Mahasiswa UGM Buat Tempat Sampah Penghancur Masker Medis Berbasis Mikroba

Rabu, 08 September 2021 - 10:19 WIB
loading...
A A A
Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang sebesar 159.214.791 buah sampah masker. Sementara peningkatan penggunaan masker medis dapat menyebabkan dampak buruk, salah satunya terbentuk mikroplastik yang mencemari lingkungan.

Kondisi tersebut kian diperparah dengan belum adanya kesadaran masyarakat untuk membuang masker medis sesuai pedoman yang benar di skala rumah tangga. Hal itu menjadikan sampah masker medis tidak tertangani dengan benar.

Ia menyampaikan penanganan yang selama ini dilakukan masih belum terlalu efektif karena masih menghasilkan polusi dan sulit untuk dijangkau oleh masyarakat luas.

Bahkan, berdasarkan Life Cycle Assesment (LCa) disebutkan bahwa proses insinerasi menyebabkan banyak kerusakan lingkungan. Selain itu dalam prosesnya juga memerlukan penggunaan air yang banyak dan buangan dari insinerator menghasilkan partikel yang berbahaya bagi pernapasan makhluk hidup.

“Akses terbatas juga membuat alat ini hanya dapat mengolah sepersekian dari banyaknya masker medis yang terbuang di lingkungan ataupun masker medis yang telah digunakan,” tuturnya.

Karenanya diperlukan sebuah terobosan serta inovasi alat pengolahan sampah medis yang dapat dicapai oleh masyarakat luas dengan pengelolaan yang hanya menghasilkan sedikit polusi sehingga ramah lingkungan. Oleh karena itu, ia dan tim memanfaatkan mikroorganisme dengan kemampuan mendegradasi bahan anorganik dan mengubahnya menjadi bahan organik.

“Harapannya alat yang kami kembangkan bisa menjadi solusi alternatif dalam mengurai masalah limbah masker di masyarakat dan bersifat ramah lingkungan,” ucapnya medis.
(mpw)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2508 seconds (0.1#10.140)