalah robot yang dapat membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pengawasan dan melayani pasien Covid-19. Produk karya kolaborasi UNAIR dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut diharapkan dapat mencegah penularan virus ke petugas kesehatan.
3. Ruang Isolasi Portable Tipe Tekanan Negatif untuk Pasien Covid-19
Ruang isolasi tipe tekanan negatif merupakan tipe standar untuk penanganan pasien Covid-19. Ruang isolasi portabel karya kolaborasi UNAIR dan ITS tersebut akan mempersingkat waktu instalasi ruang isolasi, dengan tetap memperhatikan kaidah pengendalian dan pencegahan infeksi.
“Ruang isolasi portabel ini memenuhi prinsip-prinsip keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bagi pasien, petugas dan pengunjung, dari panduan Kemenkes,” jelasnya.